Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
ISSN 1978-4279
Vol. 25 / No. 2 / Published : 2013-08
Order : 4, and page :99 - 106
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Capillary malformation
Author :
- Bagus Haryo Kusumaputra*1
- M. Yulianto Listiawan*2
- Sjahjenny Mustokoweni*3
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Latar Belakang: Malformasi kapiler dapat mirip dengan hemangioma infantil ataupun kelainan malformasi vaskular lainnya. Diperlukan perhatian yang cermat terhadap pemeriksaan klinis dan tekadang pemeriksaan tambahan untuk menambah akurasi dalam mendiagnosis kelainan vaskular. Tujuan: Memahami malformasi vaskular secara umum dan malformasi kapiler dari klasifikasi, manifestasi klinis, dan histopatologis. Telaah Kepustakaan: Malformasi vaskular berdasarkan tipe pembuluh darah yang terkena dibedakan menjadi malformasi kapiler, vena, limfatik, arterial, dan kombinasi diantaranya. Port wine stain merupakan istilah lama dari malformasi kapiler, yang saat ini istilah tersebut semakin ditinggalkan. Lesi malformasi kapiler berupa makula merah muda homogen yang semakin gelap dengan berjalannya waktu, datar, dengan bentuk geografi atau distribusi dermatomal. Malformasi kapiler muncul saat lahir, tidak pernah regresi dan seiring berjalannya usia lesi semakin menebal perlahan, berwarna semakin gelap dan pada beberapa kasus dapat meninggi hingga hiperkeratotik bahkan nodular. Secara histopatologi, malformasi kapiler memperlihatkan adanya dilatasi kapiler dan venula berdinding tipis. Pada manifestasi klinis yang sulit, pemeriksaan imunohistokimia dengan Glucose transporter 1 (GLUT1) dapat membantu membedakan malformasi kapiler dengan hemangioma. Hemangioma memperlihatkan imunoreaktif kuat terhadap GLUT1, sedangkan malformasi vaskular tidak terjadi imunoreaktif. Terapi standar malformasi kapiler adalah pulsed-dye laser (PDL). Terapi awal dengan PDL dapat memperlambat progresifitas penyakit dan terapi awal pada pasien anak memberikan respons terapi yang lebih baik. Simpulan: Malformasi kapiler hampir seluruhnya muncul secara kongenital dan tidak pernah mengalami regresi spontan. Pada malformasi kapiler terjadi dilatasi pembuluh darah tanpa proliferasi pembuluh darah. Pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia dapat membantu dalam penegakkan diagnosis pada kasus yang sulit.
Keyword :
capillary malformation, histopathology, diagnosis,
References :
Happle R.,(2008) What is a capillary malformation?. 59:1077-9 : J Am Acad Dermatol
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 25 / No. : 2 / Pub. : 2013-08 |
|