UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 9 / No. 3 / Published : 2016-09

Order : 1, and page :83 - 90

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Assessment of fiberoptic endoscopic examination of swallowing on dysphagia patients (a retrospective research)

Author :

  1. Indah Asmara Gustarini*1
  2. Irwan Kristyono*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Latar Belakang: Disfagia adalah kesulitan dalam proses menelan dan merupakan keluhan yang sering ditemui dokter spesialis THT-KL. Komplikasi disfagia dapat berupa malnutrisi, dehidrasi, pneumonia, obstruksi saluran nafas, penurunan kualitas hidup, aktivitas dan produktifitas kerja. Salah satu pemeriksaan penunjang pada pasien disfagia adalah fiberoptic endoscopic examination of swallowing (FEES). FEES adalah pemeriksaan fase faringeal pada proses menelan yang dilakukan secara endoskopi. Prosedur FEES dapat menilai anatomi dan fisiologi menelan, jalan napas dan hubungannya dengan fungsi menelan dan diagnosis serta rencana terapi. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan FEES pada pasien dengan keluhan disfagia. Metode: Penelitian deskriptif retrospektif terhadap kasus disfagia yang dilakukan pemeriksaan FEES, melalui data rekam medik pasien unit rawat jalan THT-KL di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada periode Januari - Desember 2014. Data yang diambil adalah data lengkap dari jenis kelamin, usia, penyakit yang menyertai dan hasil FOL serta FEES. Hasil: Dari data 35 pasien, dengan data rekam medik yang tidak lengkap sebanyak 3 pasien dan 32 pasien dengan data rekam medik lengkap, didapatkan 19 sampel dengan kelainan pada fase oral sebanyak 2 (10,5%), fase faringeal 8 (42,1%), fase orofaringeal 9 (47,4%) dan yang tidak ditemukan kelainan pada fase oral maupun fase faringeal sebanyak 13 pasien. Hasil FOL pada 19 pasien didapatkan kelainan gerak velofaring 31,6%, pergerakan pita suara yang tidak normal 21,1%, terdapat standing secretion 68,4%, penetrasi 226,3%, aspirasi 10,5%, silent aspirasi 5,3%, kelemahan tonus otot dinding lateral faring 41,1%, dan tidak didapatkan sensitivitas hipofaring 36,9%. Pemeriksaan FEES terhadap 19 pasien disfagia gambaran residu terbanyak yaitu pada bubur nasi dan susu cair 47,4%. Penetrasi didapatkan pada semua bahan makanan, terutama susu cair 26,3%. Aspirasi didapatkan pada mayoritas pasien di semua bahan makanan, terutama susu cair sebanyak 21,1%. Reflek batuk saat aspirasi didapatkan pada pasien saat menelan bubur nasi 26,3%. Kesimpulan: Dari 32 pasien keluhandisfagia didaptkan 19 pasien (59,4%) yang mengalami kelainan pada fase oral dan faringeal. Pada penelitian ini terbanyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan dengan usia antara 56-75 tahun. Penyakit yang menyertai keluhan disfagia didapatkan terbanyak yaitu paralisis korda vokalis, hipertensi dan stroke. Kelainan terbanyak yang didapatkan dari pemeriksaan FEES pada pasien disfagi adalah pada fase orofaringeal, diikuti faringeal dan oral.

Keyword :

disfagi, FEES, FOL,


References :

Rofes L, Arreola V, Almirall J, Cabre M, Campins L, Garcia PP, et al.,(2011) Diagnosis and managemetn of oropharyngeal dysphagia and its nutritional and respiratory complication in the elderly. 1-13 : Gastroenterol Res Pract

Judith E, Durlacher R, Brennan MT, Gibson RJ, Eilers JG,(2011) Swallowing dysfunction in cancer patients 20: 433-43 : Support Care Cancer

Wilkins T, Gilies RA, Thomas AM, Wagner PJ,(2006) The prevalence of dysphagia in primary care patients 20: 144-50 : J Am Board Farm Med

Lazarus CL,(2006) Management of dysphagia. In : Byron J, Bailey, Jonas T, eds. Johnson Head & Neck Surgery Otolaryngology 4th ed, p.714-20 : Philadelphia-Lippincot Williams & Wilkins

Iqbal M, Akil A, Djamin R,(2014) Evaluasi proses menelan disfagia orofaring dengan fiberoptic endoscopic examination of swallowing (FEES) 44: 137-45 : ORLI





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 9 / No. : 3 / Pub. : 2016-09
  1. Assessment Of Fiberoptic Endoscopic Examination Of Swallowing On Dysphagia Patients (a Retrospective Research)
  2. A Complex Blow Out Fracture (a Case Report)
  3. Nasal Polyp On Infant (a Case Report)
  4. Postoperative Rehabilitation Of Total Laryngectomy
  5. Pediatric Sensorineural Hearing Loss