UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

ISSN 1978-4279

Vol. 24 / No. 1 / Published : 2012-01

Order : 5, and page :29 - 34

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Hormonal therapy for acne vulgaris

Author :

  1. Asri Rahmawati*1
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Abstract :

Latar Belakang: Akne vulgaris merupakan salah satu gangguan kulit yang paling banyak dikeluhkan oleh wanita maupun pria.Akne sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14–19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja. Tujuan:Mengetahui cara kerja terapi hormonal, indikasi, kontraindikasi dan efek samping terapi hormonal pada akne vulgaris, sehinggadiharapkan dapat memberikan terapi yang terbaik bagi pasien. Telaah Kepustakaan: Testosteron dan dehidrotestosteronakan berikatan dengan reseptor androgen dan merangsang diferensiasi sebosit dan juga merangsang produksi sebum. Hormonandrogen bekerja pada keratinosit folikel untuk merangsang terjadinya hiperproliferasi. Dihidrotestosteron DHT merupakanandrogen poten yang memegang peranan pada akne. Apabila dibandingkan dengan keratinosit epidermis, keratinosit folikelmenunjukkan peningkatan 17β-hidroksisteroid dehidrogenase dan 5α-reduktase yang memengaruhi produksi DHT, 5α-reduktase,merupakan enzim yang berperanan untuk mengkonversi testosteron ke DHT yang poten, aktivitas terbanyak di area wajah,dada dan punggung. DHT akan merangsang proliferasi keratinosit folikel. Terapi hormonal pada akne bertujuan untuk melawanefek androgen pada kelenjar sebaseus. Beberapa terapi hormonal yang dapat menjadi pilihan terbagi dalam dua kelompok:1. Penghambat reseptor androgen atau anti androgen seperti spironolakton, siproteron asetat dan flutamid. 2. Penghambat produksiandrogen oleh ovarium maupun kelenjar adrenal seperti kontrasepsi oral, atau glukokortikoid. Kesimpulan: Terapi hormonalmerupakan pilihan terapi akne bagi wanita yang tidak berespon terhadap terapi konvensional atau terapi lini pertama.

Keyword :

acne vulgaris, hormone, androgen,


References :

Kanggs H,(2007) Cell biology of the pilosebaceous unit In ; Webster GE,Rawlings AV,editors. Acne and Its Therapy New York : Informa





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 24 / No. : 1 / Pub. : 2012-04
  1. Viability Of Mycobacterium Leprae From Skin And Blood Of Leprosy Patient With Biomolecular Examination
  2. Primary Superfisial Pyodermas In Children In Dermatovenereology Outpatient Clinic Of Dr. Soetomo General Hospital Surabaya Periods Year 2008–2010
  3. Influence Of Demodex Folliculorum Density On The Clinical Severity Of Seborrheic Dermatitis In Dr.mohammad Hoesin General Hospital Palembang
  4. The Staphylococcus Aureus Resistances Percentages To Mupirocin And Fusidic Acid Topical Antibiotic In Impetigo At Dermatovenereology Departement Dr.soetomo Hospital Surabaya
  5. Hormonal Therapy For Acne Vulgaris
  6. Environment And Cosmetic Induced Hair Loss
  7. The Role Of Tnf-α In Imunopathogenesis Of Enl And The Contribution In Management Of Enl
  8. Skin Barrier Dysfunction In Atopic Dermatitis
  9. Chemical Peeling On Melasma
  10. Non-diabetic Necrobiosis Lipoidica
  11. Epidermoid Carcinoma In Vulva Resembling Condyloma Accuminatum
  12. Diagnosis Of Lamellar Ichthyosis