UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

MOZAIK HUMANIORA

ISSN 2442-8469

Vol. 15 / No. 2 / Published : 2015-07

Order : 3, and page :159 - 171

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

The construction of women and genderin tarbiyah movements in state university campuses

Author :

  1. Diah Ariani Arimbi*1
  1. Dosen Fakultas Ilmu Budaya

Abstract :

AbstrakGerakan Tarbiyah di  Indonesia  saat  ini  paling  dikenal  dan  memiliki  jumlah  anggota  terbesar  dari kelompok-kelompok  dakwah  yang  sebagian  besar  berada  di  kampus  Indonesia.  Berbeda  dengan organisasi revivalis Islam lainnya, gerakan Tarbiyah bersifat reformis dan memaknai Islam secara modern, peduli dengan demokrasi, masyarakat sipil, hak asasi manusia dan kesetaraan perempuan, meskipun nilai-nilai ini dipahami secara berbeda dari gagasan Barat pada umumnya. Makalah ini bertujuan untuk menggali  varietas  kegiatan  perempuan  dalam  gerakan  ini,  terutama  dalam  kaitannya  dengan  cara mereka melihat hak-hak, peran dan identitas seksual perempuan dalam pengertian mereka tentang kesalehan. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi berperan serta dan wawancara mendalam dengan mahasiswa anggota gerakan Tarbiyah di kampus-kampus universitas negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan gerakan Tarbiyah terhadap isu-isu perempuan dan jender dalam Islam tampaknya malah membuat rumit penyebaran isu-isu tersebut kepada masyarakat Indonesia. Salah satu temuan penting menunjukkan bahwa gerakan Tarbiyah memandang bahwa laki-laki dan perempuan adalah dua entitas yang terpisah secara alamiah (konstruksi biologis), namun dalam segregasi tersebut terletak kesetaraan yang tak tergantikan dalam lingkup dan nilai apapun. Meskipun banyak anggota perempuan dari gerakan Tarbiyah mengakui bahwa mereka menolak feminisme, khususnya mereka menolak pembebasan seksualitas perempuan dan laki-laki karena nilai tersebut diyakini berasal dari Barat, pada kenyataannya mereka mempercayai konsep kesetaraan seksual. Kompleksitas gerakan Islam tersebut memerlukan penelitian yang lebih mendetil karena dalam gerakan kelompok-kelompok ada banyak fragmentasi pemaknaan terhadap Islam dan aplikasinya.Kata kunci: hak-hak perempuan, kesetaraan, konstruksi jender, TarbiyahAbstractThe Tarbiyah (education) movement in Indonesia today is the best known and has the largest number of members amongst groups in the dakwah (proselytising) movement that mostly work in Indonesian campuses. In contrast to other Islamic revivalist organizations, the Tarbiyah movement is reformist and relies heavily on modern interpretations of Islam concerned with democracy, civil society, human rights and equality of women, although these values are understood differently from common Western notions. This paper aims to explore the numerous varieties of women’s activities in this movement, especially in relation the ways women see their rights, roles and sexual identities within their notion of piety. Participation observation and in-depth interviews were used as techniques of data collection. The result of the study shows that the Tarbiyah movement’s espousal of women’s and jender issues in an Islamic setting complicates the dissemination of such issues to the Indonesian public. One important finding indicates that the Tarbiyah conceives that male and female are segregated in nature (biological construction), yet in that segregation lies irreplaceable equality in any sphere and any value. Although many  female  members  of  the Tarbiyah movement  claim  to  reject  feminism,  particularly  liberation of women’s (and men’s) sexuality as it is believed to be of Western origin, in fact they subscribe to concepts of sexual equality. The complexity of Islamic movements requires careful examination as within these movements groups are fragmented interpretations of Islam and its applications.Keywords: equality, gender construction, Tarbiyah, women rights

Keyword :

equality, gender construction, Tarbiyah, women rights,


References :

Brenner, S,(1996) Reconstructing Self and Society: Javanese Muslim Women and “the Veil.”” (4): 673-695 : American Ethnologist 23





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 15 / No. : 2 / Pub. : 2015-07
  1. The Two Faces Of Janus:revolution And Violence In Surabaya 1945-1949
  2. The Values Of Javanese Culture In Muslim Family Education In Post-colonial Surabaya
  3. The Construction Of Women And Genderin Tarbiyah Movements In State University Campuses
  4. Iterative Aspectuality Of Verb Reduplications In Javanese And Their Equivalents In English
  5. Power And Ambivalence: Reading The Indian Women Characters In Aravind Adiga’s The White Tiger
  6. Harmony Over Dispute: Javanese Muslims’ Perception On Conversion Following Interfaith Marriage
  7. Alcoholic Drink As A Necessary Evil In Surabaya 1900—1942
  8. Andrea Hirata’s Trajectory And Strategy In Indonesian Literary Arena
  9. Cyber Media And Masculinity Norms Of Young Adults In Indonesia's Post-reformation Era
  10. Racial Representations Of Africans In Chinese Discourses