Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 1 / No. 2 / Published : 2008-05
Order : 1, and page :1 - 13
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Transformation of acute rhinogen maxillaris sinusitis imaging on water's photo following irrigation therapy compared to low power laser therapy
Author :
- Achmad C. Romdhoni*1
- H.M.S Wiyadi*2
- Widodo Ario Kentjono*3
- Dosen Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Sinusitis maksilaris akut rinogen (SMAR) adalah suatu proses inflamasi pada mukosa sinus maksilaris yang disebabkan oleh kelainan pada rongga hidung dengan waktu kurang dari 4 minggu. Diagnosisnya ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologis.1-3 Pengobatan sinusitis maksilaris akut rinogen (SMAR) adalah antibiotika, dekongestan oral maupun topikal serta irigasi sinus maksilaris.2,4,5 Tujuan irigasi adalah untuk mengeluarkan cairan (mukopus) yang terdapat pada kavum sinus maksilaris. Tindakan ini dikerjakan dengan cara menusukkan trokar di meatus inferior lalu dibilas dengan cairan saline hangat.5,6 Cara ini cukup efektif oleh karena dapat mengeluarkan retensi cairan di antrum dan memperbaiki keradangan mukosa secara osmotik sehingga keluhan penderita berkurang/menghilang.7 Jonathan (1991) melaporkan hasil terapi sinusitis maksilaris akut dengan pemberian medikamentosa dan irigasi menunjukkan angka kesembuhannya sebesar 15%, perbaikan 55% dan kegagalan 30%.8 Wijaya (2004) melaporkan penelitian pada sejumlah penderita sinusitis maksilaris akut dentogen yang diberikan terapi irigasi didapatkan angka kesembuhannya 88,9%.9 Menurut Rabago dkk. (2005) angka kesembuhan dengan irigasi pada sinusitis maksilaris akut rinogen sebesar 87%.7 Prosedur irigasi sinus maksilaris cukup sederhana, tetapi memberikan rasa tidak nyaman pada penderita, karena menyebabkan rasa nyeri. Pada orang dewasa tindakan ini dilakukan dengan anestesi lokal, sedangkan pada anak-anak dilakukan dengan anestesi umum. Meskipun jarang, tindakan ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi, yaitu perdarahan, udem subkutan, udem periorbita, kerusakan duktus nasolakrimalis, kerusakan syaraf lokal dan emboli udara.5,10 Sejak ditemukannya laser pada tahun 1960, telah terjadi perkembangan yang sangat pesat dalam penggunaannya di bidang kesehatan khususnya di kedokteran. Beberapa tahun terakhir ini laser digunakan sebagai terapi nyeri pasca bedah, infeksi gigi, maupun sinusitis. Sinar laser kekuatan rendah (SLKR) dilaporkan mempunyai efek biomodulasi. Selain itu, SLKR dilaporkan mempunyai efek mengurangi inflamasi, meningkatkan respon imunologis, mengurangi rasa nyeri serta mempercepat penyembuhan luka. Manfaat laser ditunjukkan dengan adanya perbaikan secara klinis pada sejumlah penderita.11-14 Dewasa ini SLKR sudah sering digunakan untuk terapi beberapa penyakit termasuk sinusitis. Hacarova & Hubacek (2002) membandingkan hasil terapi penderita sinusitis maksilaris akut dengan sinar laser dan tanpa sinar laser, dan disimpulkan bahwa sinar laser bermanfaat untuk pengobatan sinusitis maksilaris akut dengan cara menurunkan rasa nyeri (efek analgesik), menurunkan proses inflamasi dan udem mukosa, sehingga drainase dan fungsi mukosiliar sinus kembali normal.13 Sedangkan Kristyono (2004) membandingkan hasil terapi sinusitis maksilaris akut rinogen dengan SLKR dan tanpa SLKR, didapatkan angka kesembuhan dengan SLKR sebesar 80%.15 Meskipun saat ini SLKR sudah cukup sering diberikan di beberapa rumah sakit, namun hasil terapi sinusitis maksilaris akut rinogen dengan SLKR di Indonesia belum pernah dilaporkan. Dari uraian di atas dapat tampak bahwa irigasi sinus maksilaris sebenarnya cukup efektif untuk mengobati SMAR, tetapi mempunyai kelemahan yaitu timbulnya rasa nyeri dan kemungkinan terjadinya efek samping dari tindakan invasif tersebut. Sedangkan SLKR mempunyai kelebihan yaitu tindakan ini tidak invasif sehingga lebih nyaman bagi penderita. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti bermaksud membandingkan hasil terapi SMAR berdasarkan perubahan gambaran foto Water’s pasca terapi irigasi dan SLKR.
Keyword :
Sinusitis Maksilaris, SInusitis MAksilaris Rhinogen AKut, Water's, Terapi Irigasi, Sinar Laser Kekuatan Rendah,
References :
Brook I, Gooch WM, Jenkins SG, Pichichero MF, Reiner SA, Sher L & Yamauchi T.,(2000) Medical Management of Acute Bacterial Sinusitis. Recommendations of a clinical advisory committee on pediatric and adult sinusitis 109:2-17 : Annals of Otology, Rhinology & Laryngology: SAGE Journals
Thaler ER,(2001) Management of Acute Rhinosinusitis. In: Kennedy DW, Bolger WE, Zinreich SJ eds. Diseases of the Sinuses. Diagnosis and Management, eds. 149-54 : Decker Inc., Hamilton
Mulyarjo, Roestiniadi, & Pawarti DR.,(2001) Rhinosinusitis in Surabaya. Diagnosis and Management in Recent advances in the management of ENT disorders, Dutch Foundation for Post Graduate Medical Courses in Indonesia, Dr. Soetomo Teaching Hospital-School of Medicine Airlangga University, Surabaya 1-11 : Dr. Soetomo Teaching Hospital-School of Medicine Airlangga University, Surabaya
Rabago R, Barrett B, Marchand L & Scheid DC,(2005) Nasal irrigation to treat acute bacterial rhinosinusitis http://www.looks
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 1 / No. : 2 / Pub. : 2008-05 |
|