Bio-Kultur
ISSN 2302-3058
Vol. 5 / No. 1 / Published : 2016-01
Order : 3, and page :36 - 60
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Nilai-nilai dan praktek budaya tentang pemenuhan kesehatan perempuan bawean
Author :
- Pinky Saptandari*1
- Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract :
Abstract This article is summary of Study about “Values and Cultural Practice related to Promotion of Women’s Health”, with qualitative approach, which were done at Kecamatan Sangkapura and Kecamatan Tambak in Bawean Island which were part of Kabupaten Gresik. Health problems, including women’s health issues in Bawean, are affected by medical and non-medical factors. Medical factors such as myths, taboos, and beliefs in societies can be explained with the concept and theory of Medical Anthropology as well as Gender Anthropology. Various myths, taboos, and beliefs about diet which existed in each society, with various cultural explanations, can be regarded as cultural constraint toward nutritional adequacy which will certainly affect health condition. These myths, taboos, and beliefs can also be explained by naturalistic medical system. Medical factors and non-medical factors, such as economy, poverty, politic, social, culture, and environment, are reinforcing each other. The contribution of non-medical factors is quite significant in the health condition of Bawean women, particularly in the promotion of women’s health. Comprehension of health, especially reproductive health of Bawean women, is painted with mixture of medical and non-medical knowledge, where there are a variety of values, beliefs, myths and cultural practices concerning women’s reproductive health. The relatively strong impact that these local values and cultural practices still have on the realization of women’s reproductive health right can be seen on the myth and taboos related to menstruation, pregnancy, or childbirth. The domination of patriarchal ideology also influences the local values and cultural practices of Bawean people, including promotion of women’s health, particularly reproductive health. The local knowledge system is part of the Bawean people’s culture that encompassed values system, ethics, norms, rules, and skills from a society to deal with its challenges or life needs. Its existence and utilization is controlled by society, including in health aspect. Bawean people followed naturalistic medical system, which prioritized balance or harmony with nature which also influence the belief and cultural practice concerning women’s health. On the other side, the number of maternal and infant mortality rate is still quite high, despite some effort in improving various facility and services of local healthcare. The progressing commitment in improving healthcare services can be seen in the improvement of healthcare services in the Puskesmas (Community Health Center) of Sangkapura, Puskesmas Tambak, as well as Keluarga Berencana Clinics in Bawean region. Keywords: reproductive health right, naturalistic medical system Abstrak Artikel ini merupakan ringkasan Penelitian tentang “Nilai-Nilai dan Praktek Budaya tentang Pemenuhan Kesehatan Perempuan”, dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak di pulau Bawean yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Gresik. Permasalahan kesehatan, termasuk permasalahan kesehatan perempuan di Bawean dipengaruhi faktor medis dan non medis. Faktor medis berupa mitos, tabu, dan kepercayaan-kepercayaan dalam masyarakat dapat dijelaskan dengan konsep dan teori antropologi kesehatan dan konsep teori antropologi gender. Berbagai mitos, tabu, dan kepercayaan tentang makanan yang berlaku dalam setiap masyarakat, dengan penjelasan-penjelasan budaya yang bermacam-macam, boleh dikatakan sebagai bentuk pembatasan budaya terhadap kecukupan gizi, yang pasti akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, juga dapat dijelaskan dari sistem medis naturalistik. Bahwa faktor medis dan faktor non-medis seperti ekonomi, kemiskinan, politik, sosial, budaya dan lingkungan saling menguatkan. Kontribusi faktor-faktor non-medis cukup besar terhadap kondisi kesehatan perempuan Bawean, khususnya dalam pemenuhan hak kesehatan reproduksi. Pemahaman tentang kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi pada perempuan Bawean diwarnai gabungan antara pengetahuan medis dan non medis, di mana terdapat keberagaman dalam nilai-nilai, kepercayaan, mitos-mitos dan praktik-praktik budaya tentang kesehatan reproduksi perempuan. Relatif masih kuatnya, pengaruh nilai-nilai dan praktik budaya setempat terhadap pemenuhan hak kesehatan reproduksi perempuan yang ditandai dengan mitos dan tabu terkait haid, kehamilan maupun kelahiran. Dominasi ideologi patriarki juga mewarnai nilai-nilai dan praktik budaya masyarakat Bawean, termasuk berpengaruh terhadap pemenuhan kesehatan perempuan, khususnya pemenuhan kesehatan reproduksi. Sistem pengetahuan lokal yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Bawean yang mengandung tata nilai, etika, norma, aturan dan ketrampilan dari suatu masyarakat dalam memenuhi tantangan atau kebutuhan hidupnya. Di mana eksistensi dan pemanfaatannya dikontrol oleh masyarakat, termasuk dalam bidang kesehatan. Masyarakat Bawean menganut sistem medis naturalistik, yang mengutamakan keseimbangan atau harmoni dengan alam dan juga mewarnai kepercayaan dan praktik budaya tentang kesehatan perempuan. Di sisi lain, masih terdapat tingginya AKI dan AKB, walaupun sudah dijumpai upaya perbaikan dalam berbagai fasilitas dan layanan kesehatan setempat. Komitmen yang mulai membaik dalam upaya perbaikan layanan kesehatan dapat dijumpai pada peningkatan layanan kesehatan di Puskesmas Sangkapura, Puskesmas Tambak, maupun pada klinik-klinik KB di wilayah Bawean. Kata Kunci: hak kesehatan reproduksi, sistem medis naturalistik.
Keyword :
hak kesehatan reproduksi, sistem medis naturalistik.,
References :
Foster , George M & Barbara G. Anderson ,(1986) Antropologi Kesehatan. Penerjemah Priyanti Pakan Suryadarma, Meutia F. Hatta Swasono. BioKultur, Vol.V/No.1/Januari-Juni 2016, hal. 58 : Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press
Kalangi, Nico S. ,(1985) Makanan Sebagai Suatu System Budaya: Beberapa Pokok Perhatian Antroplogi Gizi dalam Koentjaraningrat dan AA Loedin (eds) Ilmu-ilmu Sosial dalam Pembangunan Kesehatan, BioKultur, Vol.V/No.1/Januari-Juni 2016, hal. 58 : Jakarta : PT Gramedia.
Martin, Emily ,(1989) The Women in The Body: A Cultural Analysis of Reproduction, BioKultur, Vol.V/No.1/Januari-Juni 2016, hal. 58 : Stony Stratford: Open University Press
Moore, Henrietta L ,(1988) Feminisme & Anthropology BioKultur, Vol.V/No.1/Januari-Juni 2016, hal. 59 : Oxford, Basil Blackwell LTD
Northrup, Christiane ,(2002) Women`s Bodies, Women`s Wisdom: Creating Physical and Emotional Health and Healing, BioKultur, Vol.V/No.1/Januari-Juni 2016, hal. 59 :
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
Volume : 5 / No. : 1 / Pub. : 2016-01 |
|