UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

ISSN 1978-4279

Vol. 22 / No. 3 / Published : 2010-12

Order : 1, and page :165 - 171

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Anti pgl-i serologic test in leprosy

Author :

  1. Enik Srihartati*1
  2. Indropo Agusni*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Latar Belakang: Diagnosis penyakit kusta biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinik dan bakteriologik. Bila didapatkan keraguan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang antara lain histopatologik, serologik dan biomolekuler. Pemeriksaan titer antibodi anti PGL-1 dapat membantu diagnosis dan untuk evaluasi pengobatan penyakit. Tujuan: Mengetahui karakteristik dan hasil pemeriksaan serologik anti PGL-1 pasien kusta di Divisi Kusta Unit Rawat Jalan (URJ) Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini dilakukan secara retrospektif pada penderita kusta di Divisi Kusta URJ Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo periode Januari 2005–Desember 2008. Dilakukan pencatatan data rekam medik penderita kusta yang meliputi data dasar, riwayat pengobatan, indikasi pemeriksaan, hasil pemeriksaan klinik dan bakteriologik dan hasil serologik anti PGL-1. Hasil uji serologik dikategorikan sebagai berikut a) Seronegatif (IgM anti PGL-1 < 605 μ/ml) b) Seropositif titer rendah (605–1000 μ/ml) c) Seropositif titer tinggi > 1000 μ/ml. Hasil: Jumlah penderita kusta yang diperiksa serologik antibodi anti PGL-1 sebanyak 77 orang. Sebagian besar (72,7%) belum pernah mendapatkan pengobatan dan belum didiagnosis kusta, sehingga pemeriksaan serologik tersebut untuk menegakkan diagnosis. Hasil yang didapatkan seronegatif pada 37 (48%) kasus yang diperiksa, seropositif titer rendah 29 (37,7%) dan titer tinggi 11 (14,3%). Dari 56 kasus yang belum pernah mendapat pengobatan kusta ternyata 28 (50%) menunjukkan seropositif kusta. Sedangkan dari 21 pasien yang telah mendapat terapi kusta, 10 (47,6%) masih seropositif. Dari 63 kasus dengan IB = 0 ternyata 29 orang menunjukkan seropositif. Pada 5 kasus denganIM > 0 seluruhnya seropositif. Dari 11 orang penderita dengan ENL ternyata 7 orang masih seropositif. Kesimpulan: Pemeriksaan serologik anti PGL-1 sangat membantu dalam menegakkan diagnosis dan evaluasi pengobatan

Keyword :

leprosy, serology, anti PGL-1,


References :

Amirudin MD,(2005) Penyakit Kusta di Indonesia; Masalah Penanggulangannya Jakarta : MDVI

Kosasih A, Wisnu IM, Daili ES, et al,(2005) Kusta, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keempat Jakarta : Balai Penerbit FKUI





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 22 / No. : 3 / Pub. : 2010-12
  1. Anti Pgl-i Serologic Test In Leprosy
  2. Urticaria - A Retrospective Study
  3. Colonization Of Staphylococcus Aureus And Spesific Ige To Staphycoccus Aureus Enterotoxin In Atopic Dermatitis
  4. Tnf-a Expression Of Skin Tissue In Erythema Nodosum Leprosum
  5. Pathogenesis And Diagnosis Of Hirsutism In Dermatology
  6. Biologic Treatment In Psoriasis
  7. Diagnosis Of Spitz Nevus
  8. Diagnosis Of Nevus Unius Lateris
  9. Secondary Syphilis With Condylomata Lata As A Clinical Manifestation
  10. Langerhans Cell Histiocytosis
  11. Diagnosis Of Skrofuloderma And Verrucous Tuberculosis Cutis One Patient
  12. Successful Treatment Of Recurrent Cholinergic Urticaria With Updosing Regimen Of Loratadine