UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Kebijakan dan Manajemen Publik

ISSN 2303 - 3411

Vol. 8 / No. 2 / Published : 2019-01

Order : 8, and page :1 - 19

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Pelecehan seksual verbal pada mahasiswi berjilbab (studi tentang pemaknaan pengalaman pelecehan seksual verbal bagi mahasiswi berjilbab di kota surabaya)

Author :

  1. Naufal Al Rahman*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

Pelecehan seksual makin sering terjadi kepada perempuan dengan memperlihatkan banyak bentuk, salah satu bentuk pelecehan seksual yang didapatkan oleh perempuan yakni pelecehan seksual secara verbal. Pelecehan seksual secara verbal yang terjadi di ruang publik menggunakan beberapa simbol seperti bersiul, berseru, gestur menggoda, dan lainnya. Interaksi tersebut muncul ketika perempuan sedang berada di ruang publik kemudian laki-laki melontarkan simbol pelecehan verbal kepada perempuan. Oleh karena itu, fokus penelitian dalam penelitian  ini adalah bagaimana  mahasiswi berjilbab di Kota Surabaya  memaknai pelecehan seksual verbal berdasarkan pengalaman yang didapatkan. Studi ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan in-depth interview atau wawancara mendalam dan menggunakan metode accidental dalam menentukan informan yang sesuai dengan karakteristik peneliti. Dalam analisis data dilakukan dengan teori Interaksi Simbolik Herbert Blumer yang berbicara bahwa manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang diberikan oleh benda pada saat berinteraksi, serta teori Feminisme Radikal Kate Millett yang memaparkan bahwa bahwa akar dari opresi terhadap perempuan telah tertanam di dalam sistem seks/gender dalam kuatnya patriarki. Melalui analisis data diperoleh hasil berdasarkan tipologi yang ada, bahwa mahasiswi berjilbab memaknai pelecehan seksual verbal berbeda-beda sesuai penafsiran mereka. Mahasiswi berjilbab syar’i memaknai sebagai pelecehan seksual namun tidak perlu dihiperbolakan sedangkan mahasiswi berjilbab non-syar’i memaknai sebagai bentuk pelecehan seksual berkonotasi negatif tetapi masih dapat ditoleransi lantaran tidak terjadi kontak fisik. Kuatnya patriarki dalam kehidupan sehari-hari masih melekat kuat pada setiap perempuan, melalui ini perempuan dengan kondisi apapun tetap menjadi objek pelecehan seksual termasuk mahasisiwi berjilbab.

Keyword :

pelecehan seksual verbal, perempuan, interaksi,


References :

Synnott, Anthony. ,(2003) Tubuh Sosial : Simbolisme, Diri, dan Masyarakat. 1 : Yogyakarta: JALASUTRA





Archive Article

Cover Media Content

Volume : / No. : / Pub. :