AntroUnairDotNet
ISSN 2303-3053
Vol. 6 / No. 3 / Published : 2017-03
Order : 5, and page :337 - 348
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Graffiti pada komunitas me can awesme di kota tuban
Author :
- Ardika Sefridyantha*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract :
ABSTRAK Perkembangan seni visual jalanan merupakan perkembangan di era modern dari sebuah seni yang mengedepankan gambar sebagai media menyampaikan pesan. Keberadaan seni graffiti sebagai bentuk protes atas isu-isu yang berkembang pada saat itu. hingga kemudian seni graffiti berkembang dan membentuk komunitas-komunitas di berbagai daerah di belahan dunia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memfokuskan pada komunitas Me Can Awesome yang berada di Kota Tuban. Dalam penelitian ini melibatkan 4 anggota MCA dengan metode wawancara. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah Kounitas dan Wujud kebudayaan yang didasarkan atas buah pemikiran dari koentjaraningrat. Di dalam hasil penelitian, bahwa gagasan munculnya Graffiti pada awalnya sebagai bentuk protes saat ini bergeser menjadi wadah berekspresi dan berkreasi. Beberapa aktivitas yang diadakan selain mengadakan event juga jaming dengan komunitas lainnya. Hasil dari kegiatan tersebut adalah berbentuk typographix yang tersebar di beberapa titik-titik strategis di kota Tuban. Selaoin itu, komunitas ini berdiri atas dasar kegemaran yang sama dan diikat oleh relasi yang berdasar atas kesamaan wilayah. Seiring perkembangan waktu, hubungan antar anggota semakin erat satu sama lain karena rasa memiiki terhadap komunitas ini. Kata Kunci : Graffiti, komunitas, wujud kebudayaan ABSTRACT The evolution of street visual art is a development in the modern era of an art that puts the image as a medium to convey the message. The existence of graffiti art as a form of protest over the issues that developed at the time. Until then graffiti art evolved and formed communities in various regions in the world. This research is a qualitative research focusing on Me Can Awesome community located in Tuban City. In this study involved 4 MCA members by interview method. The focus of the study in this study is Community and Cultural Being based on the thoughts of koentjaraningrat. In the results of research, that the idea of the emergence of Graffiti at first as a form of protest at this time shifted into a medium of expression and creativity. Some activities are held in addition to holding an event also jamming with other communities. The result of these activities is shaped typographix scattered in several strategic points in the city of Tuban. Selaoin, this community stands on the basis of the same passion and is bound by a relationship based on common ground. As time passes, relationships between members become closer together with each other because of a sense of belonging to this community. Key words : graffiti, Community, Cultural Form
Keyword :
Graffiti, komunitas, wujud kebudayaan,
References :
Koentjaraningrat. ,(1991) Metode Penelitian Masyarakat. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 348 : Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press)
Koentjaraningrat. ,(1996) Pengantar Ilmu Antropologi AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 348 : Jakarta: Rineka Cipta
Koentjaraningrat. ,(2002) Pengantar Ilmu Antropologi. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 348 : Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, L. ,(2001) Metodologi Penelitian Kualitatif. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 348 : Remaja Rosydakarya, Bandung
Sutopo, HB.,(2006) Metode Penelitian Kualitatif. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 348 : Surakarta : UNS Pres
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 6 / No. : 3 / Pub. : 2017-03 |
|