UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

MOZAIK HUMANIORA

ISSN 2442-8469

Vol. 14 / No. 1 / Published : 2014-01

Order : 2, and page :15 - 26

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

(the interpretation of dapunta hyang sri jayanasa’s ideal leadership in srivijaya era)

Author :

  1. Dedi Irwanto Muhammad Santun*1
  1. Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Sriwijaya

Abstract :

Tulisan ini mencoba menafsirkan kepemimpinan ideal dalam sosok Dapunta Hyang Sri Jayanasa, raja pertama Sriwijaya. Pemimpin yang mampu memunculkan sosok ideal dapat memiliki kekuasaan besar untuk mengatur tatanan masyarakat. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode  sejarah  dengan  pengumpulan  sumber  primer  dan  sekunder  untuk  kemudian  dilakukan kritik dan analisa terhadap sumber. Metode ini memberi keuntungan dalam pencarian tafsir ideal kepemimpinan  berdasarkan  sumber  primer  dan  sekunder.  Kehadiran  Jayanasa  jejaknya  terekam dalam  Prasasti  Kedukan  Bukit  dengan  gelar  Dapunta  Hyang  dan  secara  jelas  disebutkan  dalam Prasasti  Talang  Tuwo  dengan  nama  yang  lebih  lengkap  lagi  Dapunta  Hyang  Sri  Jayanasa.  Masa pemerintahannya sejalan dengan kedatangan pendeta dan pengembara legendaris Tionghoa, I-tsing. Berdasarkan  hasil  analisis,  Dapunta  Hyang  Sri  Jayanasa  memiliki  legitimasi  tindakan  berprestasi dalam berbagai bidang sosial, ekonomi, budaya, politik, militer, dan keagamaan. Sementara melalui itafsir legitimasi kharisma, Jayanasa mampu menempatkan diri dalam posisi raja yang menembus batas-batas manusia biasa di dunia, surga dan dunia arwah. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan legitimasi-legitimasi  tersebut  Jayanasa  adalah  pemimpin  ideal  yang  pernah  ada  dalam  sejarah Indonesia pada masa Sriwijaya.Kata kunci: ideal, Jayanasa, kharisma, prestasi, SriwijayaAbstractThis paper attempts to interpret the ideal leadership of Dapunta Hyang Sri Jayanasa, the first king of Srivijaya. An ideal figure has an amount of power to organize his people. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan pengumpulan sumber primer dan sekunder untuk kemudian dilakukan kritik dan analisa terhadap sumber. Metode ini memberi keuntungan dalam pencarian tafsir ideal kepemimpinan berdasarkan sumber primer dan sekunder. The presence of Jayanasa was tracked in Kedukan Bukit inscription with an epithet of Dapunta Hyang and was clearly mentioned in Talang Tuwo inscription with a full name of Dapunta Hyang Sri Jayanasa. His reign was in line with the arrival of the legendary wandering preacher from China, I-Tsing. Based on the interpretation on Dapunta Hyang Sri Jayanasa, he had impressive achievements in various fields, such as social, economics, culture, politics, military, and religions. He was able to position himself as a king who transcended the boundaries of ordinary human beings in the world, heaven, and the afterlife. It can be concluded that Jayanasa was an ideal leader in the history of Indonesia during the Srivijaya era.Keywords: achievement, charisma, ideal, Jayanasa, Srivijaya

Keyword :

achievement, charisma, ideal, Jayanasa, Srivijaya,


References :

Evers, Hans-Dieter,(1967) Monastic Landlordism in Ceylon: a Traditional System in a Modern Setting. (38): 104-112. : Journal of Asian Studies





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 14 / No. : 1 / Pub. : 2014-01
  1. The Construction Of Ideal Masculinity Through The Consumption Of Popular Culture By Urban Teenagers
  2. (the Interpretation Of Dapunta Hyang Sri Jayanasa’s Ideal Leadership In Srivijaya Era)
  3. The Formation Of Colonial Society In The Philippines Before The 20th Century)
  4. Sexuality Issues And The Struggle For Freedom Of Expression In Post-new Order’s Indonesian Film Industry
  5. Signifying Surabaya “green And Clean” By Students Of Urban Islamic Boarding Schools
  6. “foreignization” Dalam Penulisan Rambu Petunjuk Di Pusat Perbelanjaan Di Surabaya
  7. Coping With Radicalism And Terrorism In Indonesia After The World Trade Center Tragedy)
  8. Aesthetic Taste In Everyday Clothing: A Reflection Of Chinese Women Experiences
  9. (representation Of Gender Roles In Stories Written By Indonesian Children Writers In Kkpk Series)
  10. Social Capital In Conflict Management After The 1999 Ambon Tragedy