UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Majalah Obstetri & Ginekologi

ISSN 0854-0381

Vol. 20 / No. 2 / Published : 2012-05

Order : 6, and page :77 - 83

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Pemeriksaan karyotyping pada cairan amnion trimester ii – iii kehamilan untuk deteksi kelainan kromosom

Author :

  1. Singgih Sidarta*1
  2. Erry Gumilar Dachlan*2
  3. Agus Sulistyono*3
  4. Ni Wajan Tirthaningsih*4
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran
  3. Dosen Fakultas Kedokteran
  4. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Sekitar 8% dari hasil konsepsi mempunyai kelainan kromosom dan menyebabkan terjadinya abortus spontan lebih dari 50% sedangkan pada masa neonatus menyebabkan kematian perinatal sekitar 6-11%. Hal ini merupakan indikasi tes diagnosis prenatal invasif yang masih merupakan standar. Diagnosis prenatal juga membantu tatalaksana selama kehamilan, persalinan dan tatalaksana pada bayi setelah persalinan. Makalah ini mempresentasikan kasus sebagai berikut: Kasus 1: janin lissencephaly, tidak dimungkinkan karyotyping. Bayi meninggal karena keluarga menolak operasi; Kasus 2: janin dengan amniotic band syndrome, tidak dimungkinkan karyotyping. Bayi lahir dengan eviscerated brain + bilateral cleft, meninggal pasca persalinan; Kasus 3: janin hydranencephali/hydrocephalus berat, hasil amniosintesis 46XX. Bayi lahir dengan SC, 9 jam post partum bayi meninggal; Kasus 4: janin dengan Dandy walker malformation, tidak dimungkinkan karyotyping. Bayi lahir dengan maserasi tingkat I; Kasus 5: janin dengan mesoblastic nefroma (d) DD/ Wilm’s tumor + kelainan kongenital multipel, hasil amniosintesis 46 XX, dengan kongenital multipel, meninggal pasca persalinan; Kasus 6: janin curiga Trisomi 13, tidak dimungkinkan karyotyping, lahir dengan kelainan kongenital, langsung meninggal. Kasus 7: janin curiga trisomi 2, tidak dimungkinkan diagnosa karyotyping. Bayi lahir meninggal 3 jam pasca persalinan. Amniosintesis merupakan modalitas diagnostik prenatal yang invasif namun akurat. Cairan amnion pada trimester II-III kehamilan dapat dimanfaatkan untuk pemeriksaan karyotyping. Amniosintesis pada kehamilan trimester II-III lebih menguntungkan daripada trimester I Kondisi di Indonesia seperti waktu kultur sel yang singkat, keterbatasan inkubator, keterbatasan media kultur serta faktor non teknis menyebabkan kegagalan pemeriksaan kromosom pada cairan amnion. Sebagai kesimpulan, pemeriksaan kromosom pada cairan amnion trimester II-III kehamilan seharusnya dapat dilakukan dengan persiapan alat dan prasarana laboratorium genetika klinik yang lebih baik. (MOG 2012;20:77-83)

Keyword :

karyotyping, cairan amnion, trimester II, trimester III, kelainan kromosom,


References :

Cunniff C,(2004) Prenatal screening and diagnosis for pediatricians - : Pediatrics

Golberg,(2007) Invasive prenatal testing for aneuploidy - : ACOG practice bulletin, clinical management guidelines for obstetrician-gynecologist





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 20 / No. : 2 / Pub. : 2012-05
  1. Keberhasilan Kemoterapi Neoajuvan Cisplatin-vincristine-bleomycin Dan Paclitaxel-carboplatin Ditinjau Dari Penilaian Operabilitas Kanker Serviks Iib
  2. Korelasi Jumlah Ekspresi Reseptor Igf-1 (insulin Like Growth Factor-1) Dan Kelenjar Endometrium Rattus Norvegicus Strain Wistar Model Sopk (sindroma Ovarium Polikistik) Yang Mendapat Testosteron
  3. Hubungan Antara Faktor Risiko Sepsis Obstetri Dengan Kejadian Sepsis Berat Dan Syok Sepsis Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi, Rsud Dr. Soetomo, Surabaya
  4. Kadar Lipid Peroksida Pada Kehamilan Normotensi Dan Preeklampsia
  5. Tindakan Bedah Saraf Pada Kehamilan
  6. Pemeriksaan Karyotyping Pada Cairan Amnion Trimester Ii – Iii Kehamilan Untuk Deteksi Kelainan Kromosom
  7. Pengenalan Peran Mhc Dan Kanker Serviks