UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 4 / No. 1 / Published : 2011-01

Order : 1, and page :1 - 22

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Hearing loss due to congenital rubella syndrome

Author :

  1. Moriko Pratiningrum*1
  2. Nyilo Purnami*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Pendengaran memainkan peran penting dalam perkembangan manusia. Sistem pendengaran perifer sepenuhnya terbentuk saat lahir, sedangkan sistem pendengaran pusat membutuhkan dua tahun untuk sempurna. Identifikasi awal dan habilitasi dalam kasus-kasus gangguan pendengaran adalah hal yang terpenting untuk menunjang perkembangan bicara, yang disebut juga sebagai periode kritis dan periode optimal. Selain itu juga penting dalam perkembangan fungsi kognitif pada anak.1 Tuli sensonneural adalah jenis gangguan pendengaran yang terletak pada koklea, saraf vestibulokoklear (N.VIII), nukleus koklea, kompleks olivari superior, lateral lemnikus, sampai dengan otak. Tuli sensorineural dapat terjadi akuisita maupun kongenital. Tuli kongenital sering dikaitkan dengan infeksi kehamilan dengan virus seperti rubella atau sitomegalovirus (CMV). Sebuah studi terbaru di USA menyatakan bahwa lebih dari 40% tuli kongenital disebabkan virus dan perlu habilitasi. Virus-virus tersebut umumnya masuk melalui infeksi intrauterin.2 Rubella adalah salah satu virus yang dapat menyebabkan tuli kongenital. Penelitian di Amerika Serikat 70% wanita dewasa terinfeksi virus rubella. Apabila terjadi infeksi rubella selama kehamilan terutama selama trimester pertama, maka virus dapat menginfeksi janin dan menyebabkan sindroma rubella kongenital (SRK), aborsi, dan cacat lahir berat. Sebanyak 20% dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi dalam trimester pertama kehamilan dapat berisiko terjadi SRK. SRK merupakan kumpulan beberapa gejala cacat bawaan atau trias SRK yang paling umum adalah tuli sensorineural, katarak, dan kelainan jantung.1 Atas dasar tersebut di atas maka diperlukan telaah pada laporan kasus ketulian pada SRK.

Keyword :

Tuli Kongenital, Sindroma Rubella Kongenital,


References :

1. Soetirto I, Hendarmin H, Bashirudin J,(2001) Gangguan pendengaran. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, ed. Buku ajar ilmu kesehatan THT-KL Edisi 6, p.9-21 : FKUI

2. Edlich RF, Winters KL, Long WB, Gubler KD,(2005) Rubella and congenital rubella (German measles). 15:319-28 : J Long Term Eff Med Implants

3. De Santis M, Cavaliere AF, Straface G, Caruso A,(2006) Rubella infection in pregnancy 21:390-8 : Toxico

Cooper LZ,(2000) Congenital rubella syndrome. In: Krugman S, Gershon AA, eds. Infections of the fetus and newborn infant 6:337-64 : Liss

Hodgson WR,(2000) Testing infants and young children. In : Handbook of clinical audiology 159-64 : Lippicot Williams and Wilkins Co





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 4 / No. : 1 / Pub. : 2011-01
  1. Hearing Loss Due To Congenital Rubella Syndrome
  2. Management Of Penetrating Bullet Injury At Ethmoidal Sinus Using Functional Endoscopic Sinus Surgery (a Case Report)
  3. Postoperative Assessment Of Canal Wall Down Mastoidectomy On Chhronic Supurative Otitis Media Patients In Rsud Dr. Soetomo Surabaya (a Retrospective Research From January 2007 To December 2008)
  4. Clinical Aspects Of The Head And Neck's Lymphatic Systems
  5. Mucosal Immune System Of The Upper Respiratory Tract