UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

AntroUnairDotNet

ISSN 2303-3053

Vol. 3 / No. 2 / Published : 2014-07

Order : 3, and page :25 - 36

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Dinamika tradisi petik laut di kelurahan blimbing, kecamatan paciran, kabupaten lamongan

Author :

  1. Siska Pratiwi*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

AbstractBackground: Petik Laut is one of tradition that is carried out every year by the people in the Blimbing Village, Paciran District Lamongan. History, transformation, and the arrangement of “Petik Laut” events make the researcher is interested in conducting this research. Purpose: to explain about history, transformation, and the performance of “Petik Laut” and also all the things that support “Petik Laut” tradition. Research Method: Qualitative descriptive method is used to write the primary and secondary data through observation and interviews. The research was conducted from November 11th 2013 until December 3rd 2013. Theory: Blumer argues that there are three premises about culture’s concepts. First: people act in accordance with the existing meaning, second: the meaning of that thing comes from the interaction among people, and the third: the meaning in society is in accordance with the interpretation of each individual. Result and Analysis: “Petik Laut” in the Blimbing Village have the change ini the order of its event and also its meaning to fishing communities. Before 1970, this event is done by cutting off the head of a buffalo or cow but after 1970 this tradition has been removed and it’s replaced into entertainment event for the fishing community. Upon, the fishing community honored the implementation of “Petik Laut” but now most of them think that this event is just as entertainment, so they prefer to sail the seas than attending “Petik Laut” event. Conclusion: Implementation of “Petik Laut” in Blimbing Village have the change either in the meaning nor its arrangement of the event that has been done before 1970 and after 1970. AbstrakLatar Belakang: Petik Laut merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Sejarah, perubahan, dan tatanan acara dalam pelaksanaan petik laut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitiannya. Tujuan: untuk menjelaskan sejarah, perubahan, pelaksanaan petik laut serta semua hal yang mendukung tradisi petik laut. Metode Penelitian: Metode deskripstif kualitatif untuk menuliskan data primer maupun sekunder melalui observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan mulai pada taggal 11 November sampai dengan 3 Desember 2013. Teori: Blumer mengemukakan bahwasannya terdapat tiga premis mengenai konsep kebudayaan. Pertama: manusia bertindak sesuai dengan makna yang ada, kedua: makna suatu hal berasal dari interaksi antar manusia, dan ketiga: makna yang ada dalam masyarakat sesuai dengan penafsiran setiap individu. Hasil dan Analisis: Petik Laut di Kelurahan Blimbing mengalami perubahan dalam susunan acara dan makna bagi masyarakat nelayan. sebelum tahun 1970 dilaksanakan dengan memotong kepala kerbau atau sapi tapi setelah tahun 1970 telah dihapus dan diganti menjadi acara hiburan untuk masyarakat nelayan. Dahulu masyarakat nelayan menghormati pelaksanaan petik laut tapi sekarang banyak yang menganggap sebagai hiburan, sehingga mereka lebih mendahulukan melaut daripada menghadiri susunan acara petik laut. Kesimpulan: Pelaksanaan tradisi petik laut di Kelurahan Blimbing mengalami perubahan baik makna maupun susunan acara yang dilakukan yaitu sebelum tahun 1970 dan setelah 1970.

Keyword :

Petik Laut, fisherman, dynamics of change,


References :

Danandjaya, J. ,(1986) Folklore. Jakarta : UI Press

Geertz, C.,(1989) Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta : Pustaka Jaya.

Haviland, W. A. ,(1985) Antropologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 3 / No. : 2 / Pub. : 2014-07
  1. Lansia Di Panti Werdha (studi Deskriptif Mengenai Proses Adaptasi Lansia Di Panti Werdha Hargo Dedali Surabaya)
  2. Penurunan Karakteristik Fisik Marga-marga Arab Di Kelurahan Ampel, Surabaya
  3. Dinamika Tradisi Petik Laut Di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan
  4. Labuhan Sarangan (kajian Etnografi Upacara Labuhan Sarangan Di Telaga Sarangan, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan)
  5. Asimetri Ekstremitas Atas (studi Antropometri Perbandingan Pada Pemain Bulutangkis Dan Non-pebulutangkis)
  6. Pemanfaatan Uang Ganti Rugi Lahan Pertanian (studi Kasus Pembangunan Jalan Tol Di Desa Kedunglosari, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang)
  7. Metode Penyembuhan “santri Baru” Dan “wong Gendheng”