UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Komunitas

ISSN 2303-1166

Vol. 4 / No. 3 / Published : 2015-03

Order : 1, and page :1 - 10

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Wanita pedagang asongan plus-plus (studi deskriptif pemaknaan wanita pedagang asongan di pasar hewan desa banjarjo padangan bojonegoro)

Author :

  1. ACHMAD TAOFIK*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

ABSTRAKKeberadaan wanita pedagang asongan plus-plus di pasar hewan Desa Banjarjo memilikibanyak sekali pengaruh untuk kehidupan pasar hewan itu sendiri. Fenomena ini menjadi menarikketika wanita pedagang asongan plus-plus ini mendapatkan respon yang sangat beragam darimasyarakat pasar hewan, karena wanita pedagang asongan ini secara formalnya adalah pedagangasongan di pasar hewan, namun dalam praktiknya wanita pedagang asongan ini tidak hanyamenjajakan barang dagangannya saja tetapi juga menjajakan tubuhnya kepada pengunjung pasarhewan tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teori interakasisimbolis Blummer untuk melakukan analisis, teori ini bertumpu pada premis : manusia bertindakberdasarkan makna, makna tersebut diperoleh dari hasi interaksi, dan makna tersebutdisempurnakan ketika proses interaksi berlangsung. Blummer menyebut proses pemaknaannyadengan konsep self indication. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive. Lokasipenelitian di pasar hewan Desa Banjarjo Padangan Bojonegoro. Pengumpulan data dilakukandengan teknik observasi dan wawancara serta menggunakan teknik analisis data kualitatif padatahap analisis, yakni data yang telah terkumpul dilakukan reduksi data dan melakukan analisisuntuk menarik suatu kesimpulan.Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah, bahwa masyarakat sekitar dalammemaknai para wanita pedagang asongan adalah dengan makna yang negative yaitu wanitapedagang asongan penampilan dan tingkah lakunya tidak sesuai dengan adat istiadat desasetempat. Sedangkan wanita pedagang asongan itu sendiri menganggap wajar jika mendapatstigma negative dari masyarakat karena pekerjaannya memang kurang sesuai dengan adat desanamun tetap dijalankan karena untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Keyword :

pedagang asongan, Interaksi simbolik, stigma negative,


References :

Mudjiono,(2005) Sarkem Reproduksi Sosial Pelacuran 1 : Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Ritzer, George,(2012) Teori Sosiologi ; Dari Teori soiologi kalsik sampai perkembangan terakhir postmodern 1 : Jogjakarta: Pustaka Pelajar





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 4 / No. : 3 / Pub. : 2015-03
  1. Wanita Pedagang Asongan Plus-plus (studi Deskriptif Pemaknaan Wanita Pedagang Asongan Di Pasar Hewan Desa Banjarjo Padangan Bojonegoro)
  2. Konstruksi Sosial Konflik Kekerasan Suporter Sepak Bola (studi Kasus Tentang Makna Kekerasan Antara Suporter Sepak Bola Bonek Dan La Mania)
  3. Tindakan Sosial Penderita Kanker Serviks Terkait Peran Sebagai Istri Dalam Rumah Tangga
  4. Konstruksi Sosial Tentang Kehidupan Hari Tua Di Kalangan Pensiunan Guru Sekolah Dasar Negeri Di Surabaya
  5. Konflik Masyarakat Penambang Minyak Mentah (analisis Konflik Pengelolaan Pertambangan Minyak Mentah Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro Periode 2009 - 2015)
  6. Tindik Pada Anak Laki-laki Di Bromo Tengger (studi Fenomenologi Pada Masyarakat Desa Ngarsari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo)
  7. Pemaknaan Jamaah Tentang Penggunaan Bahasa Arab Dalam Khutbah Jumat Di Masjid Ali Akbar Sidosermo Surabaya
  8. Mekanisme Survival Petani Perkotaan (studi Deskriptif Tentang Strategi Bertahan Hidup Petani Di Kelurahan Made, Surabaya)
  9. Komunitas Drag Race Sdc 210m (studi Deskriptif Tentang Persaingan Antar Drasgter Di Dalam Komunitas Sdc 201m)
  10. Konstruksi Masyarakat Terhadap Penggunaan Pengeras Suara Masjid (studi Di Perumahan Rungkut Mapan Asri Surabaya)
  11. Penggunaan Jalan Kampung Sebagai Tempat Pelaksanaan Hajatan (studi Deskriptif Tentang Konstruksi Sosial Dalam Penggunaan Jalan Kampung)
  12. Pemaknaan Orang Tua Terhadap Anak Inklusi
  13. Perubahan Sosial – Ekonomi Pkl ( Pedagang Kaki Lima ) Dalam Program Sentralisasi Sektor Informal Perkotaan Di Dtc Wonokromo
  14. Mekanisme Persaingan Antar Biro Penyelenggara Ibadah Haji (studi Tentang Biro Penyelenggara Ibadah Haji Di Kota Surabaya)