UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Komunitas

ISSN 2303-1166

Vol. 5 / No. 1 / Published : 2016-03

Order : 8, and page :1 - 15

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Makna kohabitasi bagi pasangan setelah peminangan (studi di desa bandung rejo kecamatan ngasem kabupaten bojonegoro)

Author :

  1. Endang Aprilia*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

Kohabitasi merupakan suatu istilah yang di tujukan kepada pasangan yang tinggal satu atap tanpa ikatan perkawinan. sekalipun kohabitasi bukanlah suatu fenomena yang baru namun keberadaannya tetap menjadi perilaku yang kontroversial. Indonesia sendiri masih menganggap kohabitasi sebagai hal yang tabu dan menyalahi aturan yang ada. kohabitasi bukanlah cara yang benar dalam menjalin sebuah hubungan antara laki- laki dan perempuan. Hal ini sesuai dengan aturan yang tercantum dalam undang- undang nomor 1 tahun 1974 pasal 1 perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Penelitian ini menggunakan data- data kualitatif dengan tipe analisis deskriptif, yaitu berusaha menggambarkan fenomena pasangan kohabitasi dalam memaknai perkawinanya. Untuk menggali informasi, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam (indept interview) dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumenya. Teknik penentuan informanya menggunakan snow ball dengan fokus penelitian “bagaimanakah pasangan kohabitasi setelah peminangan dalam memaknai perilaku kohabitasinya? ”. Teori yang di gunakan dalam menganalisis fenomena ini adalah teori interaksi simbolik dari Blumer. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasangan kohabitasi yang mempunyai latar belakang keluarga bercerai (broken home) serta yatim memaknai kohabitasi sebagai bentuk keseriusan dalam suatu hubungan karena bersedia menjadi pelengkap hidup dan teman hidup di bandingkan dengan pasangan kohabitasi yang mempunyai latar belakang keluarga utuh lebih memaknai kohabitasi untuk menuruti adat setempat di mana pasangan tinggal satu rumah setelah peminangan.

Keyword :

kohabitasi, pasangan dalam ikatan peminangan ,


References :

Ritzer, George,(2014) Teori Sosial Modern 7 : Jakarta. Prenada Media

Sugiono,(2011) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R$D 1 : Bandung. Alfabeta, cv

Poloma, M. Margaret,(1994) Sosiologi Kontemporer 1 : Jakarta. PT Raja grafindo Persada





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 5 / No. : 1 / Pub. : 2016-03
  1. Konstruksi Sosial Masyarakat Miskin Tentang Pelayanan Bpjs Kesehatan
  2. Konflik Atas Pelanggaran Pedoman Berbagi Hasil Hutan Kayu Antara Perhutani Kph Probolinggo Dengan Petani Di Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang
  3. Respon Masyarakat Terhadap Pesan Dan Keberadaan Mural
  4. Makna Kemiskinan (studi Fenomenologi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi Universitas Airlangga)
  5. Pemaknaan Keturunan Langsung Pemain Ludruk Pada Kesenian Ludruk (analisa Perspektif Interaksionisme Simbolik Pada Keturunan Langsung Pemain Ludruk)
  6. Konstruksi Sosial Tentang Pacaran Pada Mahasiswi Berhijab Di Universitas Islam Surabaya
  7. Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Pendidikan Anak (studi Deskriptif Pada Keluarga Yang Suaminya Tidak Bekerja)
  8. Makna Kohabitasi Bagi Pasangan Setelah Peminangan (studi Di Desa Bandung Rejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro)
  9. Konstruksi Sosial Obesitas Pada Kalangan Remaja Di Surabaya (studi Deskriptif Tentang Makna Obesitas Pada Remaja Obesitas Di Surabaya)
  10. Fenomena Penggunaan Behel Gigi Sebagai Simbol Dalam Proses Interaksi Sosial Pada Kalangan Remaja Di Perkotaan
  11. Membolos Dan Cabut Kelas (studi Kualitatif Tentang Makna Membolos Dan Cabut Kelas Pada Siswa Sma Negeri 9 Surabaya)
  12. Pencitraan Diri Dalam Media Sosial Path (studi Deskriptif Pada Pelajar Sma Negeri 2 Surabaya)
  13. Dampak Sosial Ekonomi Perubahan Tata Kelola Sumur Tua Dan Strategi Adaptasi Penambang Tradisional Di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro
  14. Dampak Sosial Pembangunan Jalur Lintas Selatan (jls) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Hutan (studi Di Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek)
  15. Problematika Masyarakat Paska Program Corporate Social Responsibility (studi Paska Pelaksanaan Program Csr Oleh Pt. Pembangkitan Jawa Bali Pada Tahun 2010-2012 Di Kelurahan Jambangan Dan Kelurahan Gayungan, Surabaya)
  16. Analisis Interaksionisme Simbolik Pada Praktik Branding Rumah Sakit Universitas Airlangga (rsua)
  17. Perempuan Dalam Konflik Berbasis Agama (studi Konstruksi Sosial Dan Peran Perempuan Syiah Dalam Konflik Sunni Syiah Sampang Madura)
  18. Dugem Remaja Putri (studi Tentang Gaya Hidup Remaja Putri Di Kota Surabaya)
  19. Sales Promotion Girl (studi Tentang Stigmatisasi Dan Makna Terhadap Pekerjaan Sales Promotion Girl Rokok Di Surabaya)
  20. Relasi Kekuasaan Dalam Interaksi Dokter Dan Pasien Pada Pemberian Layanan Kesehatan (studi Kualitatif Pada Dokter Dan Pasien Yang Melakukan Pengobatan Di Rumah Sakit Umum, Dr. Soetomo, Surabaya)
  21. Konstruksi Sosial Tentang Aborsi (deskriptif Kualitatif Tentang Makna Aborsi Dan Reaksi Di Kalangan Mahasiswi Surabaya)
  22. Marjinalisasi Identitas Lesbian Di Ruang Publik (studi Kritis Ruang Publik Di Kota Surabaya)
  23. Perubahan Peruntukan Lahan Pertanian Dan Pergeseran Implementasi Konsep Tri Hita Karana (studi Kasus Pada Petani Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali)
  24. Pemaknaan Pengemudi Bus Harapan Jaya Atas Disiplin Berlalu Lintas Dijalan Raya (studi Deskriptif Mengenai Bagaimana Pengemudi Bus Harapan Jaya Memaknai Disiplin Berlalu Lintas Dijalan Raya)
  25. Kehidupan Buruh Petani Garam Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya Pada Tahun 2015
  26. Konstruksi Sosial Tentang Perkawinan Bagi Kaum Gay Studi Pada Pasangan Gay Yang Tinggal Di Surabaya
  27. Stigma Masyarakat Ponorogo Pada Penduduk Kampung Idiot
  28. Media Sosial Instagram Aktualisasi Diri Bagi Komunitas Instameet Surabaya
  29. Konstruksi Sosial Tentang Kekerasan Pada Santriwati Yang Ada Di Pondok Pesantren Salafi (mq) Di Blitar