UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

VetMedika Jurnal Klinik Veteriner

ISSN 2302-6499

Vol. 2 / No. 1 / Published : 2013-12

Order : 3, and page :11 - 17

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Bagaimana menyikapi wabah flu burung (avian influenza) di jawa timur khususnya dan indonesia pada umumnya

Author :

  1. I Komang Wiarsa Sardjana*1
  1. Dosen Fakultas Kedokteran Hewan

Abstract :

Wabah Flu burung yang telah melanda hampir diseluruh belahan dunia, menyebabkan kepanikan yang sangat luar biasa bagi masyarakat peternak khususnya dan kekhawatiran bagi masyarakat dikarenakan wabah flu burung ini dapat juga menjangkiti atau menular pada manusia. Wabah penyakit ini memberikan gambaran betapa berbahaya dan ganasnya penyakit yang dapt membunuh ternak unggas khususnya dan jenis burung lainnya karena penyebarannya yang begitu cepat, dimana jenis unggas dan burung tertular adalah Ayam, Itik, Ayam kalkun, Ayam mutiara, burung puyuh, burung merpati, burung-burung berkicau dan termasuk burung-burung liar baik yang dilindungi maupun yang tidak, disamping Babi dan kuda bahkan berita terkini telah terjadi penularan pada hewan kesayangan, seperti kucing yang terjadi di Jerman, Eropa. Penyakit ini menimbulkan dan menyebabkan angka kematian yang sangat tinggi pada unggas dan tentunya memberikan dampak kerugian ekonomi yang sangat tinggi pula, menurut Sumardi, Ahli Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta (2005), yang menyatakan bahwa kasus flu burung menulari manusia adalah dari influenza tipe A dengan sub tipe H5N1, dikatakan bahwa kegagalan pengawasan terhadap wabah AI pada unggas akan meningkatkan kemungkinan infeksi virus H5N1 pada manusia dan dari studi kasus yang terjadi sampai saat ini belum dapat dibuktikan adanya penularan virus H5N1 antar manusia. Pandemi pada manusia pertama kali terjadi pada tahun 1918 sampai dengan 1919 di Spanyol, Eropa dan sebagai penyebabnya adalah virus influenzaa tipe A sub tipe H1N1, selanjutnya pandemi kedua pada tahun 1957 sampai dengan 1958 dimulai dari China melanjut kebelahan dunia lainnya disebabkan virus H2N2 dan pandemi ketiga pada tahun 1968 dimulai dari Hongkong disebabkan virus H3N2. Pada manusia, 3 sub tipe H yakni H1, H2 dan H3 berperan terhadap penempelan virus pada sel manusia sedangkan 2 sub tipe N yaitu N1 dan N2 berperan terhadap penetrasi virus ke dalam sel manusia. Virus flu burung yang yang dikenal sebagai Avian Influenza termasuk RNA virus yang masuk dalam famili Orthomyxoviridae dimana ada 3 tipe yaitu A, B, C. Untuk influenza tipe A memiliki sub tipe berdasarkan surface antigen yakni H (Haemaglutinin) ada 5 jenis dan N (Neuraminidase) ada 9 jenis. Virus ini dapat menyebabkan penyakit dengan timbulnya gejala berupa gangguan pernafasan, gangguan pencernaan dan gangguan syaraf pada unggas yan tingkat keganasannya sangat bervariasi dan karenanya dibedakan atas 2 bentuk yaitu Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) dan High Pathogenic Avian Influenza (HPAI) (Guitte et.coll.2000 ; Spackman et.al.2002).

Keyword :

Avian Influenza, Flu Burung, Jawa Timur, Indonesia,


References :

Asmara W,(2005) Virulensi dan Spesifitas Virus Avian Influenza : Tinjauan Biologi Molekuler Yogyakarta : Dies Natalis FKH Universitas Gajah Mada

Guittet M., V. Jestin, J.P. Picault, P. Drouin,(2000) L’Influenza ou peste aviaire : une grave epizootie sevit en Italie Rome : Bulletin des GTV. No.6. p.9-11

Neva,(0000) Peste Aviaire en Asie et nouvelle pandemie gippale chez I’homme, mithe ou realite? Rome : Bulletin des GTV No.23. p.7-13





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 2 / No. : 1 / Pub. : 2013-07
  1. Antibacterial Susceptibility Of Coagulase-negative Staphylococci (cns) From Canine Otitis Externa In Animal Clinics And Veterinary Practice In Surabaya
  2. Urolithiasis In Dogs In Veterinary Teaching Hospital Airlangga University, From 2010 To 2012
  3. Bagaimana Menyikapi Wabah Flu Burung (avian Influenza) Di Jawa Timur Khususnya Dan Indonesia Pada Umumnya
  4. Kasus Toxocariasis Pada Anjing Di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga