AntroUnairDotNet
ISSN 2303-3053
Vol. 4 / No. 1 / Published : 2015-01
Order : 7, and page :77 - 85
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Ken-duren wonosalam (studi deskriptif: makna ken-duren wonosalam pada masyarakat kecamatan wonosalam, kabupaten jombang)
Author :
- Indra Sulistiyono*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract :
Abstrak Tradisi ini menarik untuk diteliti, karena Ken-Duren Wonosalam memiliki perbedaan yang unikdengan kenduri masyarakat pada umumnya. Dalam tradisi ini, tumpeng yang digunakan adalah tumpeng durian raksasa dengan tinggi ± 8 meter. Selain itu pola perilaku masyarakat dengan mengadakan acara Ken-Duren Wonosalam merupakan suatu perilaku simbolik dari masyarakat yang dapat diteliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dipilih dengan cara purposie. Penelitian dilakukan di Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Teori simbolik C. Geertz dan teori fungsional dari Malinowski digunakan untuk menganalisa data yang didapatkan dalam penelitian. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bagaimana bentuk pelaksanaan Ken-Duren Wonosalam, yaitu tumpeng hasil bumi 9 desa diarak dari Kantor Kecamatan menuju lokasi acara, kemudian tumpeng hasil bumi 9 desa tersebut mengitari tumpeng durian raksasa, selanjutnya doa dipanjatkan, setelah itu tumpeng hasil bumi 9 desa dan tumpeng durian raksasa dipurak bersama. Tradisi yang telah dijalankan oleh masyarakat Kecamatan Wonosalam selama 3 tahun ini memiliki makna untuk mengucap rasa syukur atas panen raya buah durian, selain itu adalah sebagai media promosi pariwisata yang dimiliki Kecamatan Wonosalam. Kata kunci: Ken-Duren Wonosalam, tradisi, tumpeng, promosi wisata Abstract This Tradition are interesting to study, because Ken-Duren in Wonosalam has the unique distinction with community kenduri in general. Tumpeng which used in this tradition, is a giant durian tumpeng with a height of 8 meters. Furthermore the behavioral patterns of society by holding Ken-Duren Wonosalam is a symbolic behavior of the community that can be studied. This research uses qualitative methods. The informants selected by purpose way. This research are carried out in the village Wonosalam, sub Wonosalam, Jombang district. Symbolic theory from C. Geertz and functional theory from Malinowski are used to analyze the data obtained in the research. From the research, it is known how to shape the implementation of Ken-Duren Wonosalam, is tumpeng crops of 9 villages marched from the district office to the location of the event, then the crops tumpeng of 9 villages around the giant durian tumpeng, and the next prayer being said, after that crops tumpeng of 9 villages and giant durian tumpeng dipurak together. A tradition which has been run by the community of sub district Wonosalam for 3 years, has meaning to give a gratitude for the harvest durian, otherwise it is a tourism promotion media which owned by sub district Wonosalam. Keyword: Ken-Duren Wonosalam, tradition, tumpeng, tourism promotion.
Keyword :
Ken-Duren Wonosalam , tradisi, tumpeng, promosi wisata,
References :
Endraswara, Suwardi,(2013) Pendidikan karakter dalam Foklor Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 85 : Narasi
Ihromi. T. O.,(1996) Pokok-pokok Ilmu Antropologi Budaya Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 85 : Yayasan Obor Indonesia
Koentjaraningrat.,(1990) Pengantar Ilmu Antropologi Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 85 : PT Rineka Cipta.
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 4 / No. : 1 / Pub. : 2015-01 |
|