Komunitas
ISSN 2303-1166
Vol. 4 / No. 3 / Published : 2015-03
Order : 6, and page :1 - 10
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Tindik pada anak laki-laki di bromo tengger (studi fenomenologi pada masyarakat desa ngarsari, kecamatan sukapura, kabupaten probolinggo)
Author :
- Habilly Khatulistiwa*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract :
AbstrakTubuh yang disematkan tindik yang paling banyak dikenal oleh kalangan masyarakat adalah di bagian bawah daun telinga, perhiasan yang disematkan di bagian tubuh tersebut biasa dinamakan dengan anting-anting. Praktik ini umumnya diterapkan oleh banyak budaya, dan perempuan yang mengenakannya secara umum. Di masyarakat Tengger anak laki-laki mengenakan tindik berdasarkan hitungan hari-hari tertentu menurut tanggalan Jawa. Adat tindik pada anak laki-laki di masyarakat Tengger di lakukan karena masyarakat Tengger masih kuat memegang teguh kuat tradisi yang diberikan para leluhur. Kemampuan mempertahankan adat istiadat ini memberikan pengaruh bagi kepatuhan mendalam orang Tengger terhadap warisan nilai masa lalu.Studi ini menggunakan penelitian fenomenologi sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Alasan penulis menggunakan tradisi fenomenologi karena penulis berusaha mencari pemahaman tentang makna dari sebuah realitas berdasarkan pengalaman yang dilalui oleh manusia. Realitas yang dimaksud oleh penulis adalah pemaknaan tradisi tindik yang dilakukan oleh masyarakat Tengger Bromo. Studi ini berusaha mencari pemahaman tentang makna tradisi tindik bagi anggota masyarakat desa Ngadisari, Tengger Bromo, kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dan bagaimana makna tersebut dihasilkan.Hasil dari penelitian ini bahwa tiap-tiap informan memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai tindik pada anak laki-laki di masyarakat di desa Ngadisari Bromo Tengger Namun dari semua informan dapat ditarik sebuah benang merah bahwa adat/tradisi tindik merupakan tradisi leluhur bromo yang di lakukan pada anak laki-laki yang kelahirannya di hari wage menurut tanggalan jawa yang sebenarnya mempunyai tujuan agar menjauhkan dari malapetaka, berupa watak anak yang keras, kesusahan dalam mencari rezeki,yang pada intinya bertujuan baik untuk masa depan anak.
Keyword :
Masyarakat Tengger, Fenomenologi, Tindik, Anak laki-laki,
References :
Anwar, M. Choirul,(2003) “Desa Ngadisari: Potret Pemberdayaan Berbasis Masyarakat”. Dalam Agama Tradisional: Potret Kearifan Hidup Masyarakat Samin dan Tengger. Hlm.179-180. : Yogyakarta: LkiS
Bourdieu, Pierre,(2012) Arena Produksi Kultural Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. 1 : Bantul: Kreasi Wacana
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 4 / No. : 3 / Pub. : 2015-03 |
|