UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

AntroUnairDotNet

ISSN 2303-3053

Vol. 6 / No. 3 / Published : 2017-03

Order : 1, and page :289 - 300

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Tradisi upacara ogoh-ogoh

Author :

  1. Mohammad Syamsudin Alfattah*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

Abstract Located in Turi, Lamongan, Balun village is mostly inhabited by Moslems, Christians and Hindus. There are activities in the village that involve the whole community without distinguishing religious background, and one of which is called ogoh-ogoh. Unlike other areas, ogoh-ogoh, which becomes a part of Nyepi ceremony series, in Balun village does not only involve Hindus, but also Moslems and Christians. Qualitative approach was employed in the study of ogoh-ogoh in Balun village, with purposive method to choose informants who were qualified to provide accurate information and answers from the research questions. Furthermore, the data were analyzed using C. Geertz’s symbolic theory and Malinowski’s functional theory. The results found that ogoh-ogoh in Balun village is started by TaurKesangaceremony conducted by Hindus, before seven ogoh-ogoh made by Christians and Hindus are paraded around the village by Hindus, Moslems and Christians. The tradition concludes with burning ogoh-ogoh as the sun set. Burning ogoh-ogoh is a symbol of self-purification before Nyepi day. The process itself represents the purification of evil spirits, which are embodied in the form of gigantic statues with scary appearances. Besides the religious function, ogoh-ogoh helps Balun authority promote the village, which has been known by nickname of Pancasila village with harmony of three religions in Balun village.   Key words: meaning, Nyepi, ogoh-ogoh, tradition       Abstrak Desa Balun merupakan salah satu desa di kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Masyarakat Desa Balun terdiri dari tiga agama yakni Islam, Hindu, dan Kristen. Desa Balun mempunyai kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang agama, salah satunya adalah tradisi ogoh-ogoh. Tradisi ogoh-ogoh di Desa Balun merupakan tradisi yang berbeda dengan tradisi ogoh-ogoh di daerah lainnya. Ogoh-ogoh yang merupakan salah satu serangkaian kegiatan Nyepi, tidak hanya melibatkan umat Hindu, akan tetapi umat Islam dan Kristen di Desa Balun juga terlibat dalam pelaksanaan tradisi ogoh-ogoh. Penelitian tentang tradisi ogoh-ogoh ini menggunakan metode kualitiatif, penentuan informan dilakukan dengan cara purposiv yaitu informan yang dapat memberikan informasi dan jawaban yang jelas dari pertanyaan penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian tradisi ogoh-ogoh di Desa Balun adalah teori simbolik dari C. Geertz dan teori fungsional dari Malinowski. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui tata cara penyelenggaraan tradisi ogoh-ogoh di Desa Balun yang diawali dengan upacara Taur Kesanga yang dilaksanakan oleh umat Hindu, kemudian tujuh ogoh-ogoh yang dibuat oleh umat Hindu dan Kristen diarak oleh pemuda Hindu, Islam, dan Kristen mengelilingi Desa Balun yang pada akhirnya ogoh-ogoh dibakar saat matahari tenggelam. Pembakaran ogoh-ogoh tersebut merupakan simbol dari keburukan yang diwujudkan dalam bentuk patung raksasa dan mempunyai rupa yang seram  mempunyai makna yakni menghilangkan segala keburukan sebelum Umat Hindu melakukan ibadah Nyepi, Tradisi ogoh-ogoh juga merupakan suatu bentuk usaha pemerintahan Balun guna mempromosikan Desa Balun yang mempunyai julukan Desa Pancasila dengan kerukunan tiga agama yang ada di Desa Balun.   Kata Kunci:   Tradisi, Ogoh-ogoh, Makna, Nyepi

Keyword :

Tradisi, Ogoh-ogoh, Makna, Nyepi,


References :

Creswell, J. W. ,(2010) Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 300 : Yogayakarta: Pustaka Belajar.

Harahap, S. ,(2011) Teologi Kerukunan. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 300 : Jakarta: Prenada.

Koentjaraningrat. ,(1987) Sejarah Teori Antropologi I AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 300 : Jakarta: UI-Press

Nottingham, E. K. ,(1996) Agama dan Masyarakat (Suatu pengantar sosiologi Agama) AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 300 : Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Purwadi, M. ,(2005) Upacara Tradisional Jawa. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 300 : Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Widnyani, N. ,(2012) Ogoh-ogoh AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 300 : Surabaya: Paramita





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 6 / No. : 3 / Pub. : 2017-03
  1. Tradisi Upacara Ogoh-ogoh
  2. Siasat Manipulatif Dalam Kompetisi Pengemudi Gojek Di Kota Surabaya
  3. Cosplay Fungsi Komunitas Cosura Bagi Para Anggotanya
  4. Gaya Belajar Program Distance Learning Siswa Homeschooling
  5. Graffiti Pada Komunitas Me Can Awesme Di Kota Tuban
  6. Kehidupan Mahasiswi Sebagai Sales Promotion Girl Di Kota Surabaya
  7. 220 Konflik Antar Mahasiswa Asal Indonesia Timur Di Kota Malang, Jawa Timur
  8. Fungsi Komunitas Laskar Sedekah Surabaya Bagi Anggotanya
  9. Fungsi Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya
  10. Peran Ganda Perempuan Matrifokal Di Koperasi Setia Bhakti Wanita Surabaya
  11. Fungsi Komunitas Fotografi Sourabaya In Frame Di Surabaya
  12. Strategi Adaptasi Pedagang Di Sentra Ikan Bulak Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Kota Surabaya
  13. Fungsi Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Nusantara Prigi Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
  14. Fungsi Taman Bungkul Surabaya
  15. Adaptasi Pekerja Tambak Dan Bukan Pekerja Tambak Terhadap Lingkungannya
  16. Fungsi Handphone Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
  17. Deteksi Dini Osteoporosis Pada Remaja Putri Siswi Sma Ta’miriyah Surabaya
  18. Penanaman Tembakau Di Dusun Tattat Madura Sejak Diberlakukan Undang-undang Ri No. 32/2010 Tentang Larangan Merokok