Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 6 / No. 2 / Published : 2013-05
Order : 3, and page :71 - 76
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Schwannoma of hypopharynx extirpation using external pharyngotomy approach (a case report)
Author :
- Puji Kurniawan*1
- Achmad.C. Romdhoni*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Schwanoma pertama kali dijelaskan oleh Verocay pada tahun 1908, yaitu suatu tumor jinak yang berasal dari sel Schwann pada selubung sel syaraf.1 Persentasi kejadian schwanoma dari keseluruhan tumor jinak diseluruh tubuh hanya berkisar 5%.2 Schwanoma paling sering terjadi di daerah kepala dan leher, terutama di ruang parafaring dan juga dapat terjadi pada bagian fleksi atau permukaan ekstremitas.3 Kejadian schwanoma lebih sering didapatkan pada wanita daripada laki-laki dan terlihat pada usia dekade ketiga sampai keenam kehidupan.4 Berdasarkan pemeriksaan histopatologi antara 2-10% dari penderita schwanoma di daerah kepala dan leher adalah suatu keganasan.5 Schwanoma umumnya merupakan tumor soliter yang tumbuh lambat dan sering tidak didapatkan keluhan maupun gejala neurologis, kecuali ketika terjadi pada penyakit von Recklinghausen’s. Keluhan atau gejala neurologis yang mungkin dapat ditemui karena adanya efek massa. Biasanya schwanoma dapat bergerak secara bebas, berkapsul, karena sesuai dengan asalnya yaitu dari selubung saraf, menjadikannya suatu tumor yang jinak dengan adanya kapsul tersebut. Schwanoma paling sering terjadi pada nervus servikalis, nervus vagus, batang nervus simpatikus , nervus peroneal, dan nervus ulnaris.1 Gejala schwanoma di traktus aerodigestif atas dapat berupa disfagia, suara parau, rasa tidak nyaman di tenggorok, rasa mengganjal dan batuk. Gejala tersebut kontinyu atau intermiten dengan rentang waktu beberapa bulan sampai tahunan.6 Pada kasus yang berat dapat disertai gejala sumbatan jalan napas, stridor serta sesak, ancaman terjadi asfiksia dan henti napas episodik kemungkinan disebabkan schwanoma hipofaring menutupi lumen laring.6,7 Pada keadaan dengan sumbatan jalan napas atas diperlukan tindakan trakeotomi.6 Penatalaksanaan dari schwanoma hipofaring harus dilakukan ekstirpasi total.4,6,7,8 Ekstirpasi schwanoma hipofaring harus menyeluruh atau intoto untuk menghindari rekurensi. Teknik ekstirpasi disesuaikan dengan klinis, letak dan ukuran dari schwanoma. Pendekatan operasi yang digunakan dapat melalui intra oral atau eksternal. Pendekatan eksternal yang dapat digunakan yaitu faringotomi lateral, pendekatan submandibula dan subhioid faringotomi.1,6,7 Tujuan penulisan makalah ini hendak melaporkan satu kasus ekstirpasi schwanoma hipofaring dengan pendekatan eksternal faringotomi.
Keyword :
SCHWANOMA HIPOFARING, EKSTIRPASI SCHWANOMA HIPOFARING, FARINGOTOMI EKSTERNAL,
References :
Agrawal A, Pandit L, Bhandary S, Makanavar JH, Srikrishna U,(2007) Glossopharyngeal schwannoma: diagnostic and therapeutic aspects 48:181-5 : Singapore Medical Journal
Moore CE, Putzi M, McClatchey KD dan Terrell J,(1997) Ancient schwannoma of the posterolateral pharynx: a benign lesion commonly mistaken for sarcoma 117:125-28 : Otolaryngology head and neck surgery
Furukawa M, Furukawa MK, Katoh K, Tsukuda M,(1996) Differentiation between schannoma the vagus nerve and schwanoma of the cervical sympathetic chain by imaging diagnosis 106:1548-52 : Laryngoscope
Argeny ZB, Balogh K, Abraham AA,(1993) Degeneratif ("ancient”') change in benign cutaneus schwannoma.a light microscopic,histochemical dan immunohistochemical study 20:148-53 : Journal of Cutaneous Pathology
Olsen KD,(1994) Tumors and surgery of the parapharyngeal space 104:1-28 : Laryngoscope
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 6 / No. : 2 / Pub. : 2013-05 |
|