Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory
ISSN 0854-4263
Vol. 17 / No. 1 / Published : 2010-01
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
The validity examination d-dimer assay between immunofiltration method and immunoturbidimetric method
Author :
- David Rustandi*1
- Delita Prihatni*2
- Tiene Rostini*3
- Nina Tristina*4
- Department of Clinical Pathology Faculty of Medicine Padjadjaran University dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung
- adjadjaran University dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung
- adjadjaran University dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung
- adjadjaran University dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung
Abstract :
D-Dimer parameter is the most usefull laboratory assay to detect the present of activated coagulation. The D-Dimer fragment directly indicate the fibrinolitic proccess whereas the increasing mark of D-Dimer is the most hemostatic parameter that was used to detect the early stage of Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) and has a correlation with the patient prognosis. D-Dimer assay by immunoturbidimetric method was used to detect antigen-antibody reaction automatically and it can detect D-Dimer concentration less than 0.5 μg/mL. The immunoturbidimetric method has a good correlation with the ELISA method, but the proccess is complicated, is high costed, and need the competence of practical human resource. D-Dimer assay with immunofiltration method has the same principle as immunoturbidimetric method, but it‘s work more simpler, low cost and does not need the competence of practical human resource. The aim of this study is to compare the D-Dimer assay concentration between immunofltration and immunoturbidimetric method. There were 30 plasma samples assayed with these two methods (immunoturbidimetric and immunofiltration), and then compared between them. The samples were collected between November until December 2008 at Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung. The validity of D-Dimer using immunofiltration method showed sensitivity 74%, specificity 95%, predictive value of negative test (PV-) 22%, predictive value of positive test (PV+) 95% with likelihood ratio 5.2. The conclusion of this study so far that the immunofiltration method has a good validity for diagnosing. D-Dimer work rapidly with low cost laboratory assay than the immunoturbidimetric method. Pemeriksaan D-Dimer merupakan tolok ukur (parameter) laboratorik yang dipakai sebagai petanda pembekuan darah (koagulasi). Kepingan lepas (fragmen) D-Dimer merupakan petunjuk (indikator) langsung jalannya (proses) fibrinolisis. Peningkatan kadar D-Dimer merupakan parameter penghentian perdarahan (hemostasis) yang penting dalam menentukan keadaan pra (pre)-DIC dan berhubungan dengan ramalan jalannya penyakit (prognosis) penderita. Pengukuran D-Dimer dengan cara mengukur kekeruhan kekebalan (metode imunoturbidimetri) merupakan cara (metode) dengan asas (prinsip) pemeriksaan dengan cara menemukan reaksi antigen-antibodi dapat dilakukan dengan menggunakan alat kerja otomatis secara banyaknya (kuantitatif) dan dapat mendeteksi kadar D-Dimer kurang dari 0,5 μg/mL. Metode imunoturbidimetri mempunyai kenasaban (korelasi) yang sangat baik dengan cara rujukan pemeriksaan D-Dimer ELISA, tetapi memiliki pembuatan (proses) yang lama, biaya yang cukup mahal dan memerlukan tenaga kerja yang terlatih. Pengukuran D-Dimer menggunakan cara menyaring kekebalan (metode imunofiltrasi) untuk menemukan keberadaan reaksi antigen-antibodi yang memiliki keunggulan proses yang cukup singkat, biaya yang relatif lebih murah dan pengerjaan yang cukup mudah. Tujuan penelitian adalah membandingkan pemeriksaan D-Dimer menggunakan metode imunofiltrasi (Nycocard) dengan metode imunoturbidimetri (LIATES STAGO). Sebanyak 30 sampel plasma yang telah diperiksa kadar D-Dimer dengan alat menggunakan metode imunofiltrasi, kemudian diperiksa kembali dengan menggunakan metode imunoturbidimetri untuk pengukuran kadar D-Dimer. Penelitian ini dilakukan di sub bagian Hematologi dari Bagian Patologi Klinik RSHS Bandung mulai bulan November 2008 sampai dengan Desember 2008. Subjek penelitian diambil dari penderita rawat inap yang diperiksa dengan parameter D-Dimer. Pada penelitian ini digunakan uji kesahihan (validitas) dengan menghitung nilai kepekaan (sensitivitas) dan kekhasan cara menyaring kekebalan (spesifisitas metode imunofiltrasi) terhadap metode imunoturbidimetri. Hasil analisis dengan uji validitas menunjukkan nilai kepekaan sebesar 74% dan kekhasan (spesifisitas) sebesar 95%, Nilai Ramalan Negatif (NPN) 22%, prediksi positif (NPP) 95% dalam metode imunofiltrasi dengan angka banding yang besar kemungkinannya (Likelihood ratio) sebesar 5,2. Metode imunofiltrasi dapat digunakan sebagai alat diagnosis kadar D-Dimer secara cepat dengan biaya relatif lebih murah dibandingkan dengan metode imunoturbidimetri.
Keyword :
validity, D-Dimer, , immunofiltration, immunoturbidimetric,
References :
John C.S., Gordon,(1997) Chapter 32 Coagulation. Harmening D.M. Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis Philadelphia : FA. Davis Company
2. Mikaeli H., Zarghami N., Yazdchi M., Mardhani M., Anzarin K,(2009) On-Admission Level of Serum D-Dimer and the Severity of Community - Acquired Pneumonia Pakistan : Pakistan Journal of Biological Sciences
Adam S.S., Key N.S., Greenberg C.S,(2009) D-Dimer antigen: current concepts and future prospect USA : Blood Journal
Dharma R., Hadinegoro S.R., Priatni I,(2006) Disfungsi Endotel Pada Demam Berdarah Dengue Jakarta : Makara Kesehatan
Archive Article
| Cover Media | Content |
|---|---|
![]() Volume : 17 / No. : 1 / Pub. : 2010-01 |
|




