Majalah Ilmu Faal Indonesia
ISSN 0215-1995
Vol. 8 / No. 2 / Published : 2009-02
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Pengaruh fermentasi dan non-fermentasi ekstrak daun sauropus androgynus (l.) merr. pada hematopoiesis pada tikus postnatal
Author :
- Agik Suprayogi*1
- Aryani S. Satyaningtijas*2
- Nastiti Kusumorini*3
- Evrieolita E. Pantina*4
- Department of Anatomy, Physiology and Pharmacology, Faculty of Veterinary Medicine
Bogor Agricultural University (IPB), Jl. Agatis-Kampus IPB Darmaga-Bogor-16680, Indonesia - Department of Anatomy, Physiology and Pharmacology, Faculty of Veterinary Medicine
Bogor Agricultural University (IPB), Jl. Agatis-Kampus IPB Darmaga-Bogor-16680, Indonesia - Department of Anatomy, Physiology and Pharmacology, Faculty of Veterinary Medicine
Bogor Agricultural University (IPB), Jl. Agatis-Kampus IPB Darmaga-Bogor-16680, Indonesia - Department of Anatomy, Physiology and Pharmacology, Faculty of Veterinary Medicine
Bogor Agricultural University (IPB), Jl. Agatis-Kampus IPB Darmaga-Bogor-16680, Indonesia
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua bentuk ekstrak daun Sauropus androgynus (SA) yaitu bentuk fermentasi dan non-fermentasi terhadap hematopoesis pada 36 tikus betina postnatal. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 12 tikus. Kelompok pertama adalah control diberikan air suling, kelompok kedua diberikan ekstrak fermentasi SA (Fermentasi SA extract,FSA) , dan kelompok tiga diberikan ekstrak non fermentasi (non Fermentrasi SA extract, nFSA). Setiap grup diberikan minuman cairan 0,6% selama 21 hari sebelum partus dan dilanjutkan hingga 1 minggu postnatal dengan dosis 1.68 g/kg BB/hari. Pengambilan darah dilakukan intrakardiak dengan anastesi inhalasi pada hari ke-1 hingga hari ke-7 postnatal kemudian dilakukan pemeriksaan hematologis yaitu jumlah eritrosit, leukosit, hematokrit (Ht) dan hemoglobin (Hb) yang dianalisa dengan menggunakan hemocitometer-neubauer, Sahli, metode tabung kapiler. Hasil menunjukkan respon hematologis positif terhadap kedua perlakuan. Jumlah eritrosit, leukosit, Ht dan Hb meningkat secara progresif dari hari pertama hingga hari ke-7 postnatal, dengan kemompok nFSA menunjukkan peningkatan yang bermakna terutama pada Ht, Hb dan leukosit dibandingkan dengan kelompok FSA. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk non fermentasi ekstrak daun SA memiliki respon hematopoeisis yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk fermentasinya
Keyword :
Sauropus androgynus, hematopoiesis, postnatal, tikus,
References :
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 8 / No. : 2 / Pub. : 2009-02 |
|