MOZAIK HUMANIORA
ISSN 2442-8469
Vol. 15 / No. 2 / Published : 2015-07
Order : 9, and page :233 - 249
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Cyber media and masculinity norms of young adults in indonesia's post-reformation era
Author :
- Nur Wulan*1
- Nurul Fitri Hapsari*2
- Tian Belawati*3
- Dosen Fakultas Ilmu Budaya
- Dosen Fakultas Ilmu Budaya
- Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya
Abstract :
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui norma maskulinitas ideal atau dominan yang bisa ditemukan dalam dunia siber (cyberspace), yaitu Twitter. Penelitian ini mengkaji bentuk-bentuk maskulinitas yang mengemuka dalam dunia siber. Dengan menggunakan metode critical discourse analysis oleh Fairclough, penelitian ini dipusatkan pada teks yang dituliskan pada tweet beberapa akun, yaitu @Fadjroel, @TrioMacan2000, dan @PartaiSocMed. Akun-akun tersebut diambil sebagai objek penelitian karena tergolong cyberactivist dan opinion leader. Dengan menitikberatkan pada isu mengenai pilpres yang merupakan salah satu isu paling hangat di Indonesia dalam bulan-bulan terakhir ketika artikel ini ditulis, ada beberapa temuan yang patut dicermati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varian maskulinitas yang menonjol dalam diskusi, unggahan, dan komentar di kedua media sosial tersebut masih berkaitan dengan norma maskulinitas yang menahan diri(restrained), bukan maskulinitas yang asertif. Dengan demikian, media sosial yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi internet cenderung mengafirmasi norma maskulinitas yang berkaitan dengan keinginan menahan diri yang memang sudah ditemukan pada media lain yang berpengaruh terhadap anak muda dalam mempromosikan nilai-nilai ideal, misalnya pada buku fiksi dan nonfiksi. Selain itu, media sosial memiliki peranan besar dalam mempromosikan norma maskulinitas yang egaliter dan parsipatoris karena sifat media yang juga egaliter dan partisipatoris.Kata kunci: anak muda, cyberspace, jender, kampanye presiden, maskulinitasAbstractThis study examines dominant masculine norms in one of popular cyber social media, namely Twitter. Using Fairclough’s critical discourse analysis as the method, the research observed the views, responses, opinions, tweets, and status updates made by cyberactivist and opinion leader accounts which were the objects of this study, namely @Fadjorel, @TrioMacan2000, and @PartaiSocMed, so that their implicit and explicit perceptions of masculine norms can be identified. By focusing on the issue of the 2014 presidential campaign, the hottest political issue of the year, the study reveals two important findings. The first research finding relates to the dominant norm of masculinity among the social media users. This dominant masculine norm reflects the norms associated with restrained masculinity. This is manifested in the figure of the elected Indonesian president, Jokowi, who was supported significantly by the accounts under scrutiny. The finding supports and affirms the results of the previous research which investigated norms of masculinity represented in Indonesian literature for young adults. The second argument of the research asserts the influential role of the cyber media, which is characterized by egalitarian and participatory nature, in promoting egalitarian and participatory masculine norms as well.Keywords: cyber media, gender, masculinities, presidential campaign, young adults
Keyword :
cyber media, gender, masculinities, presidential campaign, young adults,
References :
Suryadinata, Leo.,(2001) Chinese Politics in Post-Suharto Indonesia: Beyond the Ethnic Approach.” (3): 502-524 : Asian Survey 41
Budiastuti, Arum,(2014) Konstruksi Maskulinitas Ideal Melalui Konsumsi Budaya Populer oleh Remaja Perkotaan di Surabaya 14 (1): 1-13 : Mozaik
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 15 / No. : 2 / Pub. : 2015-07 |
|