Bio-Kultur
ISSN 2302-3058
Vol. 2 / No. 1 / Published : 2013-06
Order : 5, and page :53 - 71
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Beberapa pemikiran tentang perempuan dalam tubuh dan eksistensi
Author :
- Pinky Saptandari*1
- Dosen Departemen Antropologi FISIP-UNAIR
Abstract :
Abstract This study discussed the issue of the body and the existence of women for several reasons; one of it is because women’s body along with their sexuality and health as well as their existence as women is full of paradox and irony. These paradox and irony arose when other persons whether as individuals or institutions think they have the right or authority to define, give meaning, make rules, or even controlling women’s body in the name of decency, customary, or even authority, all the while women’s right have not been fully met. This study also explained the socio-cultural construction wrapped by patriarchal rationality which positioned women in the subordinate position; imposed with many rules as well as various forms of control which put them in the position of the other, or liyan. This issue can be found in many aspects in life, including health. In the reproduction health policy there is a tendency toward the discourse of women’s body as medical body. Several thoughts and result of studies from the experts showed that women’s existence is as the Liyan, and that the process of positioning women as Liyan has continued to occur in everyday life, including in the policy products. This explained the reason why women’s body and existence is filled with paradox and irony, which consequently made it hard to overcome the vulnerability. This could be seen, among others, in the high Maternal Mortality Rate (MMR) despite many efforts of health intervention. Key Word: body concept, discourse, women as Liyan Abstrak Tulisan ini mengangkat pembahasan tentang tubuh dan eksistensi perempuan karena beberapa alasan, di antaranya karena tentang perempuan, tubuh termasuk tentang seksualitas dan kesehatan perempuan, serta eksistensi sebagai perempuan dipenuhi paradoks sekaligus ironi. Paradoks dan ironi ditemukan ketika hak-haknya belum sepenuhnya terpenuhi, ada pihak lain secara individual maupun kelembagaan merasa memiliki hak atau mendapat kewenangan untuk mendefinisikan, memberi makna, membuat aturan, bahkan melakukan kontrol terhadap tubuh perempuan atas nama kepatutan, kelaziman, atau bahkan atas nama kekuasaan. Dijelaskan pula tentang konstruksi sosial budaya yang dikemas oleh rasionalitas patriarki, yang menempatkan perempuan dalam posisi subordinat, dikenai beragam aturan serta berbagai bentuk kontrol lain yang menempatkan perempuan dalam posisi “the other”, sebagai liyan. Hal tersebut dapat dijumpai dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalam bidang kesehatan. Dalam kebijakan kesehatan reproduksi ditemukan bahwa ada kecenderungan yang mengarah pada diskursus tubuh perempuan sebagai tubuh medis. Beberapa pemikiran ahli dan hasil-hasil penelitian menunjukkan eksistensi perempuan adalah sebagai Liyan. Bahwa proses peliyanan terhadap perempuan terus berlangsung dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tertuang di dalam produk-produk kebijakan. Hal inilah yang menjelaskan mengapa tubuh dan eksistensi perempuan dipenuhi paradoks sekaligus ironi, yang membuat kerentanan sulit diatasi. Hal ini dapat ditemukan antara lain dari masih tingginya angka kematian ibu (AKI), walaupun sudah banyak dilakukan berbagai intervensi kesehatan. Key World: konsep tentang tubuh, diskursus, perempuan sebagai Liyan
Keyword :
body concept, discourse, women as Liyan,
References :
Agger, Ben ,(2007) Teori Sosial Kritis: Kritik, Penerapan dan Implikasinya, penerjemah: Nurhadi, Yogyakarta : Penerbit Kreasi Wacana
Arivia, Gadis ,(2003) Filsafat Berperspek-tif Feminis, Jakarta : Penerbit Yayasan Jurnal Perempuan (YJP)
Foucault, Michel,(2008) Ingin Tahu Seja-rah Seksualitas, penerjemah Rahayu S. Hidayat, Jakarta : Penerbit Yaya-san Obor Indonesia Bekerjasama dengan FIB Universitas Indonesia.
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
Volume : 2 / No. : 1 / Pub. : 2013-06 |
|