UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 9 / No. 2 / Published : 2016-05

Order : 1, and page :44 - 49

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Profiles of neuropathy auditory patients (a research)

Author :

  1. Lia Restimulia*1
  2. Haris Mayagung Ekorini*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Latar Belakang:Neuropati auditori (NA) adalah suatu kelainan pada jalur pendengaran yang melibatkan saraf sensorik, akson, atau dentrit dan dapat menurunkan ambang pendengaran. Neuropati auditori dapat didiagnosis dengan pemeriksaan pendengaran pada preneural seperti mikrofonik koklea (MK), disertai hasil tesotoacoustic emission (OAE) yang normal dan hasilauditory brainstem response (ABR) yang abnormal. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi, karakteristik audiologi dan faktor risiko pada penderita NA yangdatang ke Unit Rawat Jalan (URJ) Telinga HidungTenggorok Bedah Kepala dan Leher (THT-KL) Divisi Neurotologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Sampel data diambil dari catatan medik penderita NA yang baru pertama kali datang di URJTHT-KL Divisi Neurotologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama periode Januari 2009 – Desember 2015. Hasil: Didapatkan 10 sampel yang seluruhnya memiliki hasil OAE pass, hilangnya refleks akustik pada timpanometri, hasil ABR profound dan didapatkan MK. Prevalensi sampel NA adalah 10 sampel dari 786 penderita sensorineural hearing  loss (SNHL) derajat profound (1,27 %). Sampel NA usia termuda adalah 6 bulan dan tertua 36 bulan. Rata-rata usia sampel 23 bulan. Kelompok usia terbanyak yang didapat adalah 13-24 bulan, yaitu sebanyak 5 sampel (50%). NA bilateral sebanyak 8 sampel (80%), NA unilateral - SNHL unilateral sebanyak 2 sampel (20%). Hasil tes BOA dengan ambang dengar lebihdari 90 dB yaitu 7 sampel (70%), ambang dengar 45 dB paling sedikit yaitu sebanyak 1 sampel (10%). Sampel NA yang tidak memiliki faktor risiko yaitu sebanyak 5 sampel (50%). Masing-masing sampel mempunyai satu faktor risiko, dan hiperbilirubinemia merupakan faktor risiko yang lebih banyak dari faktor resiko lain seperti prematur dan toksoplasmosis, yaitu sebanyak 2 sampel (20%). Kesimpulan: Prevalensi NA sebesar 1,27% dengan beberapa karakteristik yaitu OAE pass, ABR profound, terdapat mikrofonik koklear, dan hilangnya refleks akustik. Seluruh sampel merupakan usia balita dengan rata-rata usia sampel 23 bulan.  Perbandingan jenis kelamin yang sama. Sampel terbanyak adalah tipe bilateral dengan ambang dengar derajat sangat berat, dan 50% sampel tidak mempunyai faktor risiko.

Keyword :

Neuropati Auditori, OAE, ABR,


References :

Saki N, Bayat A, Nikakhlagh S, Rezazadeh N, Nori M,(2013) Prevalence of auditory neuropathy in a population of children with severe to profound hearing loss. 15(4):63-5 : Zahedan Journal of Research in Medical Sciences

Penido R, Isaac M,(2013) Prevalence of auditory neuropathy spectrum disorder in an auditory health care service 79(4):429-33 : Brazilian Journal of Otorhinolaryngology

Agarwal V, Varshney S, Bist S, Bhagat S, Mishra S,(2012) Auditory neuropathy/auditory dyssynchrony - an underdiagnosed condition: a case report with review of literature 18(3):156-60 : Indian Journal of Otology

Silva M, Piatto V, Maniglia J,(2015) Molecular approach of auditory neuropathy 81(3):321-8 : Brazilian Journal of Otorhinolaryngology

Rahman S, Rosalinda R,(2012) Neuropathy auditory 1:31-8 : Jurnal Kesehatan Andalas





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 9 / No. : 2 / Pub. : 2016-05
  1. Profiles Of Neuropathy Auditory Patients (a Research)
  2. Fungal Sphenoidal Sinusitis
  3. Nasopalatine Cyst (a Case Report)
  4. The Physiology And Function Of Mucociliary Bronchus
  5. Treatment Of Nausea And Vomiting Following Chemotherapy