Majalah Ilmu Faal Indonesia
ISSN 0215-1995
Vol. 8 / No. 3 / Published : 2009-06
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
high calorie diet to develop obese animal model in cynomolgus monkeys (macaca fascicularis)
Author :
- Ria Oktarina*1
- Sri Supraptini Mansjoer*2
- Sri Supraptini Mansjoer*3
- Sri Supraptini Mansjoer*4
- Dewi Apri Astuti*5
- Irma Herawati Suparto*6
- Dondin Sajuthi*7
- Primate Research Center Bogor Agriculture University
- Primate Research Center Bogor Agriculture University
- Primate Research Center Bogor Agriculture University
- Primate Research Center Bogor Agriculture University
- Primate Research Center Bogor Agriculture University
- Primate Research Center Bogor Agriculture University
- Primate Research Center Bogor Agriculture University
Abstract :
Obesitas merupakan predisposisi primer beberapa penyakit seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskuler. Upaya mengatasi obesitas diperlukan dengan mengetahui perkembangan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek diet tinggi kalori terhadap lemak dan karbohidrat terlarut pada hewan untuk membuat monyet Cynomolgus (Macaca fascicularis) menjadi gemuk. Hewan yang digunakan adalah 15 hewan jantan dewasa, terbagi dalam 3 kelompok perlakuan pemberian diet selama 4 bulan. Tiga kelompok tersebut: 1) Diet A: lemak daging sapi tanpa kuning telur; 2) Diet B: lemak daging sapi dan kuning telur (kalori: 4,207 cal/g, lemak 19.62%, zat tepung 60.34% pada diet A dan B); 3) sebagai kontrol, diet khusus monyet (kalori: 4,330 cal/g, lemak 5.55%, zat tepung 51.38%). Pengukuran dilakukan setiap 4 minggu untuk berat badan, panjang puncak kepala-bokong, diameter pinggul, tebal lemak perut, indeks massa tubuh (IMT), konsumsi dan digestibilitas zat gizi. Hasil penelitian menunjukkan hewan dengan diet B mengalami kenaikan yang signifikan pada berat badan dan IMT pada minggu ke-4 dan ke-8. Diameter pinggul dan tebal lemak perut pada hewan dengan diet kuning telur (p<0,05) meningkat signifikan sejak minggu ke-4 jika dibanding dengan kelompok lainnya. Konsumsi dan digestibilitas protein pada kelompok dengan diet A dan B lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Akan tetapi, digestibilitas untuk bahan kering, lemak, zat tepung dan energi sekitar 90%, hal ini menjelaskan rasio yang adekuat untuk membuat monyet yang gemuk. Formula diet yang terdiri dari lemak daging sapi dan kuning telur meningkatkan berat badan berdasarkan kriteria IMT diatas 25 kg/m2.
Keyword :
Obesitas, monyet cynomolgus (Macaca fascicularis), kuning telur, indeks massa tubuh, digestibilitas,
References :
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 8 / No. : 3 / Pub. : 2009-06 |
|