UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Majalah Obstetri & Ginekologi

ISSN 0854-0381

Vol. 20 / No. 1 / Published : 2012-01

Order : 1, and page :1 - 7

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Perbedaan ekspresi trombin dan connexin 43 uterus kelinci new zealand setelah dilakukan penjahitan kompresi uterus pasca persalinan sesar sebagai model penjahitan b-lynch modifikasi surabaya

Author :

  1. Musrah Muzakkar*1
  2. Agus Sulistyono*2
  3. Widjiati*3
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran
  3. Dosen Fakultas Kedokteran Hewan

Abstract :

Kematian ibu melahirkan masih menjadi masalah di Indonesia, walaupun berdasarkan survei menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu. Ada berbagai macam penyebab kematian ibu, diantaranya adalah perdarahan, eklampsia, aborsi, serta infeksi. Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu. Dengan penjahitan kompresi uterus, diharapkan perdarahan segera berhenti akibat adanya obliterasi pembuluh darah oleh jahitan kompresi uterus dan pembentukan bekuan darah. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan adanya perbedaan ekspresi trombin dan connexin 43 pada uterus kelinci New Zealand setelah dilakukan penjahitan kompresi uterus sebagai model penjahitan B-Lynch Modifikasi Surabaya pasca persalinan sesar pada pengamatan ½ jam dan 2 jam. Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, antara September 2010 – Januari 2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang menggunakan posttest only control group design. Peneliti membandingkan ekspresi trombin dan connexin 43 pada pengamatan ½ jam dan 2 jam antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Analisis statistik uji t berpasangan menunjukkan ekspresi trombin yang lebih tinggi secara bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,022 pada pengamatan ½ jam dan p < 0,001 pada pengamatan 2 jam) serta ekspresi connexin 43 juga lebih tinggi secara bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0,001 pada kedua waktu pengamatan, ½ jam maupun 2 jam). Pada penelitian ini didapatkan ekspresi trombin dan connexin 43 uterus kelinci New Zealand yang lebih tinggi secara bermakna setelah dilakukan penjahitan kompresi uterus pasca persalinan sesar sebagai model penjahitan B-Lynch modifikasi Surabaya. (MOG 2012;20:1-7)

Keyword :

penjahitan B-Lynch Modifikasi Surabaya, ekspresi trombin, ekspresi connexin 43, perdarahan post-partum , -,


References :

Ahmad S dkk,(2009) Profil Kesehatan Indonesia - : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Al-Zirqi I, Vangen S, Forsen L and Pedersen S,(2008) Prevalence and risk factors of severe obstetric haemorrhage - : BJOG





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 20 / No. : 1 / Pub. : 2012-01
  1. Perbedaan Ekspresi Trombin Dan Connexin 43 Uterus Kelinci New Zealand Setelah Dilakukan Penjahitan Kompresi Uterus Pasca Persalinan Sesar Sebagai Model Penjahitan B-lynch Modifikasi Surabaya
  2. The Pentraxin 3 Level Profile Of Ovarian Follicle Fluid In Infertile Patients With Endometriosis
  3. Difference Of Par-1 Expressions On New Zealand Rabbit Following Surabaya Method Uterine Compression Suture After Cesarean Delivery
  4. Pap Smear Accuracy In Detecting Cin I Hpv
  5. Comparison Of Microbiotic Pattern In Gastointestinal Tract From Neonatus Born By Spontaneous Delivery With And Without Early Breastfeeding
  6. Comparison Of Ovarial Malondialdehyde (mda) Level Between Endometriosis Rat Given With And Without Curcumine Supplementation
  7. Clinical And Laboratory Profiles Relationships Of Preeclampsia-eclampsia Patients With Maternal Mortality In Dr. Soetomo Hospital, Surabaya