Jurnal Fisika dan Terapannya
ISSN 9 772337 300009
Vol. 3 / No. 2 / Published : 2015-08
Order : 10, and page :93 - 104
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Efek penambahan glycosaminoglycan dari lendir bekicot (achatina fulica) pada paduan alginat – carboxymethyl cellulose (cmc) sebagai accelerator wound healing
Author :
- Fatkhunisa Rahmawati*1
- Prihartini Widiyanti*2
- Jan Ady*3
- Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi
- Dosen Fakultas Sains dan Teknologi
- Dosen Fakultas Sains dan Teknologi
Abstract :
Glycosaminoglycan yang terkandung dalam lendir bekicot mampu merangsang proses angiogenesis pada luka. Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi membran accelerator wound healing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek lendir bekicot terhadap percepatan penyembuhan luka mencit dan gambaran topografi membran penutup luka dengan metode mencampurkan membran alginat dan carboxymethyl cellulose (CMC) dengan lendir Achatina fulica. Lendir bekicot mengandung acharan sulfate, yaitu glycosaminoglycan. Pada fase proliferasi, kolagen dan glycosaminoglycan membentuk senyawa kompleks yang berkontribusi dalam penyembuhan luka. Membran accelerator wound healing dibuat dengan cara melarutkan bubuk natrium alginat dan carboxymethyl cellulose (CMC) dalam aquades kemudian dicampurkan lendir Achatina fulica dengan empat variasi (4:1:0; 4:1:1; 4:1:1,5; 4:1:2) menggunakan magnetic stirrer dan dicetak di loyang. Uji taksonomi menunjukkan bahwa spesies bekicot adalah Achatina fulica. Uji High Performance Liquid Chromatography (HPLC) menunjukkan bahwa lendir mengandung senyawa glycosaminoglycan. Hal ini ditandai dengan munculnya puncak antara 14-16 menit dan area 165,47688. Variasi komposisi yang paling optimal adalah 4:1:2. Pada perbandingan komposisi ini terjadi penyerapan cairan luka dan membran sangat optimal mempercepat penyembuhan luka berdasarkan uji histopatologi anatomi (HPA) yang ditunjukkan dengan pengamatan jumlah fibroblast, proses angiogenesis dan epitelisasi. Uji Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan bahwa pori-pori membran antara 1,457-2,687 μm lebih besar dari standar pori-pori wound dressing, yaitu 1 μm. Membran penutup luka dari natrium alginat – CMC – lendir Achatina fulica merangsang pembentukan pembuluh darah baru dan reepitelisasi karena mengandung glycosaminoglycan sehingga berpotensi sebagai material untuk mempercepat penyembuhan luka.
Keyword :
alginat, membran, lendir, Achatina fulica, pemercepat penyembuhan luka,
References :
Clayton, W. Jr. MD and Elasy., T.,A., MD, MPH, ,(2009) A Review of the Pathophysiology, Classification, and Treatment of Foot Ulcers in Diabetic Patients - : American Diabetes Association
Kim, Y.S., Jo, Y.Y., Chang, I.M., Toida, T.,Park, Y.M.,Linhardt, R.J.,(2001) A New Glycosaminoglycan from the Giant African Snail Achatina fulica 271, 11750-11755 : J. Biol. Chem.
Kim, Y.S., Kim, H.W., LeeK.S., Shin, H.W. and Hur, Y.H,(2007) Preparation of Alginate Queternary Ammonium Complex Beads and Evaluation of Their Antimicrobial Activity 41, 36-41 : Int. J. Biol. Macromol.
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 3 / No. : 2 / Pub. : 2015-08 |
|