UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 6 / No. 2 / Published : 2013-05

Order : 2, and page :62 - 70

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Management of membranous tracheal stenosis following trachesotomy complications using tracheoscopy and endoscopic excission approach on supraglotic cyst patient (a case report)

Author :

  1. Agustina Petronella Kayunop*1
  2. Widodo Ario Kentjono *2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Stenosis trakea adalah penyempitan trakea atau batang tenggorok dan merupakan masalah yang relatif jarang dijumpai. Biasanya terjadi serangan yang gawat disertai gejala awal tak terduga dan tidak mendapat perhatian.1-3 Diagnosis stenosis trakea dapat diketahui berdasarkan keluhan sesak napas bervariasi dari saat aktivitas sampai saat istirahat, batuk, pneumonitis berulang dan suara napas tambahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan wheeze, stridor, retraksi dan sianosis. Pemeriksaan tambahan berupa computer tomografi (CT-scan) untuk mengetahui panjang, lokasi dan derajat dari penyempitan trakea. Informasi yang diperolah harus dibandingkan juga dengan pemeriksaan trakeobronkoskopi untuk mengidentifikasi keberadaaan dan panjang dari stenosis, atau panjang proksimal dan distal dari stenosis dan pemeriksaan  fiber optic laryngoskop (FOL) untuk mengetahui gerakan korda vokalis.1,3 Stenosis trakea dapat terjadi secara kongenital atau didapat. Penyebab stenosis trakea yang didapat antara lain trauma, radang kronik, tumor jinak (papiloma saluran napas), tumor ganas (primer di trakea, invasi sekunder metastasis) dan penyakit autoimun (Wegener’s granulomatosis, sarcoidosis dan systemik lupus erythromatosis).2,4,5 Penyebab tersering dari stenosis trakea adalah trauma yang dapat berasal dari dalam trakea misalnya akibat intubasi endotrakea dan trakeotomi.4,6 Selain itu dapat karena pembedahan, radiasi, luka bakar endotrakea atau dari luar (trauma leher penetrasi atau tumpul). Stenosis trakea terjadi pada 4-13% individu dewasa. Pasien biasanya baru akan memeriksakan diri ke tenaga medis setelah mengalami episode infeksi laringotrakeal yang berulang atau jika ada intoleransi latihan.1,2,7 Jenis stenosis trakea bisa dibagi berdasarkan dinamik atau fungsional menjadi tipe kartilagenous, tipe membraneus atau kombinasi keduanya.8 Penatalaksanaan stenosis trakea dapat dilakukan dengan berbagai teknik, tetapi teknik yang terbaik belum ada kesepakatan diantara klinisi. Teknik yang telah berkembang dalam 20 tahun terakhir ini berupa teknik intervensional bronkoskopi. Pemilihan tindakan intervensi ini tergantung dari adanya peralatan dan kemampuan personel yang terlatih. Stenosis saluran napas merupakan masalah yang dapat mengancam jiwa dan sering memerlukan tindakan emergensi.9 Modalitas tersebut meliputi terapi laser, electrocauter, argonplasma coagulation (APC), photodynamic therapy (PDT), cryotherapy, pemasangan stent dan dilatasi balon. Electrocauter melibatkan suatu arus frekuensi tinggi dan dapat secara langsung mengenai jaringan, panas yang dihasilkan dapat menyebabkan nekrosis jaringan. Tindakan ini diindikasikan untuk lesi jinak dan ganas, debulking tumor dan pengangkatan jaringan granulasi. Prosedur bedah terbuka terdiri dari pelebaran saluran napas, reseksi dan end to end anastomosis.1,3,9,10             Pada makalah ini dilaporkan kasus stenosis trakea tipe membraneus pasca trakeotomi yang ditangani dengan pendekatan trakeoskopi dan eksisi jaringan secara endoskopik pada seorang penderita kista supraglotis.

Keyword :

Stenosis Trakea tipe Membraneus, Trakeostomi, Trakeoskopi, Eksisi Endoskopik, Kista Supraglotis,


References :

Ahmed S, Janjua S,(2010) Tracheal stenosis surgery; airway management 17(4):638-642 : The Professional Medical Journal

Rahman NA, Fruchter O, Shitrit D, Fax BD, Kramer MR,(2010) Flexible bronchoscopic management of benign tracheal stenosis: long term follow-up of 115 patients 5:2 : Journal of Cardiothoracic Surgery

Halum SL, Ting J, Plowman EK, Belafsky PC, Harbarger CF, Postma GN, et al,(2012) A Multi-institutional analysis of Tracheotomy complications 122:38-45 : The Laryngoscope

Wong JL, Tie ST, Samril B, Lum CL, Rahman MRA, Rahman JAA,(2010) Successful treatment of tracheal stenosis by rigid bronchoscopy and topical mitomycin C: case report 3(2):1-4 : Cases Journal

Solano JR, Becker HD,(2011) Bronchoscopic application of mitomycin-C as adjuvant treatment for benign airway stenosis 18(1):53-56 : Journal of Bronchology & Interventional Pulmonology





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 6 / No. : 2 / Pub. : 2013-05
  1. Comparison Studies Between The Result Of Cytology Swab By Nasopharyngoscope Approach With Blind Biopsy Histopathologic On Nasopharyng Carcinoma Patients
  2. Management Of Membranous Tracheal Stenosis Following Trachesotomy Complications Using Tracheoscopy And Endoscopic Excission Approach On Supraglotic Cyst Patient (a Case Report)
  3. Schwannoma Of Hypopharynx Extirpation Using External Pharyngotomy Approach (a Case Report)
  4. Assessing Allergic Rhinitis Using Visual Analog Scale
  5. Diagnosis And Management Of Diffuse Esophageal Spasm