AntroUnairDotNet
ISSN 2303-3053
Vol. 5 / No. 2 / Published : 2016-02
Order : 9, and page :268 - 277
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Efek endogami lokal terhadap tinggi badan anak di desa karangpatihan kec. balong kab. ponorogo
Author :
- Indria Puspita Sari*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract :
Abstrak Endogami dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu endogami lokal, endogami kerabat dan endogami sosial (homogami). Fokus penelitian ini adalah endogami lokal yang ada di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek endogami pada orang tua terhadap tinggi badan anak. Subyek penelitian ini adalah orang tua dengan latar belakang endogami, anak laki-laki (usia 17-21 tahun) dan perempuan (usia 15-19 tahun). Variabel yang diukur adalah tinggi badan dan jarak perkawinan. Pengukuran tinggi badan dengan menggunakan stature meter. Teknik teknik pengukuran menggunakan prinsip metode martin. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif dan perhitungan Mean Matrimonial Radius (MMR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tinggi badan orang tua dengan latar belakang endogami terhadap tinggi badan anak, baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu penghitungan MMR menunjukkan bahwa rerata MMR di Desa Karangpatihan menunjukkan bahwa pemilihan jodoh tidak saja berasal dari desa setempat melainkan dari luar desa dengan jarak yang cukup jauh. Tidak adanya pengaruh antara tinggi badan orang tua dengan latar belakang endogami terhadap tinggi badan anak, kemungkinan dipengaruhi oleh jarak asal perkawinan. Semakin jauh jarak perkawinan, tinggi badan semakin melebihi tinggi badan orang tua. Kata Kunci: Endogami Lokal, Tinggi Badan, MMR, Desa Karangpatihan Abstract Endogamy can be divided into three types, local endogamy, consanguineous endogamy and social endogamy (homogamy). The focus of this research is local endogamy in the village of Karangpatihan, District Balong, Ponorogo. The subjects of this study were endogamous parents, boys (aged 17-21 years) and girls (15-19 years). Variable measured is the height and distance of marriage. Height was measured using stature meter. Measurement techniques follow the principle method of Martin. The research method applied was a quantitative and calculation of Mean Matrimonial Radius (MMR). The results showed that there was no effect of endogamous parent’s height on the height of children, both male and female. Besides, MMR calculation shows that the average of MMR in the village Karangpatihan indicated that mate selection is not only from the local village but from outside the village with a considerable distance. The absence of correlation between heights of endogamous parents of the child’s height was likely influenced by the distance of the origin of the marriage. The further the distance of marriage, the more the height will exceed the height of parents. Keywords: Local endogamy, stature, MMR, Karangpatihan village
Keyword :
Endogami Lokal, Tinggi Badan, MMR, Desa Karangpatihan,
References :
Arikunto, S., ,(1993) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 276 : PT Rineka Cipta, Jakarta
Bittles, A. H.,,(2012) Consanguinity in Context, AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 276 : Cambridge University Press, Cambridge
Glinka, J., Artaria, D.M. & Koesbardiati, T.,(2008) Metode Pengukuran Manusia AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 276 : Airlangga University Press, Surabaya
Glinka, J., ,(2008) Manusia Makhluk Sosial Biologis AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 276 : Airlangga University Press, Surabaya
Priyatno, D., ,(2008) 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 276 : C. V Andi Offset, Yogyakarta
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 5 / No. : 2 / Pub. : 2016-02 |
|