MOZAIK HUMANIORA
ISSN 2442-8469
Vol. 16 / No. 1 / Published : 2016-01
Order : 6, and page :70 - 82
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Consumption and signifying practices of is yuniarto’s garudayana comic by manga young fans as agents of wayang conservation
Author :
- Rahaditya Puspa Kirana*1
- Dosen Fakultas Ilmu Budaya
Abstract :
AbstrakKomik Jepang terjemahan atau yang disebut dengan manga telah menjadi salah satu budaya popular di Indonesia. Dalam skala nasional, telah muncul anak muda yang mulai memproduksi komik sendiri, yaitu Is Yuniarto, yang telah mengangkat pewayangan sebagai latar belakang cerita dalam komiknya dengan gaya gambar seperti halnya manga atau komik Jepang. Komik Garudayana karya Is Yuniarto menunjukkan bahwa komik yang merupakan budaya populer dan wayang yang merupakan seni tradisional Indonesia dapat bersatu dengan harmonis. Oleh karena itu, penelitian ini membahas bagaimana penerimaan generasi muda terutama penggemar manga terhadap komik Garudayana. Dengan menggunakan kerangka metode kualitatif, penelitian ini mengambil data penelitian melalui wawancara dengan anak muda penggemar manga yang juga merupakan anggota komunitas pecinta budaya Jepang di Surabaya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori resepsi (Encoding Decoding) dari Stuart Hall dan teori identitas Jenkins. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak- anak muda tersebut melakukan praktik konsumsi tidak hanya dengan membaca komiknya saja tetapi juga memproduksi makna baru dari kegiatan konsumsi mereka dengan melakukan cosplay. CosplayGarudayana tersebut menunjukkan bahwa bentuk konsumsi tersebut menciptakan identitas baru bagi mereka yaitu sebagai agen pelestari seni budaya tradisional Indonesia, yaitu wayang. Mereka merupakan penggemar budaya populer Jepang yang juga turut melestarikan seni budaya wayang pada saat yang bersamaan.Kata kunci: cosplay, Garudayana, konsumsi, manga, resepsiAbstractJapanese comic translation, or the so-called manga series, has become one of the popular culture in Indonesia. On a national scale, a young man named Is Yuniarto started producing his own comic, which used wayang as a background story in manga style. Yuniarto’s Garudayana comic shows that comics as popular culture and wayang as traditional Indonesian art can come together in harmony. Therefore, this study discusses the reception of younger generation, especially fans of Garudayana comic manga. Using qualitative method, this study collected the research data through interviews with the manga young fans, who are community members of Japanese culture lovers in Surabaya. Data analysis was performed using the theory of reception (encoding/decoding) of Stuart Hall and Jenkins identity theory. The results showed that young people do consumption practices not only by reading the comic but also producing new meanings of their consumption activities by performingcosplay of the comic. Garudayana cosplay shows that this form of consumption creates new identity for them as conservation agents of traditional Indonesian art and culture, namely wayang. They are fans of Japanese popular culture which also preserve the cultural arts at the same time.Keywords: consumption, cosplay, Garudayana, manga, reception
Keyword :
consumption, cosplay, Garudayana, manga, reception,
References :
Rahman, Osmud, Liu Wing-sun, dan Brittany Hei-man Cheung.,(2012) ‘Cosplay’: Imaginative Self and Performing Identity. (3): 317-342. : Fashion Theory
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 16 / No. : 1 / Pub. : 2016-01 |
|