UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

ISSN 1978-4279

Vol. 23 / No. 3 / Published : 2011-12

Order : 9, and page :222 - 228

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Role of colposcopy in sexual transmitted infection detection

Author :

  1. Pedia Primadiarti*1
  2. Hans Lumintang*2
  1. Dep Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unair - RSUD Dr.Soetomo
  2. Dep Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unair - RSUD Dr.Soetomo

Abstract :

Latar belakang: Kolposkopi merupakan metode pemeriksaan servik dengan menggunakan alat yang disebut kolposkopi dengan pencahayaan dan pembesaran yang cukup. Objek pemeriksaan kolposkopi yang utama adalah servik, tetapi dapat diperluas sampai vulva dan vagina. Kolposkopi pertama kali dikembangkan pada tahun 1924 di Jerman. Tujuan awal pemeriksaan kolposkopi adalah mendeteksi secara dini kanker servik. Saat ini pemeriksaan kolposkopi berkembang untuk mendeteksi lesi pra kanker dan beberapa lesi inflamasi akibat infeksi menular seksual di traktus genitalis wanita bagian bawah. Tujuan: Memahami langkah-langkah pemeriksaan kolposkopi dan gambaran infeksi menular seksual pada pemeriksaan kolposkopi. Telaah Kepustakaan:Kolposkopi dilakukan dengan beberapa langkah penting yang harus dipahami oleh klinisi. Pemeriksaan kolposkopi diawali dengan memberikan penjelasan dan penandatanganan persetujuan tindakan medis oleh penderita. Selanjutnya dalam posisi litotomi, dilakukan pemeriksaan  genetalia eksterna. Spekulum dimasukkan dengan berhati-hati, dicari proses patogen pada vagina dan serviks. Jika diperlukan, diambil hapusan sekret untuk pemeriksaan. Pemeriksaan kolposkopi melibatkan beberapa pemeriksaan penting, yaitu aplikasi cairan salin, aplikasi asam asetat dan aplikasi iodin. Semua hasil pada pemeriksaan kolposkopi dicatat dalam lembar khusus. Beberapa infeksi menular seksual memberikan gambaran yang khas pada dinding vagina dan servik, yang dapat dilihat dengan lebih jelas melalui pemeriksaan kolposkopi. Misalnya infeksi HPV,trikomoniasis, kandidiasis vulvavagina, herpes simpleks genitalis, infeksi   Chlamydia trachomatis dan infeksi   N. gonorrhoeae. Kesimpulan: Kolposkopi dapat membantu menegakkan diagnosis infeksi menular seksual dengan dibantu pemeriksaan penunjang lain misalnya pewarnaan dan kultur

Keyword :

colposcopy, sexual transmitted infection,


References :

Murtiastutik D,(2008) Buku Ajar Infeksi Menular Seksual Surabaya : Airlangga university Press





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 23 / No. : 3 / Pub. : 2011-12
  1. Drug Patch Test In Cutaneous Adverse Drug Reaction Patient With Type Iv Hypersensitivity Reaction
  2. Dermoscopy: A Non-invasive Methods For Diagnose Of Pigmented Skin Lession
  3. Profil Of Serum Folic Acid Levels In Psoriasis Vulgaris
  4. Vulvovaginal Candidiasis In Sexually Transmitted Infection Division, Dermato-venereology Department Of Dr. Soetomo General Hospital In 2007–2009
  5. The Shifting Pattern Of Candida Sp. Causing Vulvovaginal Candidiasis And Recurrent Vulvovaginal Candidiasis
  6. Superficial Mycosis In Mycology Division – Out Patient Clinic Of Dermatovenereology Dr. Soetomo General Hospital Surabaya In 2008–2010
  7. Expression Of Tlr2/1 On Macrophage Skin Lessions In Enl Patients
  8. The Profile Of New Patient Condyloma Accuminata At Departement Dermatovenereology Dr. Soetomo Hospital Surabaya In 2006–2008
  9. Role Of Colposcopy In Sexual Transmitted Infection Detection
  10. Seborrheic Dermatitis In Hiv/aids
  11. Acne Scar Management
  12. Alopecia Cicatrical In Chronic Discoid Lupus Erythematosus (cdle)
  13. Combination Therapy Of Narrow Band Ultraviolet B (nbuvb) Phototherapy, Tacrolimus 0,1% Ointment And Alfa Tocopherol In Segmental Vitiligo