UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 3 / No. 2 / Published : 2010-08

Order : 5, and page :106 - 120

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Early detection of outer hair cell function disorders by cochlear transient evoked otoacoustic emissions investigation and analysis on high risk factors in the treatment after baby post-treatment in dr.soetomo hospital

Author :

  1. Heru Agus Santoso*1
  2. Haris Mayagung Ekorini*2
  3. M.S. Wiyadi*3
  1. -
  2. -
  3. -

Abstract :

Latar Belakang. Deteksi dini gangguan fungsi outer hair cell koklea sangat penting  pada bayi risiko tinggi sehingga intervensi dini dapat segera dilakukan apabila ditemukan kelainan. Hal ini akan memberikan hasil optimal dalam perkembangan bicara dan bahasa, sosialisasi dan kognitif.    Tujuan. Mendapatkan data fungsi outer hair cell koklea berdasarkan pemeriksaan TEOAE serta hubungannya dengan faktor risiko tinggi pada bayi pasca perawatan di ruang Intermediet Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo. Metode. Bayi risiko tinggi (asfiksia, sepsis, berat badan lahir rendah < 1500 gram atau hiperbilirubinemia) pasca perawatan di ruang Intermediet IRNA Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo dilakukan pemeriksaan memakai TEOAE (Madsen Accuscreen PRO, Jerman) dan validasi dengan timpanometer (Interacoustics Impedance Audiometer, AT 235 Denmark). Statistik dengan uji analisis regresi logistik ganda Hasil. Diperoleh 22 bayi yang memenuhi kriteria penelitian. Kelompok umur terbanyak 1–30 hari sebanyak 16 (72,72%) bayi, disusul kelompok umur 31–60 hari 4 (18,18%) bayi dan terakhir kelompok umur 61–70 hari 2 (9,09%) bayi. 11(50%) bayi laki-laki dan 11(50%) bayi perempuan. 2 (9,09%) bayi didapatkan kelainan (1 unilateral dan 1 bilateral). Dua bayi dengan TEOAE refer mempunyai rerata umur 29,50 hari ± 14,849 dan 20 bayi TEOAE pass rerata umurnya 24,95 hari ± 20,771. Semua faktor risiko yang diteliti tidak ada yang bermakna (p= 0,998 untuk faktor risiko tinggi asfiksia, sepsis dan BBLR, sedangkan untuk faktor risiko tinggi hiperbilirubinemia p= 0,999). Kesimpulan. Pemeriksaan TEOAE pada bayi risiko tinggi pasca perawatan di ruang Intermediet Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo didapatkan 9,09% bayi mengalami gangguan fungsi outer hair cell koklea. 50% laki-laki dan 50% perempuan. 4,55% bilateral dan 4,55% unilateral. Terjadi pada faktor risiko tinggi sepsis dan gabungan faktor risiko tinggi BBLR, sepsis serta asfiksia. Faktor risiko tinggi asfiksia, sepsis, BBLR dan hiperbilirubinemia tidak mempunyai hubungan dengan gangguan fungsi outer hair cell koklea.

Keyword :

faktor risiko tinggi, TEOAE, timpanometer, outer hair cell , koklea,


References :

Abiratno SF,(2003) Penanganan gangguan fungsi pendengaran dan gangguan perkembangan berbicara pada anak Surabaya : Seminar Penanganan Gangguan Pendengaran pada Anak

Jakubikova J, Kabatova Z, Zavodna M.,(2003) Identification of hearing loss in newborn by transient evoked Otoacoustic emissions. - : Int. J Pediatric Otolaryngol

Jurkovikova J, Aghova L, Elmy HAW, et al. ,(2002) Hearing impairment in premature infants in relation to risk factors for hearing loss - : Int. Pediatrics

Zamani A, Danesjou K, Ameni A, et al.,(2004) Estimating the incidence of neonatal hearing loss in high risk neonates. - : Acta Medica Iranica

Masson JA, Herrmann KR,(1998) Universal Infant Hearing Screening by Automated Brainstem Response Measurement. - : Pediatrics





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 3 / No. : 2 / Pub. : 2010-05
  1. Thyroglossal Duct Cysts Management (case Report)
  2. Malignant Otitis Externa Management (case Report)
  3. Esophageal Varices
  4. Early Detection Of Outer Hair Cell Function Disorders By Cochlear Transient Evoked Otoacoustic Emissions Investigation And Analysis On High Risk Factors In The Treatment After Baby Post-treatment In Dr.soetomo Hospital