Midwifery Science Journal
ISSN
Vol. 1 / No. 1 / Published : 2017-04
Order : 6, and page :62 - 69
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Categorization of birthweight based on the frequency of anc
Author :
- Alif Zahrotin*1
- Budi Wicaksono*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Latar Belakang: Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Bayi yang sehat lahir dengan berat yang normal. Namun tidak semua bayi lahir dengan berat normal. Terdapat bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) Pada BBLR kesempatan untuk mengalami masalah saat bayi dan saat dewasa nantinya lebih tinggi. Kejadian BBLR di Indonesia tahun 2010 sebesar 11,10%, sedangkan di puskesmas Tanah Kali Kedinding sebesar 17%. Kejadian ini, merupakan angka tertinggi nomor dua di Surabaya. Untuk menghindari berbagai masalah yang mungkin terjadi karena BBLR, diperlukan pengawasan sejak janin masih dalam kandungan. Pengawasan janin dalam kandungan ini biasa disebut antenatal care (ANC). Tujuan penelitian untuk membandingkan kategorisasi berat lahir berdasarkan frekuensi ANC. Metode: Analitik observasionaldengan pendekatan case control. Populasinya bayi yang lahir di Puskesmas Tanah Kali Kedinding periode Januari-Desember 2012 sebanyak 1.186 bayi. Pengambilan sampel dengan Cosecutive Sampling, didapatkan sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 346 bayi. Variabel independen frekuensi ANC sesuai standar, dan frekuensi ANC tidak sesuai standar sedangkan variabel dependen berat lahir bayi. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengumpul data dengan sumber data dari rekam medis. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney U.Hasil: Dari 246 bayi lahir dari ibu frekuensi ANC sesuai standar 93,1% memiliki berat normal dan dari 100 bayi lahir dari ibu yang frekuensi ANC tidak sesuai standar 28% merupakan BBLR. Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney U menunjukkan bahwa hasil nilai Z adalah -4.786 dengan nilai p adalah 0.001 pada α 0,05 maka terdapat perbedaan kategorisasi berat lahir bayi berdasarkan frekuensi ANC. Kesimpulan: Sebagian besar responden yang memiliki berat lahir normal merupakan bayi yang dilahirkan dari ibu yang kunjungan ANCsesuai standar dan terdapat perbedaan dengan yang tidak sesuai standar. Sehingga bidan hendaknya selalu memotivasiibu hamil untuk memeriksakan kehamilan sedini mungkin serta melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali sesuai standar WHOagar bayi yang dilahirkan memiliki berat yang normal.
Keyword :
References :
Ernawati, Fitrah, Djoko Kartono & Dyah Santi P,(2011) Hubungan antenatal care dengan berat badan lahir bayi di Indonesia (Analisis lanjut Data Riskesdas 2010) Halaman: 34(1):23-31 : Gizi Indon 2011
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 1 / No. : 1 / Pub. : 2017-01 |
|