MOZAIK HUMANIORA
ISSN 2442-8469
Vol. 13 / No. 2 / Published : 2013-07
Order : 9, and page :197 - 208
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
(reconstruction on continuity of babad mangir traditions in indonesian literary works)
Author :
- Trisna Kumala Satya Dewi*1
- Dosen Fakultas Ilmu Budaya
Abstract :
AbstrakBabad Mangir adalah cerita yang menarik untuk diteliti khususnya dari sudut pandang sastra dan sejarah. Sering kali para sejarahwan memperdebatkan persoalan historisitas tokoh Senapati Ing Alaga sebagai pendiri Kerajaan Mataram pada abad ke-16. Penelitian ini berhubungan erat dengan kesinambungan tradisi Babad Mangir yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer. Dalam karya Pramoedya, hubungan Mangir dan Mataram sebelumnya harmonis, yaitu ketika Ki Ageng Pemanahan, ayah Sang Senapati masih aktif mengelola pemukiman di Mataram. Situasi berubah ketika cerita Mangir ini dimulai. Ketidakharmonisan timbul karena Senapati membutuhkan daya tambahan untuk menopang gaya hidup istana yang mahal. Dari latar belakang ini, dua permasalahan yang muncul adalah bagaimana keberlanjutan tradisi Babad Mangir dan bagian Babad seperti apa yang muncul di Babad Mangir tersebut. Dari sini, tujuan dari penelitian ini yaitu, pertama, untuk merekonstruksi keberlangsungan tradisi Babad Mangir dalam karya sastra Indonesia. Kedua, tujuannya adalah untuk menjelaskan bagian Babad yang seperti apa yang muncul dalam Babad Mangir. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa drama Mangir, karya Pramoedya Ananta Toer mengandung tradisi Babad Mangir yang direkonstruksikan dalam tulisan babad, misalnya, Serat Babad Mangir, dan Babad Tanah Jawi. Selain itu, aspek yang berkaitan dengan drama Mangir sangat berhubungan dengan legenda. Legenda disini merupakan bagian dari tradisi Babad Mangir. Legenda tersebut meliputi Ki Ageng Mangir Wanabaya, Panembahan Senapati, Putri Pambayun, Baru Klinthing, Ki Juru Martani dan lain-lain.Kata kunci: Babad Mangir, karya sastra Indonesia, rekonstruksi, tradisiAbstractThe present study attempts to examine the continuing construction of Babad Mangir traditions in Indonesian literary works written by Pramoedya Ananta Toer and the babad components. The method of analysis used in this research is hermeneutics. The research found several findings: first, Mangirdrama by Pramoedya Ananta Toer contains Babad Mangir traditions which can be reconstructed frombabad manuscripts, for example Serat Babad Mangir and Babad Tanah Jawi. Secondly, the aspects related to Mangir drama by Pramoedya Ananta Toer are associated with legend constituents. In this case the legend components belong to dominant babad traditions. In particular, the legends in Babad Mangirtraditions are Ki Ageng Mangir Wanabaya, Panembahan Senapati, Putri Pambayun, Baru Klinthing, Ki Juru Martani, and other traditions.Keywords: Babad Mangir, Indonesian literary works, reconstruction, traditions
Keyword :
Babad Mangir, Indonesian literary works, reconstruction, traditions,
References :
Dewi, N,(2003) Surviving Legend, Surviving “Unity in Diversity 72: 131-145. : Antropologi Indonesia
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 13 / No. : 2 / Pub. : 2013-07 |
|