Jurnal Politik Muda
ISSN 2302-8068
Vol. 2 / No. 1 / Published : 2013-01
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Mutasi aparatur pemerintah dan kepentingan politik : studi kasus kabupaten gresik dua tahun kepemimpinan sambari-qosim
Author :
- Rosi Nur Hidayati*1
- Mahasiswa S1 Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga
Abstract :
ABSTRAK Kebijakan mutasi merupakan instrumen yang penting untuk melakukan manajemen kepada pegawai negeri sipil, khususnya dalam pemerintahan daerah. Otonomi daerah pun memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengelola aparatur daerah, salah satunya dengan melakukan penataan SDM, dalam semangat reformasi birokrasi juga menuntut Pemda dalam memanajemen pegawai agar menjunjung tinggi kompetensi,profesionalisme, transparansi, akuntabilitas, dan pertimbangan gaji yang sepadan. Namun, kepala daerah sebagai pejabat politik yang dipilih dari kontestasi pemilu, juga mempunyai tuntutan dari partisan untuk dapat memberikan posisi dalam pemerintahan. Sedangkan pendukung lain dari masyarakat pun menuntut pemerintah lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sehingga dibutuhkan pegawai yang mempunyai kompetensi dan integritas tinggi. Dari situlah peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi pertimbangan dilakukannya mutasi di Kabupaten Gresik, dan apakah dalam mutasi tersebut ada pertimbangan lain selain merit system, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Berangkat dari rumusan tersebut peneliti mendapatkan data bahwa mutasi yang dilakukan adalah untuk reorganisasi, mengevaluasi pegawai, untuk penyegaran, mengembalikan pada bidangnya, menata pegawai yang pangkatnya lebih rendah dari bawahannya. Namun, diantara pertimbangan tersebut ada pula pertimbangan politik yakni terkait dengan hubungan patron-client dalam Pemilukada. Hal tersebut berdampak pada keputusan mutasi. ABSTRACT Mutation is a policy instrument that is important to do the civil servant management, particularly in local governance. Autonomous region also gives authority to the county to manage the apparatus, one of them is managing human resources, in the spirit of the bureaucracy is also demanding the local government in upholding the civil service so as to create a competence, professionalism, transparency accountability, and commensurate salary considerations. However, the head of the region as a political officials chosen from the contestation of elections, also have demands from partisan to provide position in Government. While other supporters from the community was demanding the Government more responsive to the needs of the community, so that employes who have the required competence and high integrity. From there, the researchers want to find out what he did in the mutation into consideration Gresik Regency, and whether the mutation exists in other considerations other than merit system, this study uses qualitative methods. Depart from draft of the researchers get data that mutations executed is reorganization. However, among the proposal there is also a political consideration namely related to relationships patron-client in general election. It affect the decision mutation.
Keyword :
mutation, , politicization of bureaucracy, , management of employment, patronage system.,
References :
Azhari,(2011) Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia (Studi Perbandingan Intervensi Pejabat Politik Terhadap Pejabat Birokrasi di Indonesia dan Malaysia) Yogyakarta : Pustaka Belajar
Harrison, Lisa.,(2007) Metodologi Penelitian Politik. Jakarta Jakarta : Kencana
Peters, B. Guy.,(1989) “The Politics of Bureaucracy (Third Edition)” New York : Longman Inc
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 2 / No. : 1 / Pub. : 2013-01 |
|