UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal Urologi Universitas Airlangga

ISSN 23026480

Vol. 1 / No. 2 / Published : 2013-01

Order : 5, and page :5 - 5

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Profile urinalisis & kultur urine pada penderita batu ginjal besar multiple (batu staghorn)

Author :

  1. Zulfian Hasibuan*1
  2. Soetojo*2
  3. kosong*3
  4. kosong*4
  5. kosong*5
  1. kosong
  2. kosong
  3. kosong
  4. kosong
  5. kosong

Abstract :

Tujuan: Menentukan penyebab terbanyak keterkaitan terjadinya batu ginjal besar multiple (batu staghorn) dg pemeriksaan urinalisis dan koloni kuman dg kultur urin. Bahan & Cara: 64 penderita batu ginjal multiple atau batu staghorn baik yg terjadi unilateral maupun bilateral selama 2 tahun dari September 2005 sampai Agustus 2007 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. umumnya penderita belum pernah mendapat tindakan sebelumnya (preoperatif). dari jumlah tersebut terdapat 42 penderita pria dan 22 penderita wanita yg dilakukan pemeriksaan awal urinalisis & kultur urin. organisme pemecah urea frekuensi paling sering dikaitkan dg batu infeksi (struvit) pembentuk batu staghorn & faktor resiko lain seperti asam urat merupakan resiko mayor terbentuknya nefrolitiasis. Hasil: Posisi batu staghorn (78,2%) letak unilateral dan (21,8%) bilateral, pH urin 5. 11 penderita (17,1%) diantaranya 5 wanita & 6 pria, pH urin 6. sebanyak 38 (59,3%) penderita diantaranya 16 wanita & 20 pria, pH urin 6,5-7. sebanyak 15 penderita (23,4%) diantaranya 4 wanita dan 13 pria. sedangkan berat jenis urin penderita antara lain Bj 1.010, 13 orang (20,3%) mencerminkan insufisiensi ginjal; Bj 1.015-1.019, 43 orang (67,1%) serta Bj >1.020 sebanyak 8 orang (12,5%) mencerminkan konsentrat yg pekat. posisi batu staghorn didapatkan unilateral lebih banyak dg Bj 1.015-1.019 pada 30 penderita (46,8%), didikuti Bj 1.010 pada 13 penderita (20,3%) dan Bj >1.020 pada 7 penderita (10,9%), sedangkan posisi bilateral tertinggi pada 7 penderita (10,9%), Bj 1.010 pada 6 penderita (9,3%) dan Bj >1.020 hanya 1 penderita (1,5%). Simpulan: Peran organisme pemecah urea (batu struvite) pada studi ini sangatlah kecil, pembentuk batu staghorn ini merupakan komposisi kristal campuran batu kalsium, batu struvite dan asam urat, juga dimungkinkan penderita sudah pernah mendapat antibiotika sebelum pemeriksaan.

Keyword :

batu staghorn, batu struvite, kultur urin,


References :

Akmal Taher,(2007) Guidelines penatalaksanaan penyakit batu saluran kemih 2007 Jakarta : PP-IAUI

Shah J, Whitfield HN,(2002) Urolithiasis through the ages kosong : BJU Int

Pearle MS, Calhoun EA, Curhan GC,(2005) Urologic disease in America project: Urolithiasis kosong : J Urol

Griffin DG,(2003) A review of the heritability of idipathic nephrolithiasis kosong : J. Clin. Pathol

Gama R, Schweitzer,(1999) Renal calculus: a unique presentation of coeliac disease kosong : BJU Int





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 1 / No. : 2 / Pub. : 2013-01
  1. Ureterovesical Junction Stenosis
  2. Pregnancy Rate, Semen Analysis And Varicocele Profile In Surabaya
  3. Enkrustasi Kateter Foley
  4. Tumor Retroperitoneum
  5. Divertikel Ureter
  6. Profile Urinalisis & Kultur Urine Pada Penderita Batu Ginjal Besar Multiple (batu Staghorn)
  7. Review Of Patients With Obstructive Uropathy Resulted From Malignancy In Gynecology At Dr. Soetomo Hospital Surabaya 2004-2007
  8. Gambaran Pasien Batu Ginjal Dan Batu Ureter Dengan Fungsi Ginjal Normal Yang Dilakukan Pemeriksaan Calcium, Asam Urat, Fosfat Dalam Darah Dan Urine Per 24 Jam Di Rsu Dr. Soetomo Surabaya, Januari - Desember 2006
  9. Testicular And Appendiceal Torsion
  10. Trends In The Diagnosis And Management Of Benign Hyperplasia Prostate In Indonesia
  11. Epididimo-orkitis Tuberkulosis
  12. Fournier's Gangrene
  13. Percutaneous Nephrolithotomy Procedures Profile In Dr. Soetomo General Hospital From January 2007 To June 2010
  14. Masculinization In 46 Xx Congenital Adrenal Hyperplasia (cah) Patient