MOZAIK HUMANIORA
ISSN 2442-8469
Vol. 13 / No. 2 / Published : 2013-06
Order : 8, and page :190 - 196
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
revisiting social history writing in southeast asia
Author :
- Moordiati*1
- Dosen Fakultas Ilmu Budaya
Abstract :
Kebebasan dalam proses penelitian sejarah akan membawa pada perspektif baru seperti sosial, budaya, politik dan ekonomi yang selama ini hilang dan hanya menjadi bagian dari rekonstruksi negara. Tulisan ini mencoba menjawab apa yang menjadi kebingungan serta kebiasaan yang ada di kalangan sejarawan selama ini. Sejarawan yang sebelumnya sering terjebak maupun terikat pada satu sumber saja (sumber lama), kemudian mereka tidak lagi menjelaskan masa lalu secara terbatas karena dapat memanfaatkan banyak sumber. Inilah yang akan membuat sejarah menjadi beragam, Selain itu, kesadaran tentang penelitian sejarah lebih kritis terhadap berbagai motif dan praktik ideologi yang melatarbelakangi analisis dan penafsiran. Penelitian ini akan menjelaskan kenyataan itu, terutama dengan mendiskusikan adanya intrepretasi-interpretasi yang hilang dalam proses penulisan sejarah di Asia tenggara. Tulisan ini menggunakan metode sejarah yang lebih memanfaatkan sumber-sumber sekunder. Artikel ini memberikan banyak contoh penulisan sejarah yang ada di Asia Tenggara, termasuk yang ada di Thailand. Ini memberikan bukti bahwa kesalahan dalam penginterpretasian tidak hanya dalam penulisan sejarah, namun juga banyak dialami dalam penulisan sejarah di Asia Tenggara.Kata kunci: Asia Tenggara, historiografi, Kamboja, sejarah sosial, ThailandAbstractIn writing history and research, historians have great responsibilities in providing a fair position and equal place. So far, the public are under the impression that the development of historical studies is so limited that it has become the privilege of certain groups, be they political elite or political regime. This article aims to explain the historiography in Southeast Asia, mainly in Thailand. Using historical method and relying on secondary sources, this paper argues that historians can still have the fault in translating sources about the past not only in Indonesia, but in Southeast Asia. Independent exploration within historical research would lead to new perspectives on social, cultural, political, and economic aspects which, at the present, solely exist as a part of the reconstruction of the nation. This would answer the confusion and customs occuring among historians, too. Historians should not be trapped in only one (old) sources, but historians could explain the past with many sources. It makes the history diverse.Keywords: Cambodia, historiography, social history, Southeast Asia, Thailand
Keyword :
Cambodia, historiography, social history, Southeast Asia, Thailand,
References :
Joyce, Patrick,(1998) The Return of History: Postmodernism and the Politics of Academic History in Britain.” 158 (1): 207-235 : Past and Present
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 13 / No. : 2 / Pub. : 2013-07 |
|