AntroUnairDotNet
ISSN 2303-3053
Vol. 5 / No. 1 / Published : 2016-01
Order : 5, and page :46 - 61
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Kesenian ludruk dalam studio radio pro 4 rri surabaya
Author :
- Faza Muhammad Mahdi*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract :
Abstrak Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang menarik untuk diteliti. Salah satu kesenian khas Jawa Timur adalah kesenian ludruk yang lahir sejak jaman penjajahan Belanda dan mempunyai tokoh yang bernama Cak Durasim, yang saat ini menjadi nama suatu gedung kesenian yang berada di Jl. Genteng Kali, Bubutan Surabaya Pusat. Ludruk merupakan pertunjukan seni drama yang dilakukan di atas sebuah panggung dan berfungsi untuk menghibur masyarakat yang sedang menontonnya. Ciri utama yang terdapat pada ludruk terletak pada pembukaan pertunjukan tersebut, yaitu ada tari remonya atau masyarakat lokal mengatakan Ngremo. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini ialah bentuk kesenian ludruk yang berada dalam studio pada radio Pro 4 RRI Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di dalam studio radio Pro 4 RRI Surabaya dan wawancara dilakukan terhadap informan yang telah dipilih oleh peneliti yang terdiri dari pihak seniman ludruk tersebut, yaitu koordinator ludruk, sutradara dan anggota seniman ludruk RRI Surabaya (seniman senior dan seniman baru). Penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif, Proses untuk mengumpulkan data menggunakan wawancara, observasi Fungsi yang dapat dianalisa adalah fungsi dari media audio (radio) sebagai penyalur kesenian tradisional yang masih bertahan sampai saat ini dan mengalami perkembangan pula dalam hal cerita yang dibawakan, seperti cerita kejadian sehari-hari (cerita fantasi) pada masyarakat Surabaya, baik yang terjadi saat ini maupun sudah lampau, karena ludruk RRI Surabaya dituntut untuk meng-update cerita mereka atau harus mengikuti jaman. Kata Kunci: Studio, Radio, Seni dan Ludruk. Abstract Art is one element of culture that is an interesting object of study. One particular art from East Java that was born in Dutch colonial era is Ludruk. One prominent figure in Ludruk is Cak Durasim. Today, Cak Durasim has become a name of an art building located in Jl. Genteng Kali, Bubutan, Central Surabaya. Ludruk is a drama art performance done on the stage to entertain the people. The main characteristic of Ludruk is found in the opening performance, which is Remo dance, or as local people called it, Ngremo. The problem presented in this research is the form of Ludruk performed inside the studio of radio Pro 4 RRI Surabaya. Method used in this research is qualitative method. Data collection was done using observation, interview, as well as documentation (videos and photographs). Observation was conducted in studio Radio RRI Pro 4 Surabaya; the interview was done with informants selected by the researcher that were consisted of Ludruk artists themselves, which is Ludruk coordinator, director and members of Ludruk artists of RRI Surabaya (both senior and junior artists). This research used descriptive analysis technique. Function that can be analyzed is the function of auditory media (radio) as traditional art broadcaster that still survives and undergone development in terms of the narrated stories, such as daily events stories (fantasy stories) of Surabaya people, which either occurred nowadays or in the past. It happened because Ludruk RRI Surabaya is expected to update their stories to follow the current era. Keywords: Studio, Radio, Art and Ludruk Abstrak Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang menarik untuk diteliti. Salah satu kesenian khas Jawa Timur adalah kesenian ludruk yang lahir sejak jaman penjajahan Belanda dan mempunyai tokoh yang bernama Cak Durasim, yang saat ini menjadi nama suatu gedung kesenian yang berada di Jl. Genteng Kali, Bubutan Surabaya Pusat. Ludruk merupakan pertunjukan seni drama yang dilakukan di atas sebuah panggung dan berfungsi untuk menghibur masyarakat yang sedang menontonnya. Ciri utama yang terdapat pada ludruk terletak pada pembukaan pertunjukan tersebut, yaitu ada tari remonya atau masyarakat lokal mengatakan Ngremo. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini ialah bentuk kesenian ludruk yang berada dalam studio pada radio Pro 4 RRI Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di dalam studio radio Pro 4 RRI Surabaya dan wawancara dilakukan terhadap informan yang telah dipilih oleh peneliti yang terdiri dari pihak seniman ludruk tersebut, yaitu koordinator ludruk, sutradara dan anggota seniman ludruk RRI Surabaya (seniman senior dan seniman baru). Penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif, Proses untuk mengumpulkan data menggunakan wawancara, observasi Fungsi yang dapat dianalisa adalah fungsi dari media audio (radio) sebagai penyalur kesenian tradisional yang masih bertahan sampai saat ini dan mengalami perkembangan pula dalam hal cerita yang dibawakan, seperti cerita kejadian sehari-hari (cerita fantasi) pada masyarakat Surabaya, baik yang terjadi saat ini maupun sudah lampau, karena ludruk RRI Surabaya dituntut untuk meng-update cerita mereka atau harus mengikuti jaman. Kata Kunci: Studio, Radio, Seni dan Ludruk. Abstract Art is one element of culture that is an interesting object of study. One particular art from East Java that was born in Dutch colonial era is Ludruk. One prominent figure in Ludruk is Cak Durasim. Today, Cak Durasim has become a name of an art building located in Jl. Genteng Kali, Bubutan, Central Surabaya. Ludruk is a drama art performance done on the stage to entertain the people. The main characteristic of Ludruk is found in the opening performance, which is Remo dance, or as local people called it, Ngremo. The problem presented in this research is the form of Ludruk performed inside the studio of radio Pro 4 RRI Surabaya. Method used in this research is qualitative method. Data collection was done using observation, interview, as well as documentation (videos and photographs). Observation was conducted in studio Radio RRI Pro 4 Surabaya; the interview was done with informants selected by the researcher that were consisted of Ludruk artists themselves, which is Ludruk coordinator, director and members of Ludruk artists of RRI Surabaya (both senior and junior artists). This research used descriptive analysis technique. Function that can be analyzed is the function of auditory media (radio) as traditional art broadcaster that still survives and undergone development in terms of the narrated stories, such as daily events stories (fantasy stories) of Surabaya people, which either occurred nowadays or in the past. It happened because Ludruk RRI Surabaya is expected to update their stories to follow the current era. Keywords: Studio, Radio, Art and Ludruk
Keyword :
References :
Ihromi, T.O. ,(1996) Pokok-pokok Antropologi Budaya, edisi Ke-8 Vol.V/No.1/Pebruari 2016, hal 60 : Yayasan Obor Indonesia (YOI).
Kasemin, Kasiyanto. ,(1999) Ludruk Sebagai Teater Sosial : Kajian Kritis Terhadap Kehidupan, Peran dan Lungsi Ludruk Sebagai Media Komunikasi Vol.V/No.1/Pebruari 2016, hal 60 : Airlangga University Press
Koentjaraningrat. ,(2009) Pengantar Ilmu Antopologi, edisi Ke-15 Vol.V/No.1/Pebruari 2016, hal 60 : PT. Rineka Cipta
Moleong, Lexy J. ,(2012) Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi Ke-30 Vol.V/No.1/Pebruari 2016, hal 60 : PT. Remaja Rosdakarya
Nur Syam. ,(2007) Mazhab-mazhab Antropologi Vol.V/No.1/Pebruari 2016, hal 60 : LKiS
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 5 / No. : 1 / Pub. : 2016-01 |
|