UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 9 / No. 2 / Published : 2016-05

Order : 5, and page :74 - 83

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Treatment of nausea and vomiting following chemotherapy

Author :

  1. Nindya Shinta R*1
  2. Bakti Surarso*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

PENDAHULUAN Kanker merupakan salah satu penyakit utama penyebab kematian di dunia saat ini. Kasus baru kanker di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 12.400 kasus setiap tahun, dengan perkiraan 2.300 kematian setiap tahun.1 Sekitar enam persen atau 13.2 juta jiwa penduduk Indonesia menderita penyakit kanker dan memerlukan penanganan. Kanker merupakan penyebab mortalitas terbesar ketiga setelah penyakit jantung di Indonesia. Angka tersebut hampir sama dengan beberapa negara berkembang lainnya.2 Kanker merupakan penyakit yang berawal dari kerusakan materi genetika pada deoxynucleicacid(DNA). Kanker memiliki karakteristik yaitu adanya pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali. Sel kanker bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh lain. Kematian dapat terjadi apabila pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali ini dibiarkan serta tidak diobati.3 Modalitas pengobatan kanker yang tersedia saat ini adalah operatif, radioterapi, kemoterapi dan terapi target. Kemoterapi merupakan salah satu cara pengobatan kanker dengan menggunakan obat anti kanker yang disebut sitostatika. Sitostatika dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat menjadi bentuk terapi definitif maupun adjuvan dari terapi radiasi atau operatif.4 Efek samping kemoterapi bervariasi dari ringan sampai berat, tergantung dari dosis dan regimen kemoterapi. Efek sitostatika terhadap sel normal yang aktif mitosis seperti sel darah, sel traktus gastrointestinal, kulit, rambut, dan organ reproduksi dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang dapat terjadi meliputi gejala gastrointestinal berupa mual muntah, stomatitis, diare, dan konstipasi; mielo supresi berupa anemia, leukopenia, dan trombositopenia; alopecia; gangguan liver dan ginjal.5 Mual muntah merupakan efek samping yang menakutkan bagi penderita dan keluarga. Kondisi ini menyebabkan stres bagi penderita dan keluarga yang terkadang membuat penderita dan keluarga memilih menghentikan siklus terapi. Penghentian siklus terapi tersebut berpotensi meningkatkan progesivitas kanker dan mengurangiharapan hidup pasien.6 Penulisan referat ini bertujuan untuk menjelaskan definisi, patogenesis, klasifikasi dan terapi mual muntah pasca kemoterapi pasiendengan kanker. 

Keyword :

Kanker, Kemoterapi, Mual, Muntah,


References :

Janelsins MC, Tejani M, Kamen C, Peoples A, Mustian KM, Morrow GR,(2013) Current pharmacotherapy for chemotherapy-induced nausea and vomiting in cancer patients 14.p.757-66 : Expert Opin Pharmacother

Hilarius DL, Kloeg PH, Wall EVD, Heuvel JJG, Gundy CM, Aaronson NK,(2012) Chemotherapy-induced nausea and vomiting in daily clinical practice: a community hospital-based study 20.p.107-17 : Scholarly articles for Support Care Cancer

Kentjono WA, Herawati S, Mengko SK, Wahyuni SS,(2011) Update management of head and neck cancer hal. 1-33 : Workshop of nasopharyngeal cancer chemotherapy

Perwitasari DA, Gelderblom H, Atthobari J, Mustofa M, Dwiprahasto I, Nortier JWR, Guchelaar HJ,(2011) Anti-emetic drugs in oncology: pharmacology and individualization by pharmacogenetics 33.p.33-43 : International Journal of Clinical Pharmacy

Likun Z, Xiang J, Xin D, Liu Z,(2011) A systematic review and meta-analysis of intravenous palonosetron in the prevention of chemotherapy-ind



Archive Article

Cover Media Content

Volume : 9 / No. : 2 / Pub. : 2016-05
  1. Profiles Of Neuropathy Auditory Patients (a Research)
  2. Fungal Sphenoidal Sinusitis
  3. Nasopalatine Cyst (a Case Report)
  4. The Physiology And Function Of Mucociliary Bronchus
  5. Treatment Of Nausea And Vomiting Following Chemotherapy