Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 7 / No. 2 / Published : 2014-05
Order : 3, and page :66 - 79
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Skin incision technique on head and neck surgery
Author :
- Sabilarrusydi*1
- Widodo Ario Kentjono*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Insisi kulit pada pembedahan memerlukan perencanan pre operatif yang baik untuk mendapatkan hasil kosmetik dan fungsional optimal. Penyembuhan luka dapat menyebabkan kontraksi luka dan jaringan parut. Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan insisi kulit adalah berusaha mengembalikan fungsi struktur pendukung jaringan lunak dan memberikan penampilan estetik yang natural dengan minimal distorsi kulit setelah penyembuhan terjadi. Optimalisasi lingkungan sekitar penyembuhan luka diperlukan untuk menghindari infeksi, kontraksi berlebihan, dan skar (jaringan parut).1 Daerah kepala dan leher merupakan bagian penting karena memiliki struktur anatomi vital dalam jumlah sangat banyak dan juga alasan estetik (kosmetika). Kerusakan struktur vital, seperti saraf, seharusnya dihindari dengan mengetahui kondisi area kulit secara baik sebelum melakukan tindakan insisi. Pemahaman tentang prosedur teknik insisi dan penutupan luka merupakan satusatunya cara untuk menghindari timbulnya skar.2 Teknik insisi yang baik seharusnya sesuai dengan prinsip umum dalam pembedahan. Prinsip tersebut meliputi pendekatan penutupan area luka pasca insisi, menghindari kerusakan struktur anatomi vital, memberikan akses visual dan mekanik ekselen, kerusakan kosmetik diusahakan seminimal mungkin, tidak merubah konturstruktur jaringan, tidak memberikan gangguan vaskular dan drainase limfatik, dan hendaknya ditempatkan pada area yang penyembuhan lukanya mudah.2 Sejarah penemuan dan perkembangan di bidang pembedahan untuk menghasilkan teknik insisi yang baik dimulai sejak abad ke-18. Dupuytren (1832) seperti dikutip oleh Patnaik menemukan pertama kali tentang garis-garis ketegangan kulit diikuti oleh Filhos (1833), Eschricht (1837), Malgaigne (1838), dan Voight (1857) dengan studi yang sama. Langer (1861) mempelajari freshkadaver menghasilkan penemuan bahwa luka insisi tidak terbuka lebih lebar bila diinsisi searah dengan garis ketegangan kulit dibanding dengan melakukan insisi yang memotong garis tersebut. Garis-garis di kulit yang digambarkan oleh Langer dikenal sebagai Langer’s lines. Garis kulit yang lain bersifat alami disebut lipatan kulit atau kerut.2,3 Relaxed skin tension lines (RSTLs)merupakan garis-garis untuk insisi yang lebih diterima pada saat ini dikenalkan oleh Borges. Garis ini mengikuti alur kulit dalam kondisi relaksasi dan tidak terlihat secara kasat mata. Bentuk RSTLs dapat diamati dengan mencubit kulit sehingga alur dan cekungannya terlihat.2,3 Garis ini bertanggung jawab terhadap tarikan langsung pada kulit saat relaksasi. Tarikan tersebut berupa tonjolan tulang, kartilago, dan tumpukan jaringan yang ditutup kulit. Relaxed skintension linesdi wajah tetap berada dalam kondisi ketegangan konstan saat beristirahat bahkan ketika tidur dan berubah temporer akibat kontraksi otot.1,2 Tujuan penulisan makalah ini untuk menjelaskan teknik insisi pada operasi daerah kepala dan leher, serta efek yang timbul pasca insisi.
Keyword :
skin incision technique, Head and Neck Surgery, RSTLs,
References :
Batra APS, Mahajan A, Gupta K,(2010) Marginal mandibular branch of the facial nerve: an anatomical study 43:604 : Indian Journal of Plastic Surgery (IJPS)
Sanghai S, Chatterje P,(2009) Fractures of the jaw p.235-42 : A consice textbook of oral and maxillofacial surgery
Pytynia K, Warso M,(2008) Treatment of the parotidgland in cutaneous melanoma 19:230-3. : Operative Techniques in Otolaryngology - Head and Neck Surgery
Malik NA,(2008) Temporomandibular joint: afflictionand management (2) : p.219-25 : Textbook of oral and maxillofacial surgery
Constantinidis J,(2009) Craniofacial approaches to the anterior skull base p.439-44. : Rhinology and facial plastic surgery
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 7 / No. : 2 / Pub. : 2014-05 |
|