Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 2 / No. 1 / Published : 2009-01
Order : 1, and page :7 - 22
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Parapharingeal abscess
Author :
- Purnaning Wahyu Prabarini*1
- Bakti Surarso*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Abses parafaring adalah kumpulan nanah yang terbentuk didalam ruang parafaring.1 Ruang parafaring disebut juga ruang faringomaksila, perifaring, atau ruang faring lateral, merupakan salah satu bagian ruang leher dalam yang merupakan daerah kritis, karena berhubungan dengan semua ruang utama di leher dan ruang karotis.2 Apabila terjadi penyebaran infeksi pada ruang ini, dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar.3 Tingkat komplikasi yang amat tinggi di masa lalu telah berkurang dengan adanya mikrobiologi dan hematologi modern, perkembangan alat diagnostik canggih seperti CT-scan dan magnetic resonance imaging (MRI), keefektifan antibiotik modern dan perkembangan yang lebih baik perawatan medis intensif serta tehnik bedah.4 Terapi abses parafaring dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, juga tindakan bedah baik intra oral maupun ekstra oral.2 Penggunaan antibiotik telah dapat menurunkan angka kematian, akan tetapi infeksi ini masih tetap memiliki komplikasi berat dan membahayakan jiwa. Antibiotik dapat mengubah gambaran klinis serta perjalanan dari penyakit ini, dan resistensi antibiotik kadang muncul pada beberapa penderita. Keterlambatan atau salah dalam menegakkan diagnosis dapat berakibat buruk, seperti terjadinya mediastinitis juga kematian, yang disebabkan oleh penyebaran infeksi sepanjang fasia kepala dan leher. Karena itu sebaiknya para ahli THT-KL mampu bersikap waspada, mengerti biologi penyakit tersebut, dan mengetahui jalur anatomis penyebaran infeksi. Tujuannya adalah untuk mengintervensi secara agresif, baik melalui tindakan medis maupun bedah jika diperlukan, sebelum terjadi komplikasi.3 Pada makalah ini dilaporkan 6 kasus abses parafaring yang ditangani di bagian THT-KL RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dari 6 kasus, 4 meninggal dunia dan hanya 2 yang membaik. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya dapat melakukan evaluasi terhadap penanganan abses parafaring yang telah dilakukan, sehingga bisa memperbaiki penanganan selanjutnya. Dengan penanganan yang baik, cepat dan tepat diharapkan komplikasi dapat dihindari sehingga angka kematian dapat dikurangi.
Keyword :
References :
Lee KJ, Byrne MN,(2003) Neck spaces and fascial planes 8 : 422-38 : New York: The Mc Graw-Hill co
Fachruddin D,(2001) Abses leher dalam 5 : 185-89 : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher
Gadre AK, Gadre KC,(2001) Infections of the deep spaces of the neck 3 : 665-82 : Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins co
Fachruddin D,(2000) Abses parafaring 2 : 247-49 : Balai penerbit FKUI
Jawetz E, Flora DJ,(1995) Infeksi bedah 7 : 120-45 : Ilmu Bedah
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 2 / No. : 1 / Pub. : 2009-01 |
|