AntroUnairDotNet
ISSN 2303-3053
Vol. 3 / No. 1 / Published : 2014-02
Order : 9, and page :1 - 11
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Perubahan masyarakat dan kebudayaan terhadap tradisi kesenian tiban (studi kasus di desa banggle, kecamatan kanigoro, kabupaten blitar)
Author :
- Bayu Hayuning Kinanthi*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract :
Abstract The tradition of the arts in the village of Banggle, Tiban at Banggle Village, Kanigoro sub -district, Blitar Regency is a tradition passed down through generations of ancestors. The sense of self i.e. Tiban comes from the word tibo, that means falling, with the holding of the peasant tradition of hope will be the fall of rain, fall of the ujug-ujug meaning suddenly. Thus the rain that came down with a sudden. They do a ritual used as begging Tiban rain when the dry season comes. Statement of the problems of this research is how the community and culture on tradition art tiban in the Banggle Village, Kanigoro sub-district, Blitar Regency. The change sassociated with thes acred and the profan eby Durkheimin Roland Robertson(1988:35-39). The research methodused is diachronic, because researchers need data from informants who are eligible know about thetradition of Art Tiban change the past and present. Where the person is livingin the past and the presenttime is requiredin formant by researchers are some of the organizer sorcommittee, pelandang, players(old players and young players), spectators and village. Research results obtainedare accompanied by changes insociety towards cultural change Tiban Art Tradition. The function of Tiban turned into an entertain mentand no longer as a means of ritual to invoke rains. It is in principle also affect the changes inculture and society, in which there has been diversification of employment, diminishing farm land, and are more involved because of the growing science technology in society eg.irrigationin the village Banggle. The existence of the irrogation farmers had no problem with irrigating rice fields during the dry season. Keywords: Tradition, Change, Culture, Society, Tiban ABSTRAK Tradisi Kesenian Tiban di Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Arti dari Tiban sendiri yaitu berasal dari kata tibo yang artinya jatuh, dengan diadakannya tradisi tersebut masyarakat petani berharap akan jatuhnya hujan, jatuhnya ujug-ujug yang artinya tiba-tiba. Maka dari itu hujan yang turun yaitu dengan tiba-tiba. Mereka melakukan Tiban digunakan sebagai ritual memohon hujan saat musim kemarau tiba.Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana perubahan masyarakat dan kebudayaan pada Tradisi Kesenian Tiban di Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.Perubahan tersebut terkait dengan sakral dan profan menurut Durkheim dalam Roland Robertson (1988:35-39).Metode penelitian yang dipakai adalah diakronik, karena peneliti memerlukan data dari informan yang memenuhi syarat mengetahui Tradisi Kesenian Tiban mengenai perubahan dahulu sampai sekarang.Dimana orang tersebut hidup pada masa dahulu dan masa sekarang Informan yang diperlukan oleh peneliti adalah beberapa penyelenggara atau panitia, pelandang, pemain (pemain tua dan pemain muda), penonton dan perangkat desa.Hasil penelitian yang didapat adalah perubahan masyarakat yang diiringi dengan perubahan kebudayaan terhadap Tradisi Kesenian Tiban.Fungsi dari Tiban berubah menjadi sebuah hiburan dan tidak lagi sebagai sarana ritual untuk memohon hujan.Hal tersebut pada prinsipnya juga berpengaruh terhadap perubahan budaya dan masyarakat, dimana sudah terdapat diversifikasi pekerjaan, lahan pertanian semakin berkurang, dan yang lebih berperan karena adanya ilmu pengetahuan teknologi yang berkembang di masyrakat contohnya irigasi yang ada di Desa Banggle.Adanya irigasi tersebut para petani sudah tidak mempermasalahkan pengairan sawah saat musim kemarau. Kata kunci :Tradisi, Perubahan, Budaya, Masyarakat, Tiban
Keyword :
Tradisi, Perubahan, Budaya, Masyarakat, Tiban,
References :
Durkheim, Emile,(1988) Dasar-Dasar Sosial Agama dalam Dasar Dasar Soisal Agama : Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Lauer, Robert H. ,(1989) Perspektif Tentang Perubahan Sosial, edisi kedua.: Jakarta : Bina Aksara
Maran, Rafael Raga,(2000) Manusia dan Kebudayaan-dalam Perspektof Ilmu Budaya Dasar Jakarta : Rineka Cipta
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 3 / No. : 1 / Pub. : 2014-02 |
|