UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

ISSN 1978-4279

Vol. 25 / No. 1 / Published : 2013-04

Order : 11, and page :69 - 73

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Tinea kapitis tinea capitis caused by microsporum audouinii

Author :

  1. Ditta Harnindya P*1
  2. Evy Ervianti*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Latar belakang: Tinea kapitis adalah infeksi dermatofit pada rambut dan kulit kepala yang disebabkan spesies Tricophyton dan Epidermophyton. Penyakit ini paling banyak didapatkan pada anak usia 3-14 tahun. Beberapa faktor yang mempengaruhi infeksi adalah tingkat kebersihan yang rendah, kondisi tempat tinggal yang padat, dan status sosioekonomi yang rendah.Terapi utama dari tinea kapitis adalah obat antijamur oral karena pengobatan topikal tidak dapat berpenetrasi ke dalam folikel rambut untuk mengatasi infeksi. Tujuan: Melaporkan kasus tinea kapitis yang sering terjadi pada anak-anak. Kasus: Seorang anak laki-laki, 2 tahun, dengan keluhan kebotakan pada kulit kepala, berbentuk bulat, disertai beberapa rambut patah, berwarna keabuan, dan terlihat kusam. Pasien menjalani pemeriksaan lampu Wood, pemeriksaan mikroskopis serta kultur, dan didiagnosis dengan tinea kapitis tipe gray patch. Hasil kultur dari lesi menunjukkan ciri-ciri morfologi dan fisiologis yang sesuai dengan Microsporum audouinii. Penatalaksanaan: Lesi sembuh sempurna setelah pengobatan dengan griseofulvin oral selama delapan minggu dan sampo ketoconazole. Simpulan: Diagnosis tinea kapitis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit pasien, gejala klinis, dan analisis mikologi skuama kulit kepala serta rambut patah yang terinfeksi. Griseofulvin telah menjadi standar emas untuk terapi sistemik tinea kapitis selama beberapa dekade.Obat antijamur baru seperti terbinafine, itraconazole,dan fluconazole saat ini semakin sering digunakan.

Keyword :

tinea capitis gray patch type, Microsporum audouinii, griseofulvin,


References :

Ervianti E.,(2002) Etiologi dan patogenesis dermatomikosis superfisialis. Dalam: Lumintang H, Suyoso S, Jazid Z, Ervianti E, Wilujeng T, Andriani T, editor. Simposium penatalaksanaan dermatomikosis superfisialis masa kini 1-14 : Airlangga University Press

Zulkarnain I.,(2002) Gambaran klinis dermatomikosis superfisialis. Dalam: Lumintang H, Suyoso S, Jazid Z, Ervianti E, Wilujeng T, Andriani T, editor. Simposium penatalaksanaan dermatomikosis superfisialis masa kini 15-27 : Airlangga University Press





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 25 / No. : 1 / Pub. : 2013-04
  1. Skin Surgery: Retrospective Study
  2. Latex Allergy
  3. The Effect Of Chemotherapy In Dermatology
  4. Human Papilomma Virus Infection
  5. Complication And Treatment Of Gonorrhoeae
  6. Modality Therapy For Striae Distensae
  7. Diagnostic Investigations In Syphilis With Hiv And Aids
  8. Platelet Rich Plasma In Dermatology
  9. Pseudolymphoma Cutaneous
  10. Hair Transplant
  11. Tinea Kapitis Tinea Capitis Caused By Microsporum Audouinii
  12. Xeroderma Pigmentosum