UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal Analisis Hubungan Internasional

ISSN 2302-8777

Vol. 4 / No. 3 / Published : 2015-09

Order : 3, and page :2411 - 2431

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Kebijakan balancing australia terhadap tiongkok dalam kasus ‘china air defense indetification zone’ laut china timur 2013

Author :

  1. Krisna Indrawan Pratama. BP*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

Sejak tahun 2007, Tiongkok menjadi mitra ekonomi terbesar Australia dalam bentuk perdagangan dan investasi, dengan dampak yang signifikan bagi Australia.Di sisi lain, Australia juga merupakan sekutu tradisional AS selama hampir lebih dari enam puluh tahun lamanya. Dengan bergesernya pivot geostrategi AS ke Asia-Pasifik di tahun 2011 yang ditujukan untuk rebalancing Tiongkok, Australia dihadapkan pada situasi kompleks dalam merespon Tiongkok. Beberapa akademisi berargumen bahwa peningkatan ikatan ekonomi Australia dengan Tiongkok telah menghasilkan respon accommodating dan hedging ketika menghadapi ekspansi pengaruh Tiongkok. Namun pada kasus China Air Defense Identification Zone (CADIZ) Laut China Timur 2013 silam, Australia mengambil kebijakan berbeda dengan apa yang telah diargumentasikan oleh para akademisi, yaitu balancing. Sehingga fokus permasalahan penelitian ditujukan untuk menjelaskan mengapa Australia mengambil kebijakan balancing dalam kasus CADIZ 2013. Dengan menggunakan teori balance of threat dan teori geostrategi maritim, penulis berargumen bahwa kebijakan balancing Australia disebabkan oleh persepsi ancaman, dan koneksi aliansi Amerika Serikat dan Jepang sebagai sekutu potensial Australia, yang bertujuan untuk mengimbangi ancaman Tiongkok, yaitu CADIZ. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi ancaman dan koneksi aliansi menjadi faktor penyebab kebijakan balancing sebuah negara, sementara tidak demikian dengan hubungan mitra ekonomi strategis.

Keyword :

Australia, Tiongkok , CADIZ,


References :

Jean-Paul, Rodrigue,(2004) Strait, Passage and Chokepoints: A Maritime Geostrategy of Petroleum Distribution Vol. 48 (12), 357-372 : Cahiers de Geographie du Quebec





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 4 / No. : 3 / Pub. : 2015-09
  1. Pengaruh Karakteristik Pemimpin Korea Selatan Terhadap Implementasi Sunshine Policy Tahun 1998-2010
  2. Pengaruh Nasionalisme Dan Perkembangan Kapabilitas Power Cina Pada Sikap Agresif Terhadap Jepang Pasca Nasionalisasi Jepang Atas Senkaku/diaoyu Tahun 2012
  3. Peran Perusahaan Militer Swasta Bagi Pemerintah Amerika Serikat Dalam Perang Irak Tahun 2003-2007
  4. Evolusi Pembentukan Komunitas Politik Dan Keamanan Asean 1991-2015
  5. Kebijakan Balancing Australia Terhadap Tiongkok Dalam Kasus ‘china Air Defense Indetification Zone’ Laut China Timur 2013
  6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Jalur Penyelamatan Pencari Suaka Korea Utara (asia’s Underground Railroad)
  7. Strategi Masyarakat Sipil Global Dalam Memengaruhi Posisi Tiongkok Di Pembangunan Three Gorges Dam Tahun 2000
  8. Implementasi Air Defense Identification Zone (adiz) Tiongkok Di Laut Cina Timur
  9. Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Hasil Referendum Kedaulatan Kepulauan Falkland/malvinas Tahun 2013
  10. Pengaruh Sistem Politik Pris Dalam Kegagalan Coca-cola Di Kerala, India: Plachimada Anti Coca-cola Movement 2002 - 2005
  11. Intervensi Amerika Serikat Dan Tiongkok Melalui United Nations Mission In Sudan (unmis) Dalam Mendorong Partisi Sudan Selatan Dari Sudan Pada Tahun 2011
  12. Faktor-faktor Ratifikasi Protokol Palermo Oleh Pemerintah India Tahun 2011
  13. Elit Politik Australia Yang Melatarbelakangi Ide Tony Abbott Dalam Membentuk Kebijakan Operation Sovereign Borders
  14. Alasan Amerika Serikat Atas Pemberian Bantuan Pangan Pl 480 Food For Peace Di Banglades
  15. Fungsi Internet Dalam Perlawanan Zapatista Menghadapi Pemerintah Meksiko
  16. Dari Ottoman Ke Erdogan: Redefinisi Sekularisme Turki
  17. Kapitalisme Global Dalam Sepak Bola Studi Kasus: Anti Penyelenggaraan Piala Dunia Di Brazil
  18. Peran Citra Diri Nasional Terhadap Perubahan Strategi Konflik Cina Dalam Upaya Reunifikasi Dengan Taiwan
  19. Analisis Kebijakan European Commission Dalam Pemberian Bea Masuk Anti-dumping Kepada Produk Biodiesel Indonesia Di Uni Eropa
  20. Perubahan Kebijakan Luar Negeri Jerman Terhadap Rusia Dalam Krisis Ukraina