MOZAIK HUMANIORA
ISSN 2442-8469
Vol. 14 / No. 2 / Published : 2014-07
Order : 2, and page :154 - 166
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
A protrait of people’s oppression in hary kori’un’s nyanyian kemarau
Author :
- Eka Nurcahyani*1
- Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Jakarta
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ketertindasan rakyat di pedalaman Riau dan perlawanan yang mereka lakukan dalam novel Nyanyian Kemarau karya Hary B. Kori’un. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini mengungkap ketertindasan rakyat melalui analisis tokoh dan penokohan, alur, latar tempat dan waktu, dan tema. Unsur-unsur karya sastra tersebut akan dikaitkan dengan pendekatan sosiologi sastra menurut Sapardi Djoko Damono. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa novel yang dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing menceritakan satu fase kehidupan tokoh utamanya yang bernama Rusdi Ahmad Subadra ini mengangkat sejumlah peristiwa yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan nyata, seperti peristiwa kerusuhan Mei 1998, pembangunan PLTA Koto Panjang tahun 1993, dan pembalakan liar di pedalaman Riau. Melalui novel ini, jiwa jurnalistik Kori’un untuk secara jujur mengungkapkan masalah-masalah sosial dan lingkungan di masyarakatnya terejawantahkan meskipun dibalut dengan kisah-kisah fiksi. Melalui tokoh Rusdi, ia sebagai pengarang sekaligus wartawan memosisikan diri sebagai pengarang yang secara sadar mengemban misi untuk menyampaikan kebenaran. Kori’un sebagai pengarang sekaligus wartawan menggunakan tokoh Rusdi yang juga wartawan sebagai agen atau corong untuk mengkritik pemerintah dan aparat korup. Masalah-masalah sosial dan lingkungan yang ia suguhkan di dalam novel ini bertujuan untuk membuka mata dan menumbuhkan kesadaran pembaca bahwa sebagian besar rakyat di negeri ini belum merasakan apa yang disebut hidup sejahtera seperti yang selalu digembar-gemborkan oleh pemerintah.Kata kunci: sosiologi sastra, ketertindasan, RiauAbstractThis study aims to reveal the oppression of the people in a remote area in Riau and their fight against it, all of which are found in Hary B’s novel entitled Nyayian Kemarau. The oppression of the people was analyzed through the character and characterization, plot, setting, and theme. These elements were anlyzed using Sapardi Djoko Damono’s literary sociology approach. The results show that the novel is divided into three parts, each of which tells a phase of the main character’s life, Ahmad Rusdi Subhadra. The novel raised a number of events that actually happened in the real life, such as the riots in May 1998, the construction of hydroelectric power generator in Koto Panjang in 1993, and the illegal logging in Riau island. In the novel, Kori’un’s journalistic character was vividly presented although it was wrapped in fiction. Through the figure of Rusdi, Kori’un, as the author of the novel, had a mission to tell the truth and used Rusdi to criticize the government and corrupt officials. The social issues and the environment in this novel aims to open and raise the readers’awareness that most people in this country have not got the so-called prosperous life that is always heralded by the government.Keywords: literary sociology, oppression, Riau
Keyword :
literary sociology, oppression, Riau,
References :
Istanti, Kun Zachrun,(2001) Hikayat Amir Hamzah: Jejak dan Pengaruhnya dalam Kesusastraan Nusantara. (1): 23–37 : Humaniora 13
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 14 / No. : 2 / Pub. : 2014-07 |
|