MOZAIK HUMANIORA
ISSN 2442-8469
Vol. 14 / No. 2 / Published : 2014-06
Order : 1, and page :137 - 153
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
The poetics of eka kurniawan’s short stories
Author :
- Bramantio*1
- Dosen Fakultas Ilmu Budaya
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap puitika empat cerpen Eka Kurniawan dalam kumpulancerpen Gelak Sedih dan Cerita-Cerita Lainnya dan Cinta Tak Ada Mati dan Cerita-Cerita Lainnya.Puitika merupakan kaidah-kaidah umum yang mendahului kelahiran karya sastra. Penelitian inimemanfaatkan metode baca struktural berdasarkan morfologi Vladimir Propp, khususnya konsepnyatentang fungsi yaitu unsur yang stabil dan tetap dalam sebuah cerita, tanpa memperhitungkanbagaimana dan siapa yang melaksanakannya. Keserupaan unsur-unsur yang ada dalam sebuahkumpulan cerpen pun, dapat memiliki kecenderungan demikian, sebab sama halnya dengan dongengatau cerita rakyat, cerpen memiliki plot yang berfungsi menghadirkan unsur-unsur secara berurutan,meskipun jenis yang terakhir tersebut memiliki struktur yang lebih kompleks. Penelitian ini terdiriatas dua tahap, yaitu identifikasi alur dan perumusan puitika keempat cerpen Eka Kurniawan. Hasilpenelitian ini memperlihatkan sembilan hal yang senantiasa berulang pada cerpen-cerpen tersebut,yaitu perempuan sebagai tokoh sentral, konflik atau klimaks di awal penceritaan, penjelasan tentangmasa lalu di tengah penceritaan, keluarga sebagai ruang problematis, cerita cinta, dominasi bapak,suami yang tidak diharapkan, harapan yang diperjuangkan, dan akhir cerita yang mendua. Haltersebut pada akhirnya dapat dimaknai Eka Kurniawan tampak mengusung estetika dongeng.Estetika dongeng yang dimanfaatkan Eka Kurniawan pun bukan yang bersifat konvensional, tetapidongeng yang tidak lagi memperlihatkan hitam-putih, melainkan bipolaritas, dengan akhir ceritayang bersifat terbuka. This study aims to reveal the poetics of four short stories by Eka Kurniawan in a collection of shortstories namely Gelak Sedih dan Cerita-Cerita Lainnya and Cinta Tak Ada Mati dan Cerita-CeritaLainnya. Poetics is general rule which preceded the birth of literary works. This study appliedstructural reading method based on Vladimir Propp’s morphology, particularly on the concept of afunction that is stable and fixed element in a story, regardless of how and who carry it out. Similarelements in the collection of poetry could have the same tendency because like other short storiesthese short stories have setting that presents the elements chronologically, although the later type hasa more complex structure. This study consists of two phases, namely the identification and poeticsformulation of Eka Kurniawan’s short stories. The study shows nine things that constantly recur inthe short story; the woman as the central character, conflict or climax at the beginning of storytelling,explanations about the past in the middle of the story, the family as a problematic space, a story oflove, father domination, an unexpected husband, expectations that need to be struggled, and theambiguous ending. It can ultimately be interpreted that Eka Kurniawan carries aesthetic fairy tale.This aesthetic tale was not conventional, but it was fairy tale that no longer shows black-and-white,despite bipolarity, with an open ending.
Keyword :
fairytale, poetics, plot, short story,
References :
Yulianti, Yeni,(2007) Psikoanalisis dalam Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan 5 (2): 136-142 : Sintesa
Anderson, Benedict R,(2008) Eka Kurniawan’s Graffiti in the Toilet. 86 (10): 55–62. : Indonesia
Wiyatmi,(2009) Representasi Peran dan Relasi Gender dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan dan Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu 8 (1): 82-92 : Litera
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 14 / No. : 2 / Pub. : 2014-07 |
|