UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

AntroUnairDotNet

ISSN 2303-3053

Vol. 5 / No. 3 / Published : 2016-03

Order : 1, and page :374 - 386

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Makna kesenian sandur ronggo budoyo bagi masyarakat tuban

Author :

  1. Achmad Rifkian Bagas Waras*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

Abstract Art Sandur is the arts which derived from agricultural people traditional. At first art this is just as entertainment people tired after all day of rice-fields. There are four a quadrangular figure Balong, Tangsil, Pethak and Cawik each of which have character and the background different. The reason for the selection of this topic is seeing of fashion very unique and many motives, stages of the core of the story as well as equipment that are used in the arts of Sandur. In addition another reason writer choose a topic this is want to introduce art Sandur to the general public, especially east java. A problem his research is just about anything a meaning that there are in the arts of Sandur which includes fashion, stages of the nucleus, and its equipment. The purpose of this research to find and understand the message delivered through the meaningof fashion, core stage, its equipment and to add information to the general public. A method of his research using the qualitative study. This research using anthropological theory symbolic with the paradigm interpretative of Clifford Geertz. The result of this research explained that a human life which was started from in the womb parents until dead, with all sorts of the nature and his desires during life in this world. And explained how to we thank to an ancestor, and confess to the god.   Keywords: art, Sandur, meaning   Abstrak Kesenian Sandur merupakan kesenian yang berasal dari masyarakat pertanian tradisional. Pada awalnya kesenian ini hanya sebagai hiburan masyarakat yang lelah setelah seharian dari sawah. Terdapat empat tokoh yaitu Balong, Tangsil, Pethak dan Cawik yang masing-masing mempunyai karakter dan latar belakang yang berbeda-beda. Alasan pemilihan topik ini adalah melihat dari tata busana yang sangat unik dan banyak motif, tahap-tahapan inti dari cerita serta perlengkapan yang digunakan dalam kesenian Sandur. Selain itu alasan lain penulis memilih topik ini adalah ingin memperkenalkan kesenian Sandur kepada masyarakat umum, khususnya masyarakat Jawa Timur. Masalah penelitiannya adalah apa saja makna yang terdapat dalam kesenian Sandur yang meliputi tata busana, tahap-tahapan inti dan perlengkapannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami pesan yang disampaikan melalui makna dari tata busana, tahap-tahapan inti dan perlengkapannya serta untuk menambah informasi kepada masyarakat umum. Metode penelitiannya menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan Teori Antropologi Simbolik dengan paradigma interpretif dari Clifford Geertz. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa sebuah kehidupan manusia yang berawal dari dalam kandungan orang tua hingga meninggal dunia, dengan segala macam sifat dan hawa nafsunya selama hidup didunia. Serta menjelaskan bagaimana cara kita berterima kasih kepada leluhur, dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.   Kata Kunci: Kesenian, Sandur, makna

Keyword :

Kesenian, Sandur, makna,


References :

Ahimsa-Putra, Heddy Shri ,(2000) Ketika Orang Jawa Nyeni. AntroUnairdotNet, Vol.V/No.3/Oktober 2016, hal 386 : Yogyakarta: Galang Press

Ricoeur, Paul ,(2012) Teori Interpretasi: Memahami Teks, Penafsiran, dan Metodologinya. AntroUnairdotNet, Vol.V/No.3/Oktober 2016, hal 386 : Yogyakarta: IRCiSoD.

Spradley, James P.,(1997) Metode Etnografi. AntroUnairdotNet, Vol.V/No.3/Oktober 2016, hal 386 : Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 5 / No. : 3 / Pub. : 2016-03
  1. Makna Kesenian Sandur Ronggo Budoyo Bagi Masyarakat Tuban
  2. Dinamika Adaptif Masyarakat Wonorejo Terkait Ekowisata Mangrove Wonorejo Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya
  3. Distribusi Golongan Darah Ab0 Pada Masyarakat Tengger
  4. Penerapan Tata Tertib Sebagai Pendidikan Karakter Pada Santriwati Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo
  5. Makna Sendang Made Bagi Masyarakat Desa Made Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang
  6. Kegiatan Pendidikan Anak Nelayan Kelas 5 Dan 6 Di Mi Kh. Romly Tamim
  7. Peran Perempuan Anggota Kampung Unggulan Kue Penjaringansari, Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya
  8. Transformasi Produk Seni Visual Pada Komunitas Visual Jalanan Di Kota Surabaya
  9. Dinamika Adaptif Penggunaan Smartphone Mahasiswa Fisip Universitas Airlangga Di Kota Surabaya
  10. Konstruksi Cara Kerja Konsultan Di Kota Surabaya
  11. Pengelolaan Partisipasi, Potensi, Dan City Branding Sebagai Upaya Pengembangan Industri Pariwisata Di Kota Surabaya
  12. Adaptasi Pemuda Petani Tembakau Pada Musim Kemarau Dan Hujan Di Dusun Tattat, Desa Patarongan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang
  13. Makna Pada Bangunan Pagoda Tian Ti Di Kenpark, Surabaya
  14. Fungsi Perkumpulan Marga Simatupang Di Surabaya Bagi Para Anggotanya
  15. Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Siswa Sdn Sawahan I/340 Surabaya
  16. Upaya Pelestarian Bangunan Cagar Budaya Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya
  17. Pola Kerja Pedagang Nasi Boran Di Kabupaten Lamongan Dalam Perspektif Ekonomi Moral Dan Rasional
  18. Fungsi Perkumpulan Pemuda Jong Situbondo Dalam Mengenalkan Dunia Perguruan Tinggi Pada Siswa-siswi Sma/smk/ma Di Kabupaten Situbondo
  19. Derajat Erupsi Gigi Anak Usia 7 Tahun Pada Etnis Arab Di Sd Al Irsyad Surabaya