UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

MOZAIK HUMANIORA

ISSN 2442-8469

Vol. 13 / No. 1 / Published : 2013-01

Order : 9, and page :99 - 109

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Ecotourism model based on rural community potential

Author :

  1. Wahyu Purwiyastuti*1
  2. Emy Wuryani*2
  1. Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Kristen Satya Wacana
  2. Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Kristen Satya Wacana

Abstract :

Abstrak Komunitas Dusun Ceto merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kehidupan unik dan menarik. Mereka terdiri atas berbagai latar belakang sosial budaya dan agama yang berbeda namun hidup rukun, saling menghormati satu dengan yang lain dalam melaksanakan berbagai aktivitas sosial budaya, ekonomi, maupun keagamaannya. Dusun Ceto memiliki potensi yang menjadi daya tarik wisatawan. Potensi daya tarik wisatawan tersebut adalah Candi Ceto, Candi Kethek, Puri Saraswati, adat dan tradisi, serta pemandangan alam. Wisatawan yang berkunjung ke Ceto berasal baik dari Indonesia maupun dari luar negeri. Sistem pengelolaan pariwisata yang berlangsung di Ceto belum sepenuhnya melibatkan masyarakat dan kurang bersinergi dengan pelaku wisata lain. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan model pengembangan yang mampu memberdayakan dan membangun sebuah komunitas wisata tanpa mengganggu atau merusak tatanan yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kajian pustaka, survei, observasi, Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam, studi banding, dan pendampingan. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan rancangan model ekowisata sesuai potensinya, sedangkan untuk analisa datanya menggunakan teknik SWOT. Melalui analisis ini ditemukan kekuatan, kelemahan, daya dukung dan peluang yang dapat dikembangkan untuk kemajuan wisata Dusun Ceto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pengembangan pariwisata di Dusun Ceto berbasis potensi Dusun melalui sinergi antar komponen wisata, untuk menumbuhkan serta mengembangkan berbagai atraksi dan meningkatkan layanan bagi wisatawan.   Kata kunci: ekowisata, komunitas, pemberdayaan masyarakat   Abstract Dusun Ceto community is a social group which has unique and interesting life. The community comes from different social-cultural and religion background. Nevertheless, they live in harmony by appreciating one another in running any social-cultural, economy, or religion activities. Dusun Ceto has potency in tourism interest. The tourism interests are Ceto temple, Kethek temple, Saraswati Castle, custom and tradition, and beautiful natural view. Many tourists, either local or foreign, come to Ceto.  Tourism management system in Ceto has not fully involved society and it has less synergy with other tourism agents. This research is conducted to find developing model which able to enforce and to build a tourism community without disturbing or damaging social order. This research is conducted using action research. Techniques conducted in collecting data are library research, survey, observation, Focus Group Discussion (FGD), deep interview, comparative study, and assistance. This technique is used to obtain ecotourism model based on its potency. Data analysis is conducted using SWOT technique. This analysis finds strength, weakness, support, and opportunity to be developed for Dusun Ceto tourism advance. The result shows that tourism developing model in Dusun Ceto based on Dusun potency through inter tourism component synergy in order to grow and develop any attraction and to increase service for tourist.   Keywords: community, ecotourism, social enforcement 

Keyword :

community, ecotourism, social enforcement ,


References :

Hermantoro, Henky,(2011) Creative-Based Tourism: Dari Wisata Rekreatif Menuju Wisata Kreatif N/A : Galang Press





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 13 / No. : 1 / Pub. : 2013-01
  1. The Morphology Of Malin Tembesu Folklore Based On Propp’s Narrative Structure
  2. Constructing National Identity In Indonesia – Experience For Europe
  3. Masculine Domination Versus Gender Equality
  4. Symbolic Meaning Of Huma (field) In The Bedouin Community
  5. Historical Teleology In Secular Perspective
  6. Renewal Ideas And Activities Of K.h. Ammar Faqih In Gresik 1902-1965
  7. The Development Of Traditional Herbal Drink By Maduranese Women As An Attempt To Improve The Health Of Society
  8. Historiography Of Arcawinangun Village In Banyumas
  9. Ecotourism Model Based On Rural Community Potential
  10. Surakarta Palace Judicial System Under Colonial Power