Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
ISSN 1978-4279
Vol. 22 / No. 3 / Published : 2010-12
Order : 9, and page :211 - 215
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Secondary syphilis with condylomata lata as a clinical manifestation
Author :
- Indiarsa Arief L*1
- Marsudi Hutomo*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Latar belakang: Sifilis disebabkan oleh Treponema pallidum, microaerophilic Spirochete. Sifilis biasanya tampak dengan erupsi kulit dalam 2–10 minggu setelah infeksi primer disertai keluhan sistemik. Pada 10% pasien, dengan papula yang infeksius pada mucocutaneous junctions dan pada kulit intertriginosa yang lembab, hipertrofi dan kemerahan atau keabu-abuan sebagai kondilomata lata. Tujuan: Banyaknya bentuk manifestasi klinis pada sifilis sekunder menuntut klinisi dapat membedakan dengan penyakit kulit lain yang menyerupainya, sehingga dapat menegakkan diagnosis kasus sifilis sekunder Kasus: Seorang pemuda 21 tahun dengan papula kemerahan multipel, basah, halus, 1–3 cm, bulat pada region perianal sejak 10 minggu dan tidak nyeri.papula sirsiner, 2 cm pada region leher belakang. Makula dan papula pada telapak tangan dan kaki 1 cm, disertai demam dan lemah badan. Pasien homoseks dan melakukan hubungan seks secara anal sebelumnya. Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap ditemukan Spirochetes. VDRL 1:128 dan TPHA 1:2560. Penatalaksanaan: Pengobatan dengan penisilin prokain 600.000 U i.m. dosis tunggal selama 10 hari. Pemeriksaan laboratorium dimonitor setelah 1 dan 3 bulan setelah pengobatan. Ditandai dengan penyembuhan papula dan penurunan serologi titer 1:64 pada 1 bulan setelah pengobatan dan 1:32 pada 3 bulan setelah pengobatan. Kesimpulan: Diagnosis sifilis sekunder ditegakkan berdasarkan anamnesis riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan mikroskop lapangan gelap dan tes serologi. Pemberian penisilin oral menunjukkan efektif pada sifilis sekunder. Follow up pasien dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan titer serologi.
Keyword :
secondary syphilis, serologic test, penicillin procain,
References :
Murtiastutik D.,(2008) Sifilis. Dalam: Barakbah J, Lumintang H, Martodihardjo S, editor. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual Surabaya : Airlangga University Press
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 22 / No. : 3 / Pub. : 2010-12 |
|